Hermawan menjelaskan kelalaian dilakukan petugas melihat situasi. Dimana ke-7 napi saat itu, berada di Strap Sel (sel hukuman). Namun, ia mengatakan kenapa ke-7 napi itu bisa keluar dari ruang sel hukuman tersebut. Mereka sedang menjalani hukuman, karena tidak displin.
“7 orang ini melanggar disiplin dan ditempatkan di strap sel. Mereka melarikan diri pula dengan cara menggergaji teralis besi di kamar mandi. Kalau tidak sering dicek setiap hari seperti ini kejadiannya,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan akan melakukan penyidikan, kenapa gergaji bisa masuk kedalam Lapas Klas II A Binjai tersebut. Kemudian, rencana pelarian sudah dilakukan secara matang dan dilakukan beberapa hari, untuk menggergaji teralis besi tersebut.
“Tidak mungkin satu hari mereka menggergaji terali besi itu.? Gak mungkin dalam keadaan banyak orang mereka menggergaji teralis besi itu, pasti ketahuan. Mereka melakukan pasti dicicil (untuk menggergaji teralis besi itu). Mereka pasti tahu dan mematau aktivitas petugas sendiri,” ungkapnya.
Hermawan mengakui kelemahan petugas keamanan Lapas tidak akan memantau seluruh kegiatan napi dengan jumlah besar dan tidak sesuai dengan jumlah petugas sipir. Namun, ia mengatakan hal itu bukan alasan.
“Pastinya, napi akan mengintai dan mengawasi pergerakan petugas sendiri. Untuk saat ini, belum ada laporan yang ketangkap napi lari itu. Tapi, kita melakukan kordinasi dengan Polres Binjai untuk pengejaran dan menangkap napi tersebut,” tandasnya. (gus/saz)