28 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

PT KAI Robohkan Ratusan Rumah

FOTO: BAMBANG/SUMUT POS
DIROBOHKAN: Seorang warga Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, menyaksikan puing-puing bangunan rumah mereka dirobohkan karena berdiri di atas lahan PT KAI.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO -Sedikitnya 213 rumah warga di Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, dirobohkan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

Dirobohkannya ratusan rumah tersebut, terkait akan dibangunnya rel kereta api (KA) Trans yang menghubungkan antara Sumatera Utara-Aceh.

Pun begitu, warga yang tak keberatan rumah mereka dirobohkan. Sebab, lahan bangunan yang mereka tempati merupakan milik PT KAI.

Namun warga berharap agar ada kebijakan pemerintah untuk menyediakan lokasi tempat mereka mendirikan rumah.

“Memang benar ini lahan PT KAI, tapi kalaupun kami digusur, kami berharap adalah kebijakan lain, seperti mengalokasikan kami di lahan lain,”ujar Nek Saedah, salah satu warga yang rumahnya dirobohkan, Jumat (23/3).

Menurutnya, penggusuran yang dilakukan sudah berjalan seminggu. Masyarakat yang tidak ingin rumahnya dirobohkan oleh PT KAI, membongkar sendiri rumah mereka.

“Kami diberi waktu dua minggu untuk membersihkan rumah jika tidak ingin dirobohkan oleh PT KAI. Mereka sudah memperingati kami didampingi oleh aparat bersenjata, makanya mau tidak mau kami harus membongkar rumah sendiri,” terangnya.

Diungkapkan Nek Saedah, PT KAI memberikan konfensasi sebesar Rp1,5 juta untuk setiap bangunan warga.

“Harapan kami cuma itu saja, kalaupun mesti menyewa, kami mesti tinggal dimana,”ketus Nek Saedah. (bam/han)

 

 

 

FOTO: BAMBANG/SUMUT POS
DIROBOHKAN: Seorang warga Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, menyaksikan puing-puing bangunan rumah mereka dirobohkan karena berdiri di atas lahan PT KAI.

LANGKAT, SUMUTPOS.CO -Sedikitnya 213 rumah warga di Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, dirobohkan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI).

Dirobohkannya ratusan rumah tersebut, terkait akan dibangunnya rel kereta api (KA) Trans yang menghubungkan antara Sumatera Utara-Aceh.

Pun begitu, warga yang tak keberatan rumah mereka dirobohkan. Sebab, lahan bangunan yang mereka tempati merupakan milik PT KAI.

Namun warga berharap agar ada kebijakan pemerintah untuk menyediakan lokasi tempat mereka mendirikan rumah.

“Memang benar ini lahan PT KAI, tapi kalaupun kami digusur, kami berharap adalah kebijakan lain, seperti mengalokasikan kami di lahan lain,”ujar Nek Saedah, salah satu warga yang rumahnya dirobohkan, Jumat (23/3).

Menurutnya, penggusuran yang dilakukan sudah berjalan seminggu. Masyarakat yang tidak ingin rumahnya dirobohkan oleh PT KAI, membongkar sendiri rumah mereka.

“Kami diberi waktu dua minggu untuk membersihkan rumah jika tidak ingin dirobohkan oleh PT KAI. Mereka sudah memperingati kami didampingi oleh aparat bersenjata, makanya mau tidak mau kami harus membongkar rumah sendiri,” terangnya.

Diungkapkan Nek Saedah, PT KAI memberikan konfensasi sebesar Rp1,5 juta untuk setiap bangunan warga.

“Harapan kami cuma itu saja, kalaupun mesti menyewa, kami mesti tinggal dimana,”ketus Nek Saedah. (bam/han)

 

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/