Belum diketahui pasti siapa lawan pelaku bertengkar. Karena, muncul pernyataan berbeda yang mengatakan bahwa Peringatan bukanlah lawan pelaku, melainkan ada penumpang lain yang belum diketahui identitasnya.
Mendapat laporan dari ABK kapal, seorang petugas dari Angkatan Laut (AL) yang merupakan pengaman di kapal tersebut berusaha menenangkan pelaku sambil mengancamnya dengan pistol. Pelaku yang saat itu masih terbawa emosi terus melakukan perlawanan. Akhirnya, oknum AL tersebut pun melepaskan tembakan ke arah pelaku.
“Kurang jelas, apakah pelaku duluan bunuh diri atau ditembak. Yang pasti, pelaku menggorok lehernya sendiri,” ujarnya.
Kabar lainnya mengatakan, pertikaian diduga disebabkan oleh pengaruh minuman keras. “Ada yang bilang, mereka sedang minum tuak Nias di kapal,” kata seorang penumpang kapal lainnya.
Terpisah, Manager PT WJL Syahnan dalam keterangan persnya membenarkan kejadian tersebut. Diterangkan, kapal berangkat dari Pelabuhan Sambas Sibolga sekira pukul 22.00 WIB dan tiba di perairan Pulau Mursala sekira pukul 00.30 WIB, saat insiden terjadi. Kapal akhirnya kembali ke Pelabuhan Sambas dan tiba sekira pukul 03.00 WIB.
“Dua setengah jam setelah kapal berangkat dari pelabuhan, tiba-tiba datang telepon dari nahkoda, katanya ada pembunuhan di kapal, 3 orang meninggal. Posisi sekitar Pulau Mursala,” jelas Syahnan. (ts/newtapanuli/JPG/nin/ras)
Belum diketahui pasti siapa lawan pelaku bertengkar. Karena, muncul pernyataan berbeda yang mengatakan bahwa Peringatan bukanlah lawan pelaku, melainkan ada penumpang lain yang belum diketahui identitasnya.
Mendapat laporan dari ABK kapal, seorang petugas dari Angkatan Laut (AL) yang merupakan pengaman di kapal tersebut berusaha menenangkan pelaku sambil mengancamnya dengan pistol. Pelaku yang saat itu masih terbawa emosi terus melakukan perlawanan. Akhirnya, oknum AL tersebut pun melepaskan tembakan ke arah pelaku.
“Kurang jelas, apakah pelaku duluan bunuh diri atau ditembak. Yang pasti, pelaku menggorok lehernya sendiri,” ujarnya.
Kabar lainnya mengatakan, pertikaian diduga disebabkan oleh pengaruh minuman keras. “Ada yang bilang, mereka sedang minum tuak Nias di kapal,” kata seorang penumpang kapal lainnya.
Terpisah, Manager PT WJL Syahnan dalam keterangan persnya membenarkan kejadian tersebut. Diterangkan, kapal berangkat dari Pelabuhan Sambas Sibolga sekira pukul 22.00 WIB dan tiba di perairan Pulau Mursala sekira pukul 00.30 WIB, saat insiden terjadi. Kapal akhirnya kembali ke Pelabuhan Sambas dan tiba sekira pukul 03.00 WIB.
“Dua setengah jam setelah kapal berangkat dari pelabuhan, tiba-tiba datang telepon dari nahkoda, katanya ada pembunuhan di kapal, 3 orang meninggal. Posisi sekitar Pulau Mursala,” jelas Syahnan. (ts/newtapanuli/JPG/nin/ras)