24 C
Medan
Sunday, June 16, 2024

Pecahkan Perubahan Regulasi BPJS Kesehatan, Idaham Sidak ke Rumah Sakit

ist
BERBINCANG: Wali Kota Binjai, H Muhammad Idaham berbincang dengan dokter dan pegawai RSUD Djoelham Binjai.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Adanya perubahan regulasi dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terhadap sejumlah Rumah Sakit Umum (RSU) milik pemerintah maupun swasta, Wali Kota Binjai H Muhammad Idaham menjajaki komunikasi dengan sejumlah dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham, belum lama ini.

Mantan Kepala Dinas (Kadis) Pertamanan Kota Medan ini menginginkan agar rumah sakit milik Pemko Binjai tersebut dapat memberi pelayanan secara mandiri.

“Regulasi BPJS itu ada perubahan, dari Puskesmas itu tidak bisa rujuk ke rumah sakit umum kita,” ujar Idaham, Kamis (21/2).

Karena ada perubahan regulasi BPJS ini, Idaham tak menepis, kunjungan dan perawatan medis yang dilakukan masyarakat menjadi berkurang, sehingga Idaham melakukan peninjauan dan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Djoelham guna memecahkan permasalahan tersebut.

Menurut dia, RSUD Djoelham Binjai adalah Badan Layanan Umum Daerah. “Pasti dengan adanya regulasi (baru BPJS), kunjungan ke rumah sakit akan turun. Tidak boleh turun, jadi apa yang harus diperbuat? Kita diskusi ke beberapa dokter, sehingga kita membuat bagaimana layanan mandiri terhadap masyarakat,” beber Idaham.

Dengan layanan mandiri, otomatis juga harus meningkatkan pelayanan di RSUD Djoelham. Tidak hanya pelayanan saja, kualitas pun demikian. Artinya, juga harus ditingkatkan.

Dia menginginkan, rumah sakit milik Pemko Binjai ini harus ada sebuah ikon yang membuatnya dikenal oleh warga Kota Rambutan (sebutan Kota Binjai). Misalnya, RSUD Djoelham unggul di medis ortopedi. Pun begitu, tidak hanya satu tindakan medis saja yang diunggulkan.

“Ayo berikan tindakan-tindakan layanan medis yang menjadi Icon rumah sakit. Saya diskusi dengan dokter apa langkah-langkah, sepanjang tidak melanggar hukum, ayo kita lakukan,” ujar Idaham.

“Karena kita harus berinovasi terus, dengan perubahan itu, kita juga harus melakukan perubahan,” tambah Idaham.

Dia berharap, lantai paling atas Gedung RSUD Djoelham Binjai dapat memberikan layanan mandiri. Ini dilakukan agar RSUD Djoelham tetap menunjukkan keberadaannya meski pasien tanpa BPJS Kesehatan.

Demi tujuan mandiri ini tercapai, tentu RSUD Djoelham harus berkualitas dan profesional. “Jumlah kunjungan berkurang untuk BPJS sehingga karena kita sudah BLUd kita naikkan untuk menyesuaikan. Supaya bisa mengalir untuk yang mampu ke tidak mampu. RSUD bukan hanya untuk mencari keuntungan saja, layanan mandiri kita yakin kualitas pelayanan juga naik. Soal obat-obatan semua aman,” ujar dia.

Di RSUD Djoelham, Jalan Sultan Hasanuddin, Binjai Kota, Idaham juga melihat lapangan parkir. Kemudian melihat pelayanan ke rekam medik, ruang operasi dan berbincang tentang persediaan obat hingga berdialog dengan keluarga pasien yang menunggu keluarganya.

“Peningkatan sarana dan prasarana dengan ketersediaan SDM profesional sehingga RSUD Djoelham Binjai menjadi rumah sakit yang lebih baik dan tidak ada lagi masyarakat berobat ke luar negeri,” tandasnya. (ted/azw)

ist
BERBINCANG: Wali Kota Binjai, H Muhammad Idaham berbincang dengan dokter dan pegawai RSUD Djoelham Binjai.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Adanya perubahan regulasi dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan terhadap sejumlah Rumah Sakit Umum (RSU) milik pemerintah maupun swasta, Wali Kota Binjai H Muhammad Idaham menjajaki komunikasi dengan sejumlah dokter di Rumah Sakit Umum Daerah Djoelham, belum lama ini.

Mantan Kepala Dinas (Kadis) Pertamanan Kota Medan ini menginginkan agar rumah sakit milik Pemko Binjai tersebut dapat memberi pelayanan secara mandiri.

“Regulasi BPJS itu ada perubahan, dari Puskesmas itu tidak bisa rujuk ke rumah sakit umum kita,” ujar Idaham, Kamis (21/2).

Karena ada perubahan regulasi BPJS ini, Idaham tak menepis, kunjungan dan perawatan medis yang dilakukan masyarakat menjadi berkurang, sehingga Idaham melakukan peninjauan dan inspeksi mendadak (sidak) ke RSUD Djoelham guna memecahkan permasalahan tersebut.

Menurut dia, RSUD Djoelham Binjai adalah Badan Layanan Umum Daerah. “Pasti dengan adanya regulasi (baru BPJS), kunjungan ke rumah sakit akan turun. Tidak boleh turun, jadi apa yang harus diperbuat? Kita diskusi ke beberapa dokter, sehingga kita membuat bagaimana layanan mandiri terhadap masyarakat,” beber Idaham.

Dengan layanan mandiri, otomatis juga harus meningkatkan pelayanan di RSUD Djoelham. Tidak hanya pelayanan saja, kualitas pun demikian. Artinya, juga harus ditingkatkan.

Dia menginginkan, rumah sakit milik Pemko Binjai ini harus ada sebuah ikon yang membuatnya dikenal oleh warga Kota Rambutan (sebutan Kota Binjai). Misalnya, RSUD Djoelham unggul di medis ortopedi. Pun begitu, tidak hanya satu tindakan medis saja yang diunggulkan.

“Ayo berikan tindakan-tindakan layanan medis yang menjadi Icon rumah sakit. Saya diskusi dengan dokter apa langkah-langkah, sepanjang tidak melanggar hukum, ayo kita lakukan,” ujar Idaham.

“Karena kita harus berinovasi terus, dengan perubahan itu, kita juga harus melakukan perubahan,” tambah Idaham.

Dia berharap, lantai paling atas Gedung RSUD Djoelham Binjai dapat memberikan layanan mandiri. Ini dilakukan agar RSUD Djoelham tetap menunjukkan keberadaannya meski pasien tanpa BPJS Kesehatan.

Demi tujuan mandiri ini tercapai, tentu RSUD Djoelham harus berkualitas dan profesional. “Jumlah kunjungan berkurang untuk BPJS sehingga karena kita sudah BLUd kita naikkan untuk menyesuaikan. Supaya bisa mengalir untuk yang mampu ke tidak mampu. RSUD bukan hanya untuk mencari keuntungan saja, layanan mandiri kita yakin kualitas pelayanan juga naik. Soal obat-obatan semua aman,” ujar dia.

Di RSUD Djoelham, Jalan Sultan Hasanuddin, Binjai Kota, Idaham juga melihat lapangan parkir. Kemudian melihat pelayanan ke rekam medik, ruang operasi dan berbincang tentang persediaan obat hingga berdialog dengan keluarga pasien yang menunggu keluarganya.

“Peningkatan sarana dan prasarana dengan ketersediaan SDM profesional sehingga RSUD Djoelham Binjai menjadi rumah sakit yang lebih baik dan tidak ada lagi masyarakat berobat ke luar negeri,” tandasnya. (ted/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/