26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Apakah Robin Siahaan Itu Robin Hood?

Nah, itu yang harus dikoreksi sendiri oleh pimpinan kepolisian di sana. Apakah selama ini polisi di sana kurang dekat atau tidak berhasil mendekatkan diri dengan masyarakat. Di mana pun polisi harus selalu berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat. Ada yang namanya strategi trust building, network and partnership building. Kalau ada resistensi dari warga saat polisi menjalankan tugas, berarti ada yang salah di situ. Kalau warga malah “memerangi” polisi, pimpinan polisi setempat harus melakukan koreksi. Harusnya masyarakat membantu. Kasus itu sungguh suatu pengecualian.

Apa kira-kira pemicu utamanya?

Itulah yang mesti dicari tahu karena ada yang nggak beres di sana. Apakah polisi di sana sering mengecewakan masyarakat? Misalnya ya, misalnya kalau ditangkap tidak dihukum tapi malah dijadikan ATM. Intinya ada yang nggak beres. Mengapa masyarakat antipati pada polisi.

Dari sisi masyarakat, bagaimana?

Masyarakat keliru besar jika berbuat seperti itu. Ada juga yang gak beres di masyarakat. Yang pernah terjadi itu, polisi saat melakukan pengungkapan kasus narkoba di lokasi tertentu, mendapat perlawanan dari warga karena selama ini warga juga menjadi bagian dari peredaran narkoba. Mereka hidup dari narkoba. Nah, ini yang dibela warga seorang perampok. Apakah dia merampok seperti Rabin Hood, yang membagi-bagikan hasil rampokannya ke warga? Memberi makan warga? Bisa jadi begitu.

Bagaimana kalau itu penyebab utamanya, apa yang mesti dilakukan?

Kalau seperti itu, sudah menyangkut kesejahteraan warga, yang harus ditangani pemda, melalui Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perdagangan, dan yang terkait lainnya. Ingat, ada dua aspek penting manusia yakni kesejahteraan dan keamanan. Tidak mungkin aman jika tak sejahtera, tidak mungkin sejahtera kalau tak aman. Pemda setempat harus melihat kasus warga yang melindungi perampok itu sebagai problem sosial.

Apa mungkin pihak polisi yang tidak cermat dalam melakukan upaya penyergapan?

Nah, itu yang harus dikoreksi sendiri oleh pimpinan kepolisian di sana. Apakah selama ini polisi di sana kurang dekat atau tidak berhasil mendekatkan diri dengan masyarakat. Di mana pun polisi harus selalu berupaya mendekatkan diri dengan masyarakat. Ada yang namanya strategi trust building, network and partnership building. Kalau ada resistensi dari warga saat polisi menjalankan tugas, berarti ada yang salah di situ. Kalau warga malah “memerangi” polisi, pimpinan polisi setempat harus melakukan koreksi. Harusnya masyarakat membantu. Kasus itu sungguh suatu pengecualian.

Apa kira-kira pemicu utamanya?

Itulah yang mesti dicari tahu karena ada yang nggak beres di sana. Apakah polisi di sana sering mengecewakan masyarakat? Misalnya ya, misalnya kalau ditangkap tidak dihukum tapi malah dijadikan ATM. Intinya ada yang nggak beres. Mengapa masyarakat antipati pada polisi.

Dari sisi masyarakat, bagaimana?

Masyarakat keliru besar jika berbuat seperti itu. Ada juga yang gak beres di masyarakat. Yang pernah terjadi itu, polisi saat melakukan pengungkapan kasus narkoba di lokasi tertentu, mendapat perlawanan dari warga karena selama ini warga juga menjadi bagian dari peredaran narkoba. Mereka hidup dari narkoba. Nah, ini yang dibela warga seorang perampok. Apakah dia merampok seperti Rabin Hood, yang membagi-bagikan hasil rampokannya ke warga? Memberi makan warga? Bisa jadi begitu.

Bagaimana kalau itu penyebab utamanya, apa yang mesti dilakukan?

Kalau seperti itu, sudah menyangkut kesejahteraan warga, yang harus ditangani pemda, melalui Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Perdagangan, dan yang terkait lainnya. Ingat, ada dua aspek penting manusia yakni kesejahteraan dan keamanan. Tidak mungkin aman jika tak sejahtera, tidak mungkin sejahtera kalau tak aman. Pemda setempat harus melihat kasus warga yang melindungi perampok itu sebagai problem sosial.

Apa mungkin pihak polisi yang tidak cermat dalam melakukan upaya penyergapan?

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/