28 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Pembantai ABK & Penumpang Ternyata Oknum Sintua

Proses evakuasi korban pembunuhan di KM Wira Glory, Sibolga.

Menurutnya, tidak banyak kenangannya dengan korban. Hanya, yang paling dia ingat adalah, setiap kali hendak berangkat, korban selalu singgah ke rumahnya untuk pamit.

Kalau sandar kapalnya, dia tetap saja di kapal. Kalau mau berangkat, dia datang ke rumah, permisi. ‘Nantulang berangkat aku ya’,” ungkapnya menirukan perkataan almarhum Anugrah padanya setiap kali hendak berangkat berlayar.

Setelah mendengar kejadian tersebut, keluarga korban yang ada di kampung telah menyiapkan penyambutan jenazah. Dan, rencananya setibanya di kampung, jenazah tidak langsung dimakamkan. “Sabtu (23/12/2017), baru dimakamkan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa sadis dan pertumpahan darah terjadi di atas kapal jurusan Sibolga-Nias, Rabu (20/12/2017) sekira pukul 00.30 WIB. Di tengah malam yang mencekam itu, tiga orang tewas mengenaskan. Dan, satu diantaranya adalah pelaku pembunuhan.

Pelaku ini membantai 3 orang, yaitu Peringatan Nduru (25), Anugrah Zebua (25) dan Odalige Harefa (50). Dua nama pertama tewas mengenaskan, sedangkan nama terakhir berhasil selamat walau mengalami luka tusuk yang cukup parah.

Informasi dihimpun, awalnya pelaku dengan Peringatan bertengkar di lantai II kapal penumpang Wira Glory milik PT Wira Jaya Logitama (WJL) jurusan Sibolga-Nias. Tak hanya itu, keduanya bahkan sempat kejar-kejaran. Pelaku mengejar lawannya hingga ke lantai I.

“Mereka berantam di lantai II. Lawannya itu lari ke bawah, dikejar pelaku,” kata seorang pria yang ditemui di sekitar pelabuhan Sambas Sibolga.

Tiba di lantai I, pelaku mengarahkan pisaunya ke Peringatan dan merobek lehernya hingga tewas. “Saat dikejar, lawannya ini jatuh, kemudian dia merobek lehernya sampai meninggal,” tukasnya.

Melihat pertikaian tersebut, Anugrah Zebua yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) bagian mesin mencoba melerai. Bukannya berhenti, pelaku malah menusuknya dari belakang. “Anugrah ditusuk dari belakang, bagian pundak sebelah kanan, sampai tembus ke depan,” ungkapnya.

Tidak sampai di situ, amarah pelaku belum surut. Odalige yang saat itu sedang tertidur juga ikut terkena imbasnya. Pelaku menikamkannya hingga terkapar bersimbah darah. “Pas lagi tidurnya Pak Harefa (Odalige) itu, ditikam juga sama pelaku,” pungkasnya.

Proses evakuasi korban pembunuhan di KM Wira Glory, Sibolga.

Menurutnya, tidak banyak kenangannya dengan korban. Hanya, yang paling dia ingat adalah, setiap kali hendak berangkat, korban selalu singgah ke rumahnya untuk pamit.

Kalau sandar kapalnya, dia tetap saja di kapal. Kalau mau berangkat, dia datang ke rumah, permisi. ‘Nantulang berangkat aku ya’,” ungkapnya menirukan perkataan almarhum Anugrah padanya setiap kali hendak berangkat berlayar.

Setelah mendengar kejadian tersebut, keluarga korban yang ada di kampung telah menyiapkan penyambutan jenazah. Dan, rencananya setibanya di kampung, jenazah tidak langsung dimakamkan. “Sabtu (23/12/2017), baru dimakamkan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, peristiwa sadis dan pertumpahan darah terjadi di atas kapal jurusan Sibolga-Nias, Rabu (20/12/2017) sekira pukul 00.30 WIB. Di tengah malam yang mencekam itu, tiga orang tewas mengenaskan. Dan, satu diantaranya adalah pelaku pembunuhan.

Pelaku ini membantai 3 orang, yaitu Peringatan Nduru (25), Anugrah Zebua (25) dan Odalige Harefa (50). Dua nama pertama tewas mengenaskan, sedangkan nama terakhir berhasil selamat walau mengalami luka tusuk yang cukup parah.

Informasi dihimpun, awalnya pelaku dengan Peringatan bertengkar di lantai II kapal penumpang Wira Glory milik PT Wira Jaya Logitama (WJL) jurusan Sibolga-Nias. Tak hanya itu, keduanya bahkan sempat kejar-kejaran. Pelaku mengejar lawannya hingga ke lantai I.

“Mereka berantam di lantai II. Lawannya itu lari ke bawah, dikejar pelaku,” kata seorang pria yang ditemui di sekitar pelabuhan Sambas Sibolga.

Tiba di lantai I, pelaku mengarahkan pisaunya ke Peringatan dan merobek lehernya hingga tewas. “Saat dikejar, lawannya ini jatuh, kemudian dia merobek lehernya sampai meninggal,” tukasnya.

Melihat pertikaian tersebut, Anugrah Zebua yang merupakan Anak Buah Kapal (ABK) bagian mesin mencoba melerai. Bukannya berhenti, pelaku malah menusuknya dari belakang. “Anugrah ditusuk dari belakang, bagian pundak sebelah kanan, sampai tembus ke depan,” ungkapnya.

Tidak sampai di situ, amarah pelaku belum surut. Odalige yang saat itu sedang tertidur juga ikut terkena imbasnya. Pelaku menikamkannya hingga terkapar bersimbah darah. “Pas lagi tidurnya Pak Harefa (Odalige) itu, ditikam juga sama pelaku,” pungkasnya.

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/