SUMUTPOS.CO – HUJAN deras yang menguyur Kecamatan Bangun Purba Jumat (21/4) pagi mengakibatkan separuh badan jalan longsor. Tepatnya, di depan SMA Negeri 1 Bangun Purba.
Kepada Sumut Pos, Goar (34) warga Bangun Purba mengatakan jalan tersebut diketahui longsor dan nyaris putus sekira pukul 06.00 WIB.
“Hujan turun sekitar jam 5 subuh. Sejam kemudian, warga yang mau melintas terhadang dengan kondisi jalan sudah berlubang separuh,” jelasnya.
Diterangkan pria yang sehari-hari bertani ini, longsor menyebabkan badan jalan amblas. Sehingga, tidak bisa dilintasi kendaran besar.
Agar tidak semakin parah, warga sekitar secara gotong royong menutup aliran air yang mengarah ke badan jalan yang longsor. Selain itu, membendung aliran air yang mengalir dari bagian jalan yang tinggi.
Sementara itu, petugas lalu lintas Polsek Bangun Purba bersama warga setempat membuat tiang dari kayu sebagai tanda diberi pita. Agar pelintas berhati hati.
Camat Bangun Purba Margianto Irawati menyatakan, longsornya jalan itu disebabkan hujan. Margianto berharap agar Dinas PU Propinsi dan PU Deliserdang agar segera memperbaiki jalan tersebut.
“Jalan tersebut merupakan jalan lintas yang biasa dilalui baik kendaran berat dan ringan,” terangnya.
Terpisah Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pemkab Deliserdang Ir Donal Pangodian Lumbangtobing menjelaskan, jalan tersebut adalah jalan provinsi. Namun demikian, pihaknya telah mengirimkan tim ke lokasi longsor untuk mempelajari penyebab longsornya dinding penahan jalan tersebut.
“Nanti setelah dipelajari akan dilakukan tindakan sementara agar badan jalan tidak semakin rusak. Namun tetap masih dapat dilintasi pengendara dengan kategori kendaran ringan dan sepeda motor,” terangnya.
Pun begitu, Ir Donal mengaku telah mengirim surat ke Dinas PU Provinsi Sumatera Utara. Tujuannya, agar badan jalan yang longsor segera di perbaiki.
Diterangkannya, badan jalan yang mengalami kerusakan sekitar 10 meter dengan lebar sekitar 9 meter. Sedangkan, kedalaman longsor diperkirakan sekitar 3-5 meter.
Ditambahkannya, untuk truk yang mengangkut sawit dan batu koral dapat melintas melalui jalan alternatif. Ada dua jalur jalan yang dapat dipergunakan.
Pertama, yang melintas dari arah Lubukpakam bisa melalu jalan kebun Sukaluwe. Sedangkan yang datang dari arah Medan atau mau ke Medan dapat melalui simpang Talunkenas menuju Tanjung Morawa.
“Memang jalan alternatif dari kebun hanya mengalami pengerasan. Sedangkan dari Talunkenas sudah diaspal hotmix. Kalau dari Talunkenas akan melalui Danau Linting,” pungkas Ir Donal.(btr/mag-2/ala)