30 C
Medan
Monday, May 27, 2024

Pengusaha Sawit Kritis Dibantai Perampok

TANJUNG BALAI- Rumah pengusaha kelapa sawit di Kecamatan Panipahan Kabupaten Rokan Hilir Riau, H Najip (60) disatroni kawanan perampok bersenjata tajam, Sabtu (19/3) dinihari sekira pukul 03.00 WIB. Perampok membacok leher Najip dan membuat Najip tewas kehabisan darah.

Informasi dihimpun di RSU T Mansyur Tanjung Balai, Minggu (20/3) menyebutkan, istri dan anak Najip yakni Saidah (58) dan Hamzah (23) juga kritis karena dibacok kawanan perampok.

Akibat peralatan medis yang tidak memadai,sementara kondisi Saidah dan Hamzah kritis, pihak RSU T Mansyur Tanjung Balai merujuk keduanya untuk dirawat di RSU di Medan.

Iwan (50) keluarga korban kepada wartawan mengatakan, dia mengetahui peristiwa perampokan itu dari informasi tetangga korban sekira pukul 04.00 WIB.  Kemudian dia langsung ke rumah korban. Sesampainya ia di rumah korban, ia melihat melihat ada bercak darah, sedangkan H Najib sudah tewas bersimpah darah yang keluar dari lehernya.

Sedangkan istri korban sudah tak sadarkan diri bersimpah darah dengan bacokan di kepala, wajah dan tangan kanannya.

Begitu juga dengan keadaan Hamzah yang mengalami luka bacokan di tangan kanan dan keningnya serta jari-jari tangan kirinya nyaris putus.

Kemudian Iwan dan para tetangga membawa ketiga korban ke klinik di Panipahan. Namun karena peralatan medis tak memadai, akhirnya Saidah dan Hamzah dilarikan ke RSU T Mansyur Tanjung Balai dengan cara menyewa kapal.
Namun pihak RSU T Mansyur menyarankan agar Hamzah dan Saidah dirujuk ke RSU di Medan guna mendapatan perawatan yang lebih intensif. Pasalnya peralatan medis di RSU T Mansyur kurang memadai untuk menangani korban. “Setelah kejadian itu, kami membawa korban dengan menyewa kapal Ferry. Kami berangkat dari Panipahan Jam 06.00 WIB dan sampai di Tanjung Balai Jam 09.00 WIB,” ujarnya.

Dari Langkat Amat alias Siwok (41) warga Dusun II, Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Berandan Barat, Langkat, diculik enam pria bersebo dari tempat kerjanya di perkebunan kelapa sawit PT Sawita.  Akibat penculikan itu, Amat mengalami luka di sekujur tubuh dan trauma mendalam.

Menurut keterangan Amat, ketika ditemui dikedimannya, Sabtu (19/3) menyebutkan, peristiwa tragis tersebut terjadi Rabu (16/3) malam sekira pukul 22.00 WIB. Malam itu, dirinya baru selesai makan malam dan tengah beristirahat di pondok jaganya. Tak berapa lama, terdengar seseorang memaggil namanya dari areal perkebunan.  Begitu mendekat, dia langsung disergap sekelompok pria bersebo. Kedua tangannya diikat dan dia pun diseret sejauh 1 Km dari lokasi penyergapan menuju bibir pantai lalu dibawa ke pantai. Beruntung Amat diselamatkan nelayan. (ndi/sht/syaf/smg)

TANJUNG BALAI- Rumah pengusaha kelapa sawit di Kecamatan Panipahan Kabupaten Rokan Hilir Riau, H Najip (60) disatroni kawanan perampok bersenjata tajam, Sabtu (19/3) dinihari sekira pukul 03.00 WIB. Perampok membacok leher Najip dan membuat Najip tewas kehabisan darah.

Informasi dihimpun di RSU T Mansyur Tanjung Balai, Minggu (20/3) menyebutkan, istri dan anak Najip yakni Saidah (58) dan Hamzah (23) juga kritis karena dibacok kawanan perampok.

Akibat peralatan medis yang tidak memadai,sementara kondisi Saidah dan Hamzah kritis, pihak RSU T Mansyur Tanjung Balai merujuk keduanya untuk dirawat di RSU di Medan.

Iwan (50) keluarga korban kepada wartawan mengatakan, dia mengetahui peristiwa perampokan itu dari informasi tetangga korban sekira pukul 04.00 WIB.  Kemudian dia langsung ke rumah korban. Sesampainya ia di rumah korban, ia melihat melihat ada bercak darah, sedangkan H Najib sudah tewas bersimpah darah yang keluar dari lehernya.

Sedangkan istri korban sudah tak sadarkan diri bersimpah darah dengan bacokan di kepala, wajah dan tangan kanannya.

Begitu juga dengan keadaan Hamzah yang mengalami luka bacokan di tangan kanan dan keningnya serta jari-jari tangan kirinya nyaris putus.

Kemudian Iwan dan para tetangga membawa ketiga korban ke klinik di Panipahan. Namun karena peralatan medis tak memadai, akhirnya Saidah dan Hamzah dilarikan ke RSU T Mansyur Tanjung Balai dengan cara menyewa kapal.
Namun pihak RSU T Mansyur menyarankan agar Hamzah dan Saidah dirujuk ke RSU di Medan guna mendapatan perawatan yang lebih intensif. Pasalnya peralatan medis di RSU T Mansyur kurang memadai untuk menangani korban. “Setelah kejadian itu, kami membawa korban dengan menyewa kapal Ferry. Kami berangkat dari Panipahan Jam 06.00 WIB dan sampai di Tanjung Balai Jam 09.00 WIB,” ujarnya.

Dari Langkat Amat alias Siwok (41) warga Dusun II, Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Berandan Barat, Langkat, diculik enam pria bersebo dari tempat kerjanya di perkebunan kelapa sawit PT Sawita.  Akibat penculikan itu, Amat mengalami luka di sekujur tubuh dan trauma mendalam.

Menurut keterangan Amat, ketika ditemui dikedimannya, Sabtu (19/3) menyebutkan, peristiwa tragis tersebut terjadi Rabu (16/3) malam sekira pukul 22.00 WIB. Malam itu, dirinya baru selesai makan malam dan tengah beristirahat di pondok jaganya. Tak berapa lama, terdengar seseorang memaggil namanya dari areal perkebunan.  Begitu mendekat, dia langsung disergap sekelompok pria bersebo. Kedua tangannya diikat dan dia pun diseret sejauh 1 Km dari lokasi penyergapan menuju bibir pantai lalu dibawa ke pantai. Beruntung Amat diselamatkan nelayan. (ndi/sht/syaf/smg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/