30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Pelabuhan Paropo dan KMP Jurung-jurung Dioperasikan

SUMUTPOS.CO – Pelabuhan Paropo yang berlokasi di kawasan Danau Toba, tepatnya pada Dusun Batu Horbo, Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, mulai dioperasikan. Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, bersama Kepala BPTD Kelas 2 Sumut Dadan M Ramdan, General Manager PT ASDP Heru Wahyoni, dan Kepala KSOPP Danau Toba Rijaya S, meresmikan pengoperasian pelabuhan tersebut, Rabu (22/11). Selain peresmian pelabuhan, juga dilakukan pengoperasian KMP Jurung-jurung.

Sebelum Pelabuhan Paropo dioperasikan, diawali ritual Hahomion Mangelek, yang bermaksud memohon doa dan meminta restu para leluhur, agar perjalanan KMP Jurung-jurung dijauhkan dari marabahaya.

Seorang perwakilan tokoh adat, Daulat Rumasingap, yang dipercaya memimpin ritual Hahomion Mangelek, menyampaikan, seluruh peserta ritual mengantarkan KMP ini dengan diawali doa, supaya perjalanan KMP Jurung-jurung dan pelayanan Pelabuhan Paropo lancar ke depannya.

“Sebagai makhluk beradab dan beradat, sepatutnya manusia menghormati para leluhur, pendahulu, yang telah mewariskan budaya dan alam yang indah. Sebagaimana filosofi nama Pelabuhan Paropo, tidak terlepas dari sejarah Paropo, yang masyarakatnya mayoritas petani, dan dibantu menggunakan jasa ternak kerbau,” ungkap Daulat.

Sementara itu, Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan, pelabuhan ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat Kecamatan Silahisabungan dan Kabupaten Dairi. Pengembangan Pelabuhan Paropo Batu Horbo, menurutnya, dapat dimanfaatkan sebagai pelayanan transportasi, pariwisata, pusat perdagangan, dan kegiatan komunitas.

“Pelabuhan Batu Horbo akan digunakan sebagai titik pemberangkatan dan kedatangan kapal penumpang serta barang, yang meningkatkan konektivitas dengan daerah sekitarnya. Serta akan menjadi daya tarik wisatawan yang menawarkan keindahan panorama Tao Silalahi,” tuturnya.

Pelabuhan Batu Horbo juga akan menjadi pusat perdagangan lokal atau regional, yang dapat membantu meningkatkan aktivitas ekonomi di sekitar Danau Toba. Saat ini, lanjut Eddy, Pemkab Dairi telah meminta pengembangan lintasan trayek dari Silalahi menuju Simanindo, yang akan terealisasi pada 2024 mendatang. Trayek ini akan memperpendek jarak tempuh dari Silalahi ke Samosir, dari awalnya 3 jam melalui darat, menjadi 45 menit melalui danau.

“Besar harapan saya, keberadaan pelabuhan ini, didukung masyarakat Silahisabungan secara positif, untuk kemakmuran masyarakat,” harapnya. (rud/saz)

SUMUTPOS.CO – Pelabuhan Paropo yang berlokasi di kawasan Danau Toba, tepatnya pada Dusun Batu Horbo, Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, mulai dioperasikan. Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu, bersama Kepala BPTD Kelas 2 Sumut Dadan M Ramdan, General Manager PT ASDP Heru Wahyoni, dan Kepala KSOPP Danau Toba Rijaya S, meresmikan pengoperasian pelabuhan tersebut, Rabu (22/11). Selain peresmian pelabuhan, juga dilakukan pengoperasian KMP Jurung-jurung.

Sebelum Pelabuhan Paropo dioperasikan, diawali ritual Hahomion Mangelek, yang bermaksud memohon doa dan meminta restu para leluhur, agar perjalanan KMP Jurung-jurung dijauhkan dari marabahaya.

Seorang perwakilan tokoh adat, Daulat Rumasingap, yang dipercaya memimpin ritual Hahomion Mangelek, menyampaikan, seluruh peserta ritual mengantarkan KMP ini dengan diawali doa, supaya perjalanan KMP Jurung-jurung dan pelayanan Pelabuhan Paropo lancar ke depannya.

“Sebagai makhluk beradab dan beradat, sepatutnya manusia menghormati para leluhur, pendahulu, yang telah mewariskan budaya dan alam yang indah. Sebagaimana filosofi nama Pelabuhan Paropo, tidak terlepas dari sejarah Paropo, yang masyarakatnya mayoritas petani, dan dibantu menggunakan jasa ternak kerbau,” ungkap Daulat.

Sementara itu, Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu mengatakan, pelabuhan ini akan memberikan manfaat bagi masyarakat Kecamatan Silahisabungan dan Kabupaten Dairi. Pengembangan Pelabuhan Paropo Batu Horbo, menurutnya, dapat dimanfaatkan sebagai pelayanan transportasi, pariwisata, pusat perdagangan, dan kegiatan komunitas.

“Pelabuhan Batu Horbo akan digunakan sebagai titik pemberangkatan dan kedatangan kapal penumpang serta barang, yang meningkatkan konektivitas dengan daerah sekitarnya. Serta akan menjadi daya tarik wisatawan yang menawarkan keindahan panorama Tao Silalahi,” tuturnya.

Pelabuhan Batu Horbo juga akan menjadi pusat perdagangan lokal atau regional, yang dapat membantu meningkatkan aktivitas ekonomi di sekitar Danau Toba. Saat ini, lanjut Eddy, Pemkab Dairi telah meminta pengembangan lintasan trayek dari Silalahi menuju Simanindo, yang akan terealisasi pada 2024 mendatang. Trayek ini akan memperpendek jarak tempuh dari Silalahi ke Samosir, dari awalnya 3 jam melalui darat, menjadi 45 menit melalui danau.

“Besar harapan saya, keberadaan pelabuhan ini, didukung masyarakat Silahisabungan secara positif, untuk kemakmuran masyarakat,” harapnya. (rud/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/