26.6 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Suspect Corona, Satu Anggota DPRD Sumut Diisolasi

Petugas menyemprotkan disinfektan di instana Maimun, Medan
Petugas menyemprotkan disinfektan di instana Maimun, Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Partai Gerindra, inisial MAR, disebut-sebut menjadi suspect virus corona. Kabar tersebut beredar di lingkungan DPRD Sumut sejak Kamis (19/3) hingga Jumat (20/3) via pesan berantai WhatsApp.

Unsur Pimpinan DPRDSU dipimpin Ketua Baskami Ginting, didampingi Wakil Ketua Harun Mustafa Nasution, Rahmansyah Sibarani, dan Sekretaris Dewan Erwin Lubis, akhirnya menyampaikan klarifikasi perihal kabar dimaksud, Jumat (20/3).

“Mungkin pertama saya yang akan memberikan penjelasan, sebab saya wakil ketua dari Gerindra dan MAR anggota Gerindra. Benar, beberapa hari ini dia merasa badannya panas. Dia cek ke dokter, tapi belum tentu positif corona,” kata Harun Mustafa.

Saat dicek, panas tubuhnya lebih kurang 38. “Diminta diisolasi, dia bersedia. Kita apresiasi orang seperti dia. Begitu juga dengan kawan-kawan lain yang merasa badannya panas juga diharapkan memeriksakan dirinya,” imbuhnya.

Dia mengatakan, saat ini MAR menjalani isolasi di RSUP Adam Malik. “Sudah empat hari lalu dia di sana. Sekarang tinggal menunggu hasil tes, kalau tidak salah hari ini atau besok keluar. Tadi barusan kami bertelepon langsung, dia menyatakan sudah tidak demam lagi. Hanya menunggu hasilnya saja,” kata Harun.

Ia mengapresiasi sikap proaktif MAR yang bersedia memeriksakan dan mengisolasi dirinya ke RSUP Adam Malik. “Untuk seluruh warga Sumut, kita harapkan agar melakukan langkah seperti MAR memeriksakan diri, demi mengurangi penyebaran virus ini. Dia juga berbesar hati mengasih tahu ke kawan-kawan, tolong agar dicek juga. aapi Alhamdulillah sampai sekarang kawan-kawan tidak ada yang demam, batuk-batuk, dan bersin-bersin,” terang wakil rakyat asal pemilihan Kabupaten Tabagsel ini.

Harun mengungkapkan, kejadian dialami Aulia ini semakin membuktikan bahwa tugas dewan itu sangat beresiko dalam persoalan virus corona. “Kami terima konsekuensi tugas yang beresiko tinggi,” pungkasnya.

ODP Dairi Melonjak Jadi 27 Orang

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di seluruh Sumut terus bertambah. Selain Langkat dan Deliserdang, jumlah ODP di Dairi juga melonjak tajam.

Hingga Jumat (20/3), sebanyak 27 orang warga Kabupaten Dairi masuk daftar ODP virus corona. Sebelumnya, baru ada satu warga berjenis kelamin perempuan usia 40 tahun, yang ditetapkan sebagai ODP dan telah dirujuk ke rumah sakit Adam Malik Medan.

Dari 27 orang itu, 6 orang di antaranya merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dipulangkan dari negara Malaysia.

Sekretaris Dinas Kesehatan Dairi, Frisda Turnip, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (20/3) membenarkan jumlah warga Dairi menjadi ODP Covid 19 melonjak menjadi 27 orang.

“Jumlah itu berdasarkan laporan satelit masing-masing Puskesmas di 15 kecamatan. Yakni di Kecamatan Siempat Nempu 3 orang, Berampu 1 orang, Siempat Nempu Hulu, 2 orang, Lae Parira 1 orang, Silima Pungga-Pungga 3 orang, Sumbul 1 orang, Gunung Sitember 5 orang, Sitinjo 1 orang, Sidikalang 2 orang, dan Tiga Lingga 8 orang,” katanya.

Menurut Frisda, lockdown yang diberlakukan negara Malaysia diduga berdampak terhadap pemulangan TKI ilegal asal Indonesia, termasuk 6 TKI dari Dairi. “Kita memantau mereka dan keluarganya. Karena riwayat perjalanan mereka dari negara pandemi covid 19,” ungkapnya.

Tentang satu warga Dairi yang dirujuk ke RSUP HAM, hingga saat ini belum diketahui statusnya apakah positif atau negatif virus corona. “Kita berharap pasien itu negatif covid 19,” ucap Frisda.

Tebingtinggi Negative Covid 19

Terpisah, hingga kemarin Kota Tebingtinggi masih bebas dari kasus Covid 19. “Baik Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Tebingtinggi masih negatif,” papar juru bicara Pemko Tebingtinggi khusus Covid 19, dr Nanang Fitra Aulia, Jumat (20/3).

Menurut Nanang, untuk pelayanan informasi, warga Tebingtinggi dapat memanfaatkan call center 119 dan 112 yang sudah dibentuk satgas Covid 19. “Pemko Tebingtinggi juga telah menyiapkan fasilitas, yakni 9 UPTD Puskesmas, RS Kumpulan Pane dan RS Swasta yang ada di Kota Tebingtinggi, untuk pelayanan ODP dan PDP,” jelasnya.

Untuk kelengkapan ADP petugas medis, sesuai arahan Wali Kota Tebingtinggi, saat ini sedang diupayakan.

Sekdako Tebingtinggi, Muhammad Dimiyathi, mengimbau dan berharap kepada masyarakat Tebingtinggi, agar jangan termakan berita-berita hoax tentang Covid 19. “Sumber berita atau informasi resmi dari Pemko Tebingtinggi hanya disampaikan melalui Kadis Kesehatan Tebingtinggi yaitu dr Nanang,” ungkapnya.

Untuk mencegah virus corona, ia meminta warga membudayakan hidup bersih dan sehat. Jangan panik, jangan termakan hoax, dan berpikir cerdas. “Jika ada warga yang batuk-batuk, demam, flu dan sesak nafas, segeralah datangi fasilitas terdekat untuk diperiksa,” katanya.

Bagi warga atau ada keluarganya yang baru kembali dari luar negeri, agar segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan.

29 Warga Tapteng Berstatus ODP

Di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), sebanyak 29 warga yang baru pulang dari luar negeri dinyatakan berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP).

Hal itu disampaikan langsung Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani dalam konferensi persnya, Jumat (20/3) lalu di Pandan. “Ada 29 nama, ada warga Sarudik, Tapian Nauli, Kolang, Manduamas dan Pandan,” kata Bakhtiar.

Dijelaskan, 29 orang yang kini berstatus ODP itu, diketahui baru pulang dari sejumlah negara. Di antaranya, Malaysia, Turki, Swedia dan beberapa negara lainnya.

Untuk itu, lanjut Bakhtiar, pengawasan berkala terus dilakukan kepada 29 warga tersebut, dan hingga saat ini masih dalam keadaan sehat.

“Jika ke depan ada yang positif, langkah-langkah cepat akan dilakukan, termasuk koordinasi dengan pihak Provinsi Sumut,” tambahnya.

Upaya pencegahan yang dilakukan antara lain menerjunkan para petugas dari Puskesmas di Tapteng untuk melakukan penyemprotan desinfektan di tempat-tempat publik. Sementara warga diminta jangan dulu bepergian ke luar negeri.

“Ke luar daerah pun, kalau boleh jangan dulu. Khusus SKPD, saya sudah tegaskan agar tak melakukan perjalanan dinas tanpa seizin bupati. Dalam waktu dekat akan ada pertemuan dengan Pemko Sibolga, karena kedua daerah ini kan berdekatan. Nanti akan duduk bersama membahas ini,” tutupnya. (prn/rud/ian/dh)

JUBIR: Juru bicara Pemko Tebingtinggi, dr Nanang Fitra Aulia, bicara soal penanganan virus Covid 19 di Tebingtinggi, Jumat (20/3).Sopian/Sumut Pos

Petugas menyemprotkan disinfektan di instana Maimun, Medan
Petugas menyemprotkan disinfektan di instana Maimun, Medan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Seorang anggota DPRD Sumatera Utara dari Fraksi Partai Gerindra, inisial MAR, disebut-sebut menjadi suspect virus corona. Kabar tersebut beredar di lingkungan DPRD Sumut sejak Kamis (19/3) hingga Jumat (20/3) via pesan berantai WhatsApp.

Unsur Pimpinan DPRDSU dipimpin Ketua Baskami Ginting, didampingi Wakil Ketua Harun Mustafa Nasution, Rahmansyah Sibarani, dan Sekretaris Dewan Erwin Lubis, akhirnya menyampaikan klarifikasi perihal kabar dimaksud, Jumat (20/3).

“Mungkin pertama saya yang akan memberikan penjelasan, sebab saya wakil ketua dari Gerindra dan MAR anggota Gerindra. Benar, beberapa hari ini dia merasa badannya panas. Dia cek ke dokter, tapi belum tentu positif corona,” kata Harun Mustafa.

Saat dicek, panas tubuhnya lebih kurang 38. “Diminta diisolasi, dia bersedia. Kita apresiasi orang seperti dia. Begitu juga dengan kawan-kawan lain yang merasa badannya panas juga diharapkan memeriksakan dirinya,” imbuhnya.

Dia mengatakan, saat ini MAR menjalani isolasi di RSUP Adam Malik. “Sudah empat hari lalu dia di sana. Sekarang tinggal menunggu hasil tes, kalau tidak salah hari ini atau besok keluar. Tadi barusan kami bertelepon langsung, dia menyatakan sudah tidak demam lagi. Hanya menunggu hasilnya saja,” kata Harun.

Ia mengapresiasi sikap proaktif MAR yang bersedia memeriksakan dan mengisolasi dirinya ke RSUP Adam Malik. “Untuk seluruh warga Sumut, kita harapkan agar melakukan langkah seperti MAR memeriksakan diri, demi mengurangi penyebaran virus ini. Dia juga berbesar hati mengasih tahu ke kawan-kawan, tolong agar dicek juga. aapi Alhamdulillah sampai sekarang kawan-kawan tidak ada yang demam, batuk-batuk, dan bersin-bersin,” terang wakil rakyat asal pemilihan Kabupaten Tabagsel ini.

Harun mengungkapkan, kejadian dialami Aulia ini semakin membuktikan bahwa tugas dewan itu sangat beresiko dalam persoalan virus corona. “Kami terima konsekuensi tugas yang beresiko tinggi,” pungkasnya.

ODP Dairi Melonjak Jadi 27 Orang

Jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di seluruh Sumut terus bertambah. Selain Langkat dan Deliserdang, jumlah ODP di Dairi juga melonjak tajam.

Hingga Jumat (20/3), sebanyak 27 orang warga Kabupaten Dairi masuk daftar ODP virus corona. Sebelumnya, baru ada satu warga berjenis kelamin perempuan usia 40 tahun, yang ditetapkan sebagai ODP dan telah dirujuk ke rumah sakit Adam Malik Medan.

Dari 27 orang itu, 6 orang di antaranya merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dipulangkan dari negara Malaysia.

Sekretaris Dinas Kesehatan Dairi, Frisda Turnip, saat dikonfirmasi Sumut Pos, Jumat (20/3) membenarkan jumlah warga Dairi menjadi ODP Covid 19 melonjak menjadi 27 orang.

“Jumlah itu berdasarkan laporan satelit masing-masing Puskesmas di 15 kecamatan. Yakni di Kecamatan Siempat Nempu 3 orang, Berampu 1 orang, Siempat Nempu Hulu, 2 orang, Lae Parira 1 orang, Silima Pungga-Pungga 3 orang, Sumbul 1 orang, Gunung Sitember 5 orang, Sitinjo 1 orang, Sidikalang 2 orang, dan Tiga Lingga 8 orang,” katanya.

Menurut Frisda, lockdown yang diberlakukan negara Malaysia diduga berdampak terhadap pemulangan TKI ilegal asal Indonesia, termasuk 6 TKI dari Dairi. “Kita memantau mereka dan keluarganya. Karena riwayat perjalanan mereka dari negara pandemi covid 19,” ungkapnya.

Tentang satu warga Dairi yang dirujuk ke RSUP HAM, hingga saat ini belum diketahui statusnya apakah positif atau negatif virus corona. “Kita berharap pasien itu negatif covid 19,” ucap Frisda.

Tebingtinggi Negative Covid 19

Terpisah, hingga kemarin Kota Tebingtinggi masih bebas dari kasus Covid 19. “Baik Orang Dalam Pemantauan (ODP) atau Pasien Dalam Pengawasan (PDP), Tebingtinggi masih negatif,” papar juru bicara Pemko Tebingtinggi khusus Covid 19, dr Nanang Fitra Aulia, Jumat (20/3).

Menurut Nanang, untuk pelayanan informasi, warga Tebingtinggi dapat memanfaatkan call center 119 dan 112 yang sudah dibentuk satgas Covid 19. “Pemko Tebingtinggi juga telah menyiapkan fasilitas, yakni 9 UPTD Puskesmas, RS Kumpulan Pane dan RS Swasta yang ada di Kota Tebingtinggi, untuk pelayanan ODP dan PDP,” jelasnya.

Untuk kelengkapan ADP petugas medis, sesuai arahan Wali Kota Tebingtinggi, saat ini sedang diupayakan.

Sekdako Tebingtinggi, Muhammad Dimiyathi, mengimbau dan berharap kepada masyarakat Tebingtinggi, agar jangan termakan berita-berita hoax tentang Covid 19. “Sumber berita atau informasi resmi dari Pemko Tebingtinggi hanya disampaikan melalui Kadis Kesehatan Tebingtinggi yaitu dr Nanang,” ungkapnya.

Untuk mencegah virus corona, ia meminta warga membudayakan hidup bersih dan sehat. Jangan panik, jangan termakan hoax, dan berpikir cerdas. “Jika ada warga yang batuk-batuk, demam, flu dan sesak nafas, segeralah datangi fasilitas terdekat untuk diperiksa,” katanya.

Bagi warga atau ada keluarganya yang baru kembali dari luar negeri, agar segera memeriksakan diri ke petugas kesehatan.

29 Warga Tapteng Berstatus ODP

Di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), sebanyak 29 warga yang baru pulang dari luar negeri dinyatakan berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP).

Hal itu disampaikan langsung Bupati Tapteng Bakhtiar Ahmad Sibarani dalam konferensi persnya, Jumat (20/3) lalu di Pandan. “Ada 29 nama, ada warga Sarudik, Tapian Nauli, Kolang, Manduamas dan Pandan,” kata Bakhtiar.

Dijelaskan, 29 orang yang kini berstatus ODP itu, diketahui baru pulang dari sejumlah negara. Di antaranya, Malaysia, Turki, Swedia dan beberapa negara lainnya.

Untuk itu, lanjut Bakhtiar, pengawasan berkala terus dilakukan kepada 29 warga tersebut, dan hingga saat ini masih dalam keadaan sehat.

“Jika ke depan ada yang positif, langkah-langkah cepat akan dilakukan, termasuk koordinasi dengan pihak Provinsi Sumut,” tambahnya.

Upaya pencegahan yang dilakukan antara lain menerjunkan para petugas dari Puskesmas di Tapteng untuk melakukan penyemprotan desinfektan di tempat-tempat publik. Sementara warga diminta jangan dulu bepergian ke luar negeri.

“Ke luar daerah pun, kalau boleh jangan dulu. Khusus SKPD, saya sudah tegaskan agar tak melakukan perjalanan dinas tanpa seizin bupati. Dalam waktu dekat akan ada pertemuan dengan Pemko Sibolga, karena kedua daerah ini kan berdekatan. Nanti akan duduk bersama membahas ini,” tutupnya. (prn/rud/ian/dh)

JUBIR: Juru bicara Pemko Tebingtinggi, dr Nanang Fitra Aulia, bicara soal penanganan virus Covid 19 di Tebingtinggi, Jumat (20/3).Sopian/Sumut Pos

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/