26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Dirazia Pas Tidur-tiduran Bareng Cowok di Kos, Pegawai Bank di Siantar Pingsan

Di kos Abshor yang mempunyai halaman seluas lima meter dengan bentuk kos berjejer dan berhadapan, wanita yang belum diketahui namanya itu sempat teriak dan mencoba melawan petugas. Ia menolak dibawa ke kantor Satpol PP.

“Kami di sini bayar, Bang. Kami tidak ngapai-ngapain. Kami hanya tidur siang dengan pintu terbuka kok. Itupun tadi saya sudah melapor ke satpam dan penanggungjawab kos ini. Apa-apaan ini. Saya nggak mau dibawa. Masalah moral ini. Saya ini kerja di bank,” ucapnya dengan nada meninggi sambil berupaya berontak dari petugas. Sedangkan teman prianya tidak melontarkan sepatah katapun, namun sempat menolak saat hendak dibawa.

Lalu polisi menyarankan agar mereka berdua ikut dulu ke kantor guna pemeriksaan. “Ikutlah dulu ke kantor. Nanti di sana dijelaskan. Kamu makin teriak, melawan, makin masuk TV nanti. Tenanglah dulu, nanti kan bisa dijelaskan di kantor,” ucap salah seorang polisi. Dan, tak lama, akhirnya mereka bersedia dibawa dengan menumpangi mobil petugas.

Kemudian, tim gabungan berlanjut ke Jalan Surya, Jalan Sinar dan Jalan Dahlia. Empat komplek kos ditelusuri, namun tidak seorangpun diamankan.

Saat berada di kantor Satpol PP, sejumlah warga yang dibawa didata oleh petugas. Sekitar 30 menit kemudian, suasana tiba-tiba heboh saat wanita yang merupakan karyawan bank tersebut jatuh pingsan dari tempat duduknya.

Pasangannya dan sejumlah petugas kemudian langsung menggotongnya. Kondisinya sempat membaik dan sempat juga berbicara. Belum sempat ditawari minum oleh petugas, wanita tersebut kembali kejang-kejang dan pingsan. “Saya tahu penyakit saya, jangan tawarin minum. Aduhhh, aduhh, sesak saya kambuh,” ujarnya dan pingsan lagi.

Teman pria pegawai bank itupun sempat memberi ancaman kepada sejumlah awak media yang melakukan peliputan. “Ngapain kalian. Kutuntut kalian nanti kalau tayang,” ungkapnya sambil memegangi wanita itu yang bersandar di dadanya.

Untuk mengantisipasi agar kondisinya tak memburuk, wanita yang memakai gaun batik itu dibawa ke salah satu ruangan. Namun, hingga sore menjelang malam, petugas belum memberikan identitas keduanya. Menurut beberapa petugas, kondisi wanita itu masih pingsan, sedangkan teman prianya tidak mau memberikan identitas.

Di kos Abshor yang mempunyai halaman seluas lima meter dengan bentuk kos berjejer dan berhadapan, wanita yang belum diketahui namanya itu sempat teriak dan mencoba melawan petugas. Ia menolak dibawa ke kantor Satpol PP.

“Kami di sini bayar, Bang. Kami tidak ngapai-ngapain. Kami hanya tidur siang dengan pintu terbuka kok. Itupun tadi saya sudah melapor ke satpam dan penanggungjawab kos ini. Apa-apaan ini. Saya nggak mau dibawa. Masalah moral ini. Saya ini kerja di bank,” ucapnya dengan nada meninggi sambil berupaya berontak dari petugas. Sedangkan teman prianya tidak melontarkan sepatah katapun, namun sempat menolak saat hendak dibawa.

Lalu polisi menyarankan agar mereka berdua ikut dulu ke kantor guna pemeriksaan. “Ikutlah dulu ke kantor. Nanti di sana dijelaskan. Kamu makin teriak, melawan, makin masuk TV nanti. Tenanglah dulu, nanti kan bisa dijelaskan di kantor,” ucap salah seorang polisi. Dan, tak lama, akhirnya mereka bersedia dibawa dengan menumpangi mobil petugas.

Kemudian, tim gabungan berlanjut ke Jalan Surya, Jalan Sinar dan Jalan Dahlia. Empat komplek kos ditelusuri, namun tidak seorangpun diamankan.

Saat berada di kantor Satpol PP, sejumlah warga yang dibawa didata oleh petugas. Sekitar 30 menit kemudian, suasana tiba-tiba heboh saat wanita yang merupakan karyawan bank tersebut jatuh pingsan dari tempat duduknya.

Pasangannya dan sejumlah petugas kemudian langsung menggotongnya. Kondisinya sempat membaik dan sempat juga berbicara. Belum sempat ditawari minum oleh petugas, wanita tersebut kembali kejang-kejang dan pingsan. “Saya tahu penyakit saya, jangan tawarin minum. Aduhhh, aduhh, sesak saya kambuh,” ujarnya dan pingsan lagi.

Teman pria pegawai bank itupun sempat memberi ancaman kepada sejumlah awak media yang melakukan peliputan. “Ngapain kalian. Kutuntut kalian nanti kalau tayang,” ungkapnya sambil memegangi wanita itu yang bersandar di dadanya.

Untuk mengantisipasi agar kondisinya tak memburuk, wanita yang memakai gaun batik itu dibawa ke salah satu ruangan. Namun, hingga sore menjelang malam, petugas belum memberikan identitas keduanya. Menurut beberapa petugas, kondisi wanita itu masih pingsan, sedangkan teman prianya tidak mau memberikan identitas.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/