26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Pencarian Korban KM Sinar Bangun Terus Dilakukan

Foto: Edi Saragih/Metrosiantar
Para Keluarga korban KM Sinar Bangun saat menunggu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun.

Kepala Kantor Basarnas Medan Budiawan menyampaikan, pencarian korban hilang pada hari ketiga memang dilaksanakan sejak pukul 07.00 WIB. Proses itu berlangsung sampai pukul 18.00 WIB. Mereka mengandalkan dua pola pencarian. Di permukaan dan di dalam air. ”Jadi, pencarian di permukaan itu dari jam tujuh sampai jam 12 siang. Dilanjutkan dengan penyelamanan,” jelasnya. Total jumlah penyelam yang dikerahkan sebanyak 12 orang.

Berkaitan dengan investigasi pasca kecelakaan terjadi, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menjelaskan bahwa proses tersebut dilaksanakan secara pararel bersamaan dengan upaya pencarian. ”Bareng-bareng. Sekarang sudah mulai (investigasi),” ungkap dia ketika dikonfirmasi Jawa Pos kemarin. Bersama timnya, Soerjanto sudah berada di lokasi kejadian.

Kecepatan proses investigasi, sambung dia, bergantung pada langkah awal itu. ”Kami usahakan (investigasi selesai) secepatnya. Tapi, tergantung dari data-data lapangan,” kata Soerjanto. Dia pun menegaskan kembali, insiden tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba akan menjadi perhatian KNKT serupa kecelakaan kapal yang terjadi di Makassar pada arus mudik pekan lalu (13/6).

Tim KNKT yang sudah dikerahkan sejak kecelakaan terjadi, kata Soerjanto, akan mengumpulkan data sampai bangkai kapal diangkat. ”Kalau bangkai kapalnya diangkat, kami juga ikut melihat bangkainya seperti apa,” beber dia. Itu penting untuk menambah data yang akan dianalisis oleh KNKT. Sejauh ini, sambung dia, data sementara yang sudah dipegang oleh timnya belum dapat disimpulkan dan disampaikan kepada publik. (tau/syn/idr/adi/jpg/kim/prn)

 

Foto: Edi Saragih/Metrosiantar
Para Keluarga korban KM Sinar Bangun saat menunggu di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun.

Kepala Kantor Basarnas Medan Budiawan menyampaikan, pencarian korban hilang pada hari ketiga memang dilaksanakan sejak pukul 07.00 WIB. Proses itu berlangsung sampai pukul 18.00 WIB. Mereka mengandalkan dua pola pencarian. Di permukaan dan di dalam air. ”Jadi, pencarian di permukaan itu dari jam tujuh sampai jam 12 siang. Dilanjutkan dengan penyelamanan,” jelasnya. Total jumlah penyelam yang dikerahkan sebanyak 12 orang.

Berkaitan dengan investigasi pasca kecelakaan terjadi, Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono menjelaskan bahwa proses tersebut dilaksanakan secara pararel bersamaan dengan upaya pencarian. ”Bareng-bareng. Sekarang sudah mulai (investigasi),” ungkap dia ketika dikonfirmasi Jawa Pos kemarin. Bersama timnya, Soerjanto sudah berada di lokasi kejadian.

Kecepatan proses investigasi, sambung dia, bergantung pada langkah awal itu. ”Kami usahakan (investigasi selesai) secepatnya. Tapi, tergantung dari data-data lapangan,” kata Soerjanto. Dia pun menegaskan kembali, insiden tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba akan menjadi perhatian KNKT serupa kecelakaan kapal yang terjadi di Makassar pada arus mudik pekan lalu (13/6).

Tim KNKT yang sudah dikerahkan sejak kecelakaan terjadi, kata Soerjanto, akan mengumpulkan data sampai bangkai kapal diangkat. ”Kalau bangkai kapalnya diangkat, kami juga ikut melihat bangkainya seperti apa,” beber dia. Itu penting untuk menambah data yang akan dianalisis oleh KNKT. Sejauh ini, sambung dia, data sementara yang sudah dipegang oleh timnya belum dapat disimpulkan dan disampaikan kepada publik. (tau/syn/idr/adi/jpg/kim/prn)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/