26.7 C
Medan
Sunday, May 19, 2024

Ayah Sulit Mengambil Cuti Melahirkan

Bayi baru lahir. Para ayah di Inggris sulit mengambil cuti ’istri melahirkan’.
Bayi baru lahir. Para ayah di Inggris sulit mengambil cuti ’istri melahirkan’.

SUMUTPOS.CO – Kurangnya dukungan dari pengusaha dan pemberi kerja membuat banyak ayah di Inggris sulit untuk mengambil cuti merawat bayi baru, ungkap sebuah laporan.

Sebuah survei terhadap karyawan dan manajer menemukan seperempat dari pria yang memiliki bayi baru tidak mengambil cuti sama sekali.

Kurang dari satu di antara 10 orang, mengambil lebih dari dua minggu cuti yang merupakan hak mereka secara hukum.

Penelitian oleh Institute of Leadership & Manajemen (ILM) menyalahkan sikap “mendarah daging” di kalangan pengusaha yang sulit memberi cuti dan adanya kekhawatiran di kalangan para ayah yang memiliki bayi baru bahwa mereka tidak dapat mengambil cuti.

Tahun lalu pemerintah Inggris mengumumkan rencana untuk memungkinkan orangtua untuk berbagi cuti melahirkan ibu dan ayah – perubahan dijadwalkan akan diimplementasi April 2015.

 

KHAWATIR GAJI BERKURANG

Namun ILM mengatakan penelitiannya menunjukkan perubahan ini akan berdampak kecil jika sikap pemberi kerja yang enggan memberi cuti merawat bayi baru belum ditangani dengan baik.

“Pengenalan berbagi cuti untuk orangtua merupakan langkah penting untuk memungkinkan lebih banyak perempuan mendapatkan peran senior di pekerjaan mereka,” kata Charles Elvin, kepala eksekutif ILM.

“Namun penelitian kami menunjukkan faktor budaya menghambat pengambilan cuti dua minggu untuk para ayah yang sah secara hukum serta cuti tambahan ayah,” jelas Evan lebih lanjut.

Ia menambahkan, tetap ada sebuah “harapan budaya” dalam organisasi bahwa perempuan cenderung akan cuti panjang dibandingkan laki-laki.

Laporan itu juga mengatakan rendahnya tingkat pembayaran para ayah yang cuti membuat mereka enggan cuti, dimana hanya 9 % yang disurvei menerima lebih dari dua minggu gaji penuh. (NET)

Bayi baru lahir. Para ayah di Inggris sulit mengambil cuti ’istri melahirkan’.
Bayi baru lahir. Para ayah di Inggris sulit mengambil cuti ’istri melahirkan’.

SUMUTPOS.CO – Kurangnya dukungan dari pengusaha dan pemberi kerja membuat banyak ayah di Inggris sulit untuk mengambil cuti merawat bayi baru, ungkap sebuah laporan.

Sebuah survei terhadap karyawan dan manajer menemukan seperempat dari pria yang memiliki bayi baru tidak mengambil cuti sama sekali.

Kurang dari satu di antara 10 orang, mengambil lebih dari dua minggu cuti yang merupakan hak mereka secara hukum.

Penelitian oleh Institute of Leadership & Manajemen (ILM) menyalahkan sikap “mendarah daging” di kalangan pengusaha yang sulit memberi cuti dan adanya kekhawatiran di kalangan para ayah yang memiliki bayi baru bahwa mereka tidak dapat mengambil cuti.

Tahun lalu pemerintah Inggris mengumumkan rencana untuk memungkinkan orangtua untuk berbagi cuti melahirkan ibu dan ayah – perubahan dijadwalkan akan diimplementasi April 2015.

 

KHAWATIR GAJI BERKURANG

Namun ILM mengatakan penelitiannya menunjukkan perubahan ini akan berdampak kecil jika sikap pemberi kerja yang enggan memberi cuti merawat bayi baru belum ditangani dengan baik.

“Pengenalan berbagi cuti untuk orangtua merupakan langkah penting untuk memungkinkan lebih banyak perempuan mendapatkan peran senior di pekerjaan mereka,” kata Charles Elvin, kepala eksekutif ILM.

“Namun penelitian kami menunjukkan faktor budaya menghambat pengambilan cuti dua minggu untuk para ayah yang sah secara hukum serta cuti tambahan ayah,” jelas Evan lebih lanjut.

Ia menambahkan, tetap ada sebuah “harapan budaya” dalam organisasi bahwa perempuan cenderung akan cuti panjang dibandingkan laki-laki.

Laporan itu juga mengatakan rendahnya tingkat pembayaran para ayah yang cuti membuat mereka enggan cuti, dimana hanya 9 % yang disurvei menerima lebih dari dua minggu gaji penuh. (NET)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/