28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Siswa Belajar Memetakan Isi Bacaan dalam Bentuk Pohon

PJJ di Tengah Pandemi Covid-19

Siswa SMPN 3 Kisaran, praktik memetakan isi bacaan dalam bentuk pohon, bunga, atau diagram.

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Dalam aktivitas membaca, dibutuhkan sebuah strategi agar isi bacaan dapat dipahami oleh pembacanya dengan baik. Strategi membaca memudahkan si pembaca menyerap pengetahuan dari tulisan yang dibaca. Strategi inilah yang diajarkan Isnaini, guru Bahasa Indonesia, kepada anak didiknya di SMPN 3 Kisaran, Sumatera utara.

“Penilaian akhir semester selama Pembelajaran Jarak Jauh (PHH) di tengah pandemi Covid-19 telah selesai. Tentunya siswa memiliki waktu senggang di rumah. Karena itu, saya mengajak siswa kelas VII-1 dan VII-2 mengisi waktu senggang dengan membaca. Saya janjikan akan mengajari mereka membuat pemetaan isi bacaan. Di luar dugaan, ternyata mereka bersemangat,” ungkap Isnaini kepada Sumut Pos, Selasa (22/12).

Isnaini pun menyuruh siswa ke perpustakaan untuk memilih buku bacaan yang mereka sukai. Buku yang dipilih boleh fiksi maupun nonfiksi. “Sekilas saya jabarkan kepada mereka contoh buku fiksi dan nonfiksi,” katanya.

Belajar pemetaan isi bacaan ini tidak dipaksa. Karenanya, saat ada siswa yang minta izin tidak bisa ikut karena sakit, ia mengizinkan. “Kegiatan membaca itu membutuhkan keinginan dan kemauan sendiri,” katanya.

Setelah memilih buku dan membacanya di rumah, siswa menagih janji Isnaini untuk mengajari mereka membuat pemetaan isi bacaan. “Bu, bagaimana cara memetakan isi buku? Kami sudah siap membaca bukunya,” tanya para siswa lewat WhatsApp Grup.

Senang dengan respon para muridnya, guru yang juga salahsatu fasilitator daerah komunikasi Asahan Program Pintar Tanoto Foundation ini menjelaskan cara memetakan isi bacaan.

“Saya kirim contoh-contoh cara memetakan isi bacaan. Ada contoh pemetaan bentuk pohon, ada contoh pemetaan bentuk bunga, ada juga bentuk diagram. Inti pemetaan adalah merangkum inti sari buku yang dibaca. Agar lebih menarik, intisarinya dituangkan dalam bentuk-bentuk yang mereka sukai. Boleh bentuk pohon, bunga, atau diagram,” katanya.

Pemetaan isi bacaan dalam bentuk pohon, karya siswa SMPN 3 Kisaran, Sumatera Utara.

Formulanya, siswa diminta menemukan ide-ide pokok isi bacaan, menemukan ide utama, menemukan pola hubungan antaride yang membentuk struktur isi bacaan, dan menuangkannya dalam peta berbentuk pohon, bunga, atau diagram. “Ringkasnya, menemukan elemen pembuka, elemen inti, dan elemen penutup,” kata Isnaini.

Bu guru yang juga peserta pelatihan Pengembangan Budaya Baca Tanoto Foundation ini berharap, dengan melatih membuat pemetaan isi bacaan ini, siswa mampu memahami isi bacaan dengan mudah. “Sehingga nantinya dapat diimplementasikan siswa untuk  mata  pelajaran lain dalam memahami isi bacaan,” katanya.

Siswa SMPN 3 Kisaran, menunjukkan karya mereka usia memetakan isi buku yang mereka baca.

Manfaat pemetaan isi bacaan, lanjutnya, antara lain dapat digunakan untuk memvisualisasikan konsep-konsep yang bersifat abstrak. Kemudian dapat membantu mengingat dan memahami isi bacaan.

Hasil pelatihan, para anak didiknya ternyata kreatif memetakan isi buku yang mereka baca. “Ada yang membuat pemetaan berbentuk bunga, pohon,diagram. Mereka kemas dalam bentuk yang menarik. Mereka juga mengakui pemetaan membuat mereka lebih mudah mengingat isi bacaan. Alhamdulillah, saya bersyukur memiliki peserta didik yang tetap semangat PJJ di tengah pandemi ini. Tujuan tercapai meski ada beberapa siswa yang perlu terus dimotivasi untuk tetap semangat belajar dalam kondisi bagaimanapun,” katanya seraya tersenyum manis. (mea)

PJJ di Tengah Pandemi Covid-19

Siswa SMPN 3 Kisaran, praktik memetakan isi bacaan dalam bentuk pohon, bunga, atau diagram.

KISARAN, SUMUTPOS.CO – Dalam aktivitas membaca, dibutuhkan sebuah strategi agar isi bacaan dapat dipahami oleh pembacanya dengan baik. Strategi membaca memudahkan si pembaca menyerap pengetahuan dari tulisan yang dibaca. Strategi inilah yang diajarkan Isnaini, guru Bahasa Indonesia, kepada anak didiknya di SMPN 3 Kisaran, Sumatera utara.

“Penilaian akhir semester selama Pembelajaran Jarak Jauh (PHH) di tengah pandemi Covid-19 telah selesai. Tentunya siswa memiliki waktu senggang di rumah. Karena itu, saya mengajak siswa kelas VII-1 dan VII-2 mengisi waktu senggang dengan membaca. Saya janjikan akan mengajari mereka membuat pemetaan isi bacaan. Di luar dugaan, ternyata mereka bersemangat,” ungkap Isnaini kepada Sumut Pos, Selasa (22/12).

Isnaini pun menyuruh siswa ke perpustakaan untuk memilih buku bacaan yang mereka sukai. Buku yang dipilih boleh fiksi maupun nonfiksi. “Sekilas saya jabarkan kepada mereka contoh buku fiksi dan nonfiksi,” katanya.

Belajar pemetaan isi bacaan ini tidak dipaksa. Karenanya, saat ada siswa yang minta izin tidak bisa ikut karena sakit, ia mengizinkan. “Kegiatan membaca itu membutuhkan keinginan dan kemauan sendiri,” katanya.

Setelah memilih buku dan membacanya di rumah, siswa menagih janji Isnaini untuk mengajari mereka membuat pemetaan isi bacaan. “Bu, bagaimana cara memetakan isi buku? Kami sudah siap membaca bukunya,” tanya para siswa lewat WhatsApp Grup.

Senang dengan respon para muridnya, guru yang juga salahsatu fasilitator daerah komunikasi Asahan Program Pintar Tanoto Foundation ini menjelaskan cara memetakan isi bacaan.

“Saya kirim contoh-contoh cara memetakan isi bacaan. Ada contoh pemetaan bentuk pohon, ada contoh pemetaan bentuk bunga, ada juga bentuk diagram. Inti pemetaan adalah merangkum inti sari buku yang dibaca. Agar lebih menarik, intisarinya dituangkan dalam bentuk-bentuk yang mereka sukai. Boleh bentuk pohon, bunga, atau diagram,” katanya.

Pemetaan isi bacaan dalam bentuk pohon, karya siswa SMPN 3 Kisaran, Sumatera Utara.

Formulanya, siswa diminta menemukan ide-ide pokok isi bacaan, menemukan ide utama, menemukan pola hubungan antaride yang membentuk struktur isi bacaan, dan menuangkannya dalam peta berbentuk pohon, bunga, atau diagram. “Ringkasnya, menemukan elemen pembuka, elemen inti, dan elemen penutup,” kata Isnaini.

Bu guru yang juga peserta pelatihan Pengembangan Budaya Baca Tanoto Foundation ini berharap, dengan melatih membuat pemetaan isi bacaan ini, siswa mampu memahami isi bacaan dengan mudah. “Sehingga nantinya dapat diimplementasikan siswa untuk  mata  pelajaran lain dalam memahami isi bacaan,” katanya.

Siswa SMPN 3 Kisaran, menunjukkan karya mereka usia memetakan isi buku yang mereka baca.

Manfaat pemetaan isi bacaan, lanjutnya, antara lain dapat digunakan untuk memvisualisasikan konsep-konsep yang bersifat abstrak. Kemudian dapat membantu mengingat dan memahami isi bacaan.

Hasil pelatihan, para anak didiknya ternyata kreatif memetakan isi buku yang mereka baca. “Ada yang membuat pemetaan berbentuk bunga, pohon,diagram. Mereka kemas dalam bentuk yang menarik. Mereka juga mengakui pemetaan membuat mereka lebih mudah mengingat isi bacaan. Alhamdulillah, saya bersyukur memiliki peserta didik yang tetap semangat PJJ di tengah pandemi ini. Tujuan tercapai meski ada beberapa siswa yang perlu terus dimotivasi untuk tetap semangat belajar dalam kondisi bagaimanapun,” katanya seraya tersenyum manis. (mea)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/