31.7 C
Medan
Monday, May 20, 2024

Masyarakat Sumut Sudah Apatis Proses Pilkada

Foto: Andika/Sumut Pos
Ketua Bawaslu Sumut, Syarida R Rasahan (pegang mic) saat peluncuran logo awasi pilgubsu di hotel Mariot, Kamis (21/12) malam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Masih lekat diingatan bagaimana proses pelaksanaan Pilkada Kota Medan 2015 lalu. Di mana ketika itu, tingkat partisipasi masyarakat hanya 25,28 persen.

Komisioner Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar mengakui masyarakat di Sumut khususnya Kota Medan sudah apatis terhadap pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada).

“Provinsi Sumut telah memasuki fase di mana masyarakatnya sudah mulai tidak lagi peduli tentang sebuah proses pemilihan,” katanya saat peluncuran slogan dan maskot pengawasan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara ( Pilgubsu ) 2018 di Hotel JW Mariot Kamis (21/12) malam.

Fritz menyebut rasa apatis tersebut telah menjadi bukti bahwa masyarakat tidak memiliki lagi kepercayaannya kepada masyarakat.

“Maka dari itu KPU memiliki tanggungjawab seperti menyelenggarakan bagaimana proses Pemilu dan Bawaslu memiliki tanggungjawab bagaimana menjamin seluruh proses Pemilu itu dengan baik dan benar,” katanya.

Kepada seluruh pengawasa, Frirtz berpesan agar mengerti proses Pemilu seperti bagaimana cara metodenya serta bagaimana cara proses pemungutan suaranya.

Bawaslu RI memberikan keluasan bagi seluruh Bawaslu di provinsi dalam melakukan cara-cara menerapkan pengawasan. Dan peluncuran slogan dan maskot ini sebagai salahsatu bentuk kreativitas yang harus dihargai,” pungkasnya.

Dia mengaku baru kali ini ada maskot dan slogan yang digunakan dalam pelaksanaan dalam pengawasan Pemilu. “Hal ini membuktikan adanya inovasi-inovasi yang dilakukan sesuai dengan kemajuan zaman, dimana kita tahu bersama kalau sekarang ini adalah zaman now sehingga harus diperlukan menggunakan cara-cara baru dan meninggalkan cara-cara lama yang sudah tidak sesuai lagi dengan zamannya,”tuturnya.

Sementara itu dalam peluncuran maskot yang diberi nama “Bang Awas” serta dengan slogan ” Gotong Rotong Awasi Pilgubsu 2018 ini, Ketua Bawaslu Sumut, Syafrida Rasahan mengaku kegiatan ini dilakukannya karena Sumut sedang mepaksanakan tahapan, persiapan dan pelaksanaan Pilgubsu 2018 dan juga Pemilihan kepala daerah ( Pilkada ) di 8 kabupaten/kotanya serta persiapan menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg ) dan Pemilihan Presiden (Pilpres ) 2019 mendatang.

“Momen ini kami ambil karena ingin lebih membumikan pengawasan Pemilu karena memang Bawaslu RI mengajak masyarakat untuk bekerjasama mengawasi Pemilu dengan takeline yang baru yakni Bersama Rakyat Awasi Pemilu, sebab kami ingin menjamin pelaksanaan Pilgubsu 2018 kali ini dapat berjalan dengan lancar, aman, tertib dan demokratis,” harapnya.

Foto: Andika/Sumut Pos
Ketua Bawaslu Sumut, Syarida R Rasahan (pegang mic) saat peluncuran logo awasi pilgubsu di hotel Mariot, Kamis (21/12) malam.

MEDAN, SUMUTPOS.CO -Masih lekat diingatan bagaimana proses pelaksanaan Pilkada Kota Medan 2015 lalu. Di mana ketika itu, tingkat partisipasi masyarakat hanya 25,28 persen.

Komisioner Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar mengakui masyarakat di Sumut khususnya Kota Medan sudah apatis terhadap pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada).

“Provinsi Sumut telah memasuki fase di mana masyarakatnya sudah mulai tidak lagi peduli tentang sebuah proses pemilihan,” katanya saat peluncuran slogan dan maskot pengawasan Pemilihan Gubernur Sumatera Utara ( Pilgubsu ) 2018 di Hotel JW Mariot Kamis (21/12) malam.

Fritz menyebut rasa apatis tersebut telah menjadi bukti bahwa masyarakat tidak memiliki lagi kepercayaannya kepada masyarakat.

“Maka dari itu KPU memiliki tanggungjawab seperti menyelenggarakan bagaimana proses Pemilu dan Bawaslu memiliki tanggungjawab bagaimana menjamin seluruh proses Pemilu itu dengan baik dan benar,” katanya.

Kepada seluruh pengawasa, Frirtz berpesan agar mengerti proses Pemilu seperti bagaimana cara metodenya serta bagaimana cara proses pemungutan suaranya.

Bawaslu RI memberikan keluasan bagi seluruh Bawaslu di provinsi dalam melakukan cara-cara menerapkan pengawasan. Dan peluncuran slogan dan maskot ini sebagai salahsatu bentuk kreativitas yang harus dihargai,” pungkasnya.

Dia mengaku baru kali ini ada maskot dan slogan yang digunakan dalam pelaksanaan dalam pengawasan Pemilu. “Hal ini membuktikan adanya inovasi-inovasi yang dilakukan sesuai dengan kemajuan zaman, dimana kita tahu bersama kalau sekarang ini adalah zaman now sehingga harus diperlukan menggunakan cara-cara baru dan meninggalkan cara-cara lama yang sudah tidak sesuai lagi dengan zamannya,”tuturnya.

Sementara itu dalam peluncuran maskot yang diberi nama “Bang Awas” serta dengan slogan ” Gotong Rotong Awasi Pilgubsu 2018 ini, Ketua Bawaslu Sumut, Syafrida Rasahan mengaku kegiatan ini dilakukannya karena Sumut sedang mepaksanakan tahapan, persiapan dan pelaksanaan Pilgubsu 2018 dan juga Pemilihan kepala daerah ( Pilkada ) di 8 kabupaten/kotanya serta persiapan menjelang Pemilihan Legislatif (Pileg ) dan Pemilihan Presiden (Pilpres ) 2019 mendatang.

“Momen ini kami ambil karena ingin lebih membumikan pengawasan Pemilu karena memang Bawaslu RI mengajak masyarakat untuk bekerjasama mengawasi Pemilu dengan takeline yang baru yakni Bersama Rakyat Awasi Pemilu, sebab kami ingin menjamin pelaksanaan Pilgubsu 2018 kali ini dapat berjalan dengan lancar, aman, tertib dan demokratis,” harapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/