29 C
Medan
Saturday, February 22, 2025
spot_img

Pemerintah Lamban Atur Relokasi Pengungsi

Dra Irna Minauli Msi, Direktur Biro Psikologi Persona Medan
Dra Irna Minauli Msi, Direktur Biro Psikologi Persona Medan

KURANG KETAHANAN MENTAL

Bagi beberapa pribadi, sebuah bencana dapat menjadi pencetusnya beberapa gangguan jiwa. Mungkin ada yang kemudian mengalami PTSD (Post traumatic stres disorder), depresi atau sampai mengalami gangguan jiwa berat seperti skizofrenia.

Mereka yang rentan mengalami gangguan jiwa biasanya memang sudah memiliki faktor predisposisi (pendahulu) sehingga bencana bisa menjadi pencetus timbulnya gangguan jiwa tersebut. “Semakin besar trauma yang dialaminya, serta kurangnya ketahanan mental dan religiusitas, akan semakin besar peluang mengalami gangguan jiwa. Selain itu, kurangnya dukungan sosial dari keluarga dan orang-orang terdekatnya, dapat memperparah gangguan jiwa,” ungkap Psikolog, Irna Minauli.

Pada beberapa jenis gangguan jiwa berat seperti skizofrenia, maka akan sangat mengganggu lingkungannya. Perilaku mereka yang dianggap aneh karena mereka mengalami halusinasi dan delusi. Halusinasi yang dialami membuat mereka sering melihat sesuatu atau seperti mendengar bisikan-bisikan tertentu. Selain itu, delusi yang dialaminya membuat mereka sering memiliki pemikiran-pemikiran yang salah, seperti mencurigai orang lain seolah mau mencelakakan dirinya.

“Pada kasus yang sudah parah, selain mengganggu, maka perilaku mereka juga berpeluang membahayakan diri mereka sendiri atau orang-orang lain yang ada di sekelilingnya. Misal, ketika mereka mendengar bisikan untuk membunuh seseorang atau ketika mereka merasa diserang oleh ular, maka dia akan membununya. Padahal, mungkin yang dibunuhnya adalah manusia,”ungkap Direktur Minauli Consulting di Jl. DI Panjaitan Medan itu.

Di masyarakat kita, lanjut Irna banyak penderita gangguan jiwa seperti skizofren dibiarkan berkeliaran di jalan raya atau di lingkungannya. Hal ini sering menyebabkan adanya nyawa yang tidak bersalah meninggal karena perbuatan penderita. Mereka sering tidak menyadari apa yang dilakukannya karena kondisi kejiwaannya yang tidak stabil. “Selain membahayakan orang lain, mereka juga berpeluang melukai atau membunuh dirinya sendiri. Itu sebabnya, mereka perlu mendapatkan penanganan serius seperti dimasukkan ke RSJ,” ungkap Irna. (smg/win/deo)

Dra Irna Minauli Msi, Direktur Biro Psikologi Persona Medan
Dra Irna Minauli Msi, Direktur Biro Psikologi Persona Medan

KURANG KETAHANAN MENTAL

Bagi beberapa pribadi, sebuah bencana dapat menjadi pencetusnya beberapa gangguan jiwa. Mungkin ada yang kemudian mengalami PTSD (Post traumatic stres disorder), depresi atau sampai mengalami gangguan jiwa berat seperti skizofrenia.

Mereka yang rentan mengalami gangguan jiwa biasanya memang sudah memiliki faktor predisposisi (pendahulu) sehingga bencana bisa menjadi pencetus timbulnya gangguan jiwa tersebut. “Semakin besar trauma yang dialaminya, serta kurangnya ketahanan mental dan religiusitas, akan semakin besar peluang mengalami gangguan jiwa. Selain itu, kurangnya dukungan sosial dari keluarga dan orang-orang terdekatnya, dapat memperparah gangguan jiwa,” ungkap Psikolog, Irna Minauli.

Pada beberapa jenis gangguan jiwa berat seperti skizofrenia, maka akan sangat mengganggu lingkungannya. Perilaku mereka yang dianggap aneh karena mereka mengalami halusinasi dan delusi. Halusinasi yang dialami membuat mereka sering melihat sesuatu atau seperti mendengar bisikan-bisikan tertentu. Selain itu, delusi yang dialaminya membuat mereka sering memiliki pemikiran-pemikiran yang salah, seperti mencurigai orang lain seolah mau mencelakakan dirinya.

“Pada kasus yang sudah parah, selain mengganggu, maka perilaku mereka juga berpeluang membahayakan diri mereka sendiri atau orang-orang lain yang ada di sekelilingnya. Misal, ketika mereka mendengar bisikan untuk membunuh seseorang atau ketika mereka merasa diserang oleh ular, maka dia akan membununya. Padahal, mungkin yang dibunuhnya adalah manusia,”ungkap Direktur Minauli Consulting di Jl. DI Panjaitan Medan itu.

Di masyarakat kita, lanjut Irna banyak penderita gangguan jiwa seperti skizofren dibiarkan berkeliaran di jalan raya atau di lingkungannya. Hal ini sering menyebabkan adanya nyawa yang tidak bersalah meninggal karena perbuatan penderita. Mereka sering tidak menyadari apa yang dilakukannya karena kondisi kejiwaannya yang tidak stabil. “Selain membahayakan orang lain, mereka juga berpeluang melukai atau membunuh dirinya sendiri. Itu sebabnya, mereka perlu mendapatkan penanganan serius seperti dimasukkan ke RSJ,” ungkap Irna. (smg/win/deo)

spot_img

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

spot_imgspot_imgspot_img

Artikel Terbaru

/