25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Belajar Bercerita secara Berantai lewat WhatsApp

Strategi PJJ di Tengah Pandemi Covid-19

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Aplikasi WhatsApp menjadi pilihan favorit anak didik dan guru-guru SMP Negeri 3 Kisaran, Sumatera Utara, sebagai alat pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau sistem daring (dalam jaringan) di tengah masa pandemi Covid-19. Khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.

BELAJAR JARAK JAUH: Aplikasi WhatsApp menjadi pilihan anak didik dan guru di SMP Negeri 3 Kisaran Sumut sebagai alat pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi Covid-19.

“Sebenarnya, banyak aplikasi pembelajaran yang bisa dipakai. Mulai aplikasi Zoom, Google Meet, Google Classroom, atau WhatsApp. Tapi saya dan anak-anak didik sepakat memakai WA, karena sudah familiar dan tidak perlu iuran bulanan,” kata Isnaini, guru Bahasa Indonesia di SMPN 3 Kisaran, kemarin.

Sebagai guru Bahasa Indonesia, ia mengaku agak kesulitan mengajarkan materi khususnya aspek keterampilan. Misal berpidato, bercerita, dan sebagainya, yang idealnya membutuhkan teknik pembelajaran tatap muka. “Tetapi setelah mendapat bekal pelatihan dari Tanoto Foundation, semua kesulitan dalam proses pembelajaran dapat diatasi dengan unsur MIKIR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi),” kata Isnaini, salahsatu fasilitator daerah komunikasi Asahan Program Pintar Tanoto Foundation, kepada Sumut Pos.

Karena itu, Isnaini mengoptimalkan aplikasi WhatsApp untuk memproduksi kreativitas peserta didik kelas VII-1, dengan melatih mereka menceritakan kembali kisah fantasi secara berantai dengan memasukkan unsur MIKIR.

“Awal pembelajaran, saya menyapa anak-anak lewat voice note. Memandu doa, serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Tanya jawab pembelajaran sebelumnya, memotivasi agar tetap semangat, dan tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan seperti selalu memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” cetusnya.

Selanjutnya, Isnaini mengirimkan video pembelajaran berisi pemodelan cara menceritakan kembali isi teks cerita fantasi. “Dalam video itu, saya sendiri yang menjadi model teknik bercerita,” tuturnya.

Sebagai contoh model, bu guru peserta pelatihan Pengembangan Budaya Baca Tanoto Foundation ini, menceritakan kembali isi cerita secara lisan, untuk diamati dan ditiru para anak didik.

“Dengan  melibatkan anak saya di rumah, saya rasa video pembelajaran itu cukup mudah ditiru peserta didik,” jelasnya.

Biasanya setelah menonton video pembelajaran tersebut, Isnaini bertanya dulu apa pendapat anak didik tentang teknik sang guru bercerita. “Mereka sih umumnya menjawab: ‘Yes, Bu. Gaya Ibu bercerita keren.’ Selanjutnya saya tanya, apa aspek yang mereka perhatikan dalam teknik bercerita,” ungkapnya.

Peserta didik diminta membahas pertanyaan guru secara berkelompok. Mereka boleh menggunakan buku paket sebagai sumber belajar. Hasil diskusi dipresentasikan juru bicara kelompok melalui voice note.

“Yang menarik, ternyata anak-anak didik cukup jeli. Mereka menjawab, yang harus diperhatikan adalah kelancaran bercerita, ketepatan isi dengan cerita yang dibaca, intonasi dan kejelasan pelafalan,” kata Isnaini.

Sebagai guru, Isnaini pun memberikan penguatan teknik bercerita, sebagai tambahan atas jawaban anak didik tentang aspek-aspek yang perlu diperhatikan. 

Saat refleksi, semua anak didik menjawab telah paham cara menceritakan kembali isi teks cerita fantasi menggunakan kata-kata sendiri.

“Penutup pembelajaran, saya menyuruh mereka membentuk kelompok dan menceritakan kembali isi cerita fantasi secara berantai. Pemilihan teks cerita fantasi bebas keinginan mereka. Hasilnya, teknik menceritakan kembali secara berantai berjalan lancar. Artinya, tujuan belajar mencapai sasaran,” kata Isnaini.

Karena hasilnya cukup memuaskan, Isnaini menyimpulkan, apapun aplikasi yang dipakai dalam belajar daring, jika proses pembelajarannya dioptimalkan, tujuan pembelajaran dapat tercapai.

“Meski peserta didik kurang maksimal menuangkan kreativitasnya selama masa pandemi ini, namun mereka masih terlihat semangat  mengirimkan tugas bercerita kisah fantasi secara berantai,” tutupnya bersemangat. (mea)

Strategi PJJ di Tengah Pandemi Covid-19

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Aplikasi WhatsApp menjadi pilihan favorit anak didik dan guru-guru SMP Negeri 3 Kisaran, Sumatera Utara, sebagai alat pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau sistem daring (dalam jaringan) di tengah masa pandemi Covid-19. Khususnya untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia.

BELAJAR JARAK JAUH: Aplikasi WhatsApp menjadi pilihan anak didik dan guru di SMP Negeri 3 Kisaran Sumut sebagai alat pembelajaran jarak jauh di tengah pandemi Covid-19.

“Sebenarnya, banyak aplikasi pembelajaran yang bisa dipakai. Mulai aplikasi Zoom, Google Meet, Google Classroom, atau WhatsApp. Tapi saya dan anak-anak didik sepakat memakai WA, karena sudah familiar dan tidak perlu iuran bulanan,” kata Isnaini, guru Bahasa Indonesia di SMPN 3 Kisaran, kemarin.

Sebagai guru Bahasa Indonesia, ia mengaku agak kesulitan mengajarkan materi khususnya aspek keterampilan. Misal berpidato, bercerita, dan sebagainya, yang idealnya membutuhkan teknik pembelajaran tatap muka. “Tetapi setelah mendapat bekal pelatihan dari Tanoto Foundation, semua kesulitan dalam proses pembelajaran dapat diatasi dengan unsur MIKIR (Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi),” kata Isnaini, salahsatu fasilitator daerah komunikasi Asahan Program Pintar Tanoto Foundation, kepada Sumut Pos.

Karena itu, Isnaini mengoptimalkan aplikasi WhatsApp untuk memproduksi kreativitas peserta didik kelas VII-1, dengan melatih mereka menceritakan kembali kisah fantasi secara berantai dengan memasukkan unsur MIKIR.

“Awal pembelajaran, saya menyapa anak-anak lewat voice note. Memandu doa, serta menyampaikan tujuan pembelajaran. Tanya jawab pembelajaran sebelumnya, memotivasi agar tetap semangat, dan tetap disiplin mengikuti protokol kesehatan seperti selalu memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” cetusnya.

Selanjutnya, Isnaini mengirimkan video pembelajaran berisi pemodelan cara menceritakan kembali isi teks cerita fantasi. “Dalam video itu, saya sendiri yang menjadi model teknik bercerita,” tuturnya.

Sebagai contoh model, bu guru peserta pelatihan Pengembangan Budaya Baca Tanoto Foundation ini, menceritakan kembali isi cerita secara lisan, untuk diamati dan ditiru para anak didik.

“Dengan  melibatkan anak saya di rumah, saya rasa video pembelajaran itu cukup mudah ditiru peserta didik,” jelasnya.

Biasanya setelah menonton video pembelajaran tersebut, Isnaini bertanya dulu apa pendapat anak didik tentang teknik sang guru bercerita. “Mereka sih umumnya menjawab: ‘Yes, Bu. Gaya Ibu bercerita keren.’ Selanjutnya saya tanya, apa aspek yang mereka perhatikan dalam teknik bercerita,” ungkapnya.

Peserta didik diminta membahas pertanyaan guru secara berkelompok. Mereka boleh menggunakan buku paket sebagai sumber belajar. Hasil diskusi dipresentasikan juru bicara kelompok melalui voice note.

“Yang menarik, ternyata anak-anak didik cukup jeli. Mereka menjawab, yang harus diperhatikan adalah kelancaran bercerita, ketepatan isi dengan cerita yang dibaca, intonasi dan kejelasan pelafalan,” kata Isnaini.

Sebagai guru, Isnaini pun memberikan penguatan teknik bercerita, sebagai tambahan atas jawaban anak didik tentang aspek-aspek yang perlu diperhatikan. 

Saat refleksi, semua anak didik menjawab telah paham cara menceritakan kembali isi teks cerita fantasi menggunakan kata-kata sendiri.

“Penutup pembelajaran, saya menyuruh mereka membentuk kelompok dan menceritakan kembali isi cerita fantasi secara berantai. Pemilihan teks cerita fantasi bebas keinginan mereka. Hasilnya, teknik menceritakan kembali secara berantai berjalan lancar. Artinya, tujuan belajar mencapai sasaran,” kata Isnaini.

Karena hasilnya cukup memuaskan, Isnaini menyimpulkan, apapun aplikasi yang dipakai dalam belajar daring, jika proses pembelajarannya dioptimalkan, tujuan pembelajaran dapat tercapai.

“Meski peserta didik kurang maksimal menuangkan kreativitasnya selama masa pandemi ini, namun mereka masih terlihat semangat  mengirimkan tugas bercerita kisah fantasi secara berantai,” tutupnya bersemangat. (mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/