26 C
Medan
Friday, May 31, 2024

Hadiri Rakor di Kemenko Kemaritiman, Asren: Pakpak Bharat Strategis untuk Penguatan Danau Toba

Dok Humas Pakpak Bharat
RAKOR:Pj Bupati Pakpak Bharat, Dr H. Asren Nasution, MA, bersama Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu saat mengikuti rapat koordinasi Pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Toba, Senin (22/7) di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta.

PAKPAK BHARAT, SUMUTPOS.CO – Sebagai salah satu dari 8 kabupaten penyangga kawasan Danau Toba, Pakpak Bharat tidak hanya potensial sebagai penyedia air bagi danau tersebut, koridor ekosistem Danau Toba, serta kandidat penyedia SDM kepariwisataan. Kabupaten Pakpak Bharat juga sangat strategis dari aspek zona kewilayahan yang memiliki akses perhubungan yang lebih efisien.

Demikian disampaikan Pj. Bupati Pakpak Bharat, Dr H. Asren Nasution MA, saat mengikuti rapat koordinasi ‘Tindak Lanjut Percepatan Pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Toba’di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Senin (22/7)

Dalam rakor yang dipimpin Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, dan dihadiri Menteri ATR, Sofyan Djalil, Wagubsu, H. Musa Rajeksyah, serta para Kepala Daerah se-Kawasan Danau Toba, Pj. Bupati menyampaikan, bahwa Pakpak Bharat memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan ini menjadi modal besar untuk pengembangan pariwisata.

Selain itu, Pakpak Bharat merupakan pintu gerbang bagi wilayah selatan Provinsi Aceh untuk menuju Bandara Silangit dan Danau Toba. Pengembangan destinasi Pariwisata Danau Toba semakin pesat, apabila aksesibilitas dari Pantai Barat Sumatera secara khusus dari Pakpak Bharat menjadi perhatian pemerintah.

Selain usulan program kegiatan dalam kelompok amenitas dan atraksi parawisata, untuk mendukung Percepatan Pengembangan Destinasi Danau Toba juga perlu diprioritaskan pembangunan aksesibilitas ruas jalan antar kabupaten di wilayah kabupaten Pakpak Bharat. Dengan terbukanya konektivitas antar wilayah kabupaten, arus barang dan jasa menjadi lancar yang tentunya berdampak terhadap pengembangan Kawasan Strategis Nasional Danau Toba serta peningkatan perekonomian kabupaten Pakpak Bharat sekaligus lepas dari keterisolasian.

“Dengan terbukanya jalur lintas provinsi dan lintas kabupaten melalui Pakpak Bharat, maka akan terjadi lompatan bagi pengembangan sektor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat” ungkap Asren Nasution, seraya menambahkan bahwa jarak dari Pakpak Bharat ke Bandara Silangit, Siborong borong lebih ringkas dibandingkan dengan jarak Pakpak Bharat ke Bandara Kuala Namu, Deli Serdang, yang dapat memangkas waktu perjalanan 3 sampai 4 jam. “Seharusnya masyarakat Pakpak Bharat dan masyarakat Aceh disekitar Pakpak Bharat akan memilih Bandara Silangit sebagai transit perjalanan karena sangat menghemat waktu, namun karena aksesibilitas tidak baik orang akan tetap memilih Kuala Namu sebagai transit perjalanan”,terang Asren Nasution didampingi Kepala Bappeda, Jalan Berutu dan Kepala Dinas Pariwisata, Bambang S. Banurea di Sindeka, Salak, Kantor Dinas Bupati, Selasa (23/7).

Sementara itu, Luhut B Pandjaitan menyampaikan sebagaimana harapan Presiden Joko Widodo mengenai peningkatan kawasan wisata di Indonesia, pemerintah pusat sangat serius untuk mengembangkan destinasi wisata di tanah air termasuk Danau Toba yang sudah ditetapkan menjadi destinasi wisata prioritas dan super prioritas.

Tentang pembangunan infrastruktur pendukung di Danau Toba, Menko meminta para Bupati yang berada di kawasan Danau Toba untuk menyampaikan program dan apa saja yang mereka perlukan. Beliau menggarisbawahi bahwa pemerintah pusat akan serius membantu pembangunannya, dengan syarat Pemerintah Daerah juga serius bekerjasama. (tam/han)

Dok Humas Pakpak Bharat
RAKOR:Pj Bupati Pakpak Bharat, Dr H. Asren Nasution, MA, bersama Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu saat mengikuti rapat koordinasi Pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Toba, Senin (22/7) di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta.

PAKPAK BHARAT, SUMUTPOS.CO – Sebagai salah satu dari 8 kabupaten penyangga kawasan Danau Toba, Pakpak Bharat tidak hanya potensial sebagai penyedia air bagi danau tersebut, koridor ekosistem Danau Toba, serta kandidat penyedia SDM kepariwisataan. Kabupaten Pakpak Bharat juga sangat strategis dari aspek zona kewilayahan yang memiliki akses perhubungan yang lebih efisien.

Demikian disampaikan Pj. Bupati Pakpak Bharat, Dr H. Asren Nasution MA, saat mengikuti rapat koordinasi ‘Tindak Lanjut Percepatan Pengembangan Destinasi Pariwisata Danau Toba’di kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta, Senin (22/7)

Dalam rakor yang dipimpin Menko Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, dan dihadiri Menteri ATR, Sofyan Djalil, Wagubsu, H. Musa Rajeksyah, serta para Kepala Daerah se-Kawasan Danau Toba, Pj. Bupati menyampaikan, bahwa Pakpak Bharat memiliki kekayaan alam yang luar biasa dan ini menjadi modal besar untuk pengembangan pariwisata.

Selain itu, Pakpak Bharat merupakan pintu gerbang bagi wilayah selatan Provinsi Aceh untuk menuju Bandara Silangit dan Danau Toba. Pengembangan destinasi Pariwisata Danau Toba semakin pesat, apabila aksesibilitas dari Pantai Barat Sumatera secara khusus dari Pakpak Bharat menjadi perhatian pemerintah.

Selain usulan program kegiatan dalam kelompok amenitas dan atraksi parawisata, untuk mendukung Percepatan Pengembangan Destinasi Danau Toba juga perlu diprioritaskan pembangunan aksesibilitas ruas jalan antar kabupaten di wilayah kabupaten Pakpak Bharat. Dengan terbukanya konektivitas antar wilayah kabupaten, arus barang dan jasa menjadi lancar yang tentunya berdampak terhadap pengembangan Kawasan Strategis Nasional Danau Toba serta peningkatan perekonomian kabupaten Pakpak Bharat sekaligus lepas dari keterisolasian.

“Dengan terbukanya jalur lintas provinsi dan lintas kabupaten melalui Pakpak Bharat, maka akan terjadi lompatan bagi pengembangan sektor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat” ungkap Asren Nasution, seraya menambahkan bahwa jarak dari Pakpak Bharat ke Bandara Silangit, Siborong borong lebih ringkas dibandingkan dengan jarak Pakpak Bharat ke Bandara Kuala Namu, Deli Serdang, yang dapat memangkas waktu perjalanan 3 sampai 4 jam. “Seharusnya masyarakat Pakpak Bharat dan masyarakat Aceh disekitar Pakpak Bharat akan memilih Bandara Silangit sebagai transit perjalanan karena sangat menghemat waktu, namun karena aksesibilitas tidak baik orang akan tetap memilih Kuala Namu sebagai transit perjalanan”,terang Asren Nasution didampingi Kepala Bappeda, Jalan Berutu dan Kepala Dinas Pariwisata, Bambang S. Banurea di Sindeka, Salak, Kantor Dinas Bupati, Selasa (23/7).

Sementara itu, Luhut B Pandjaitan menyampaikan sebagaimana harapan Presiden Joko Widodo mengenai peningkatan kawasan wisata di Indonesia, pemerintah pusat sangat serius untuk mengembangkan destinasi wisata di tanah air termasuk Danau Toba yang sudah ditetapkan menjadi destinasi wisata prioritas dan super prioritas.

Tentang pembangunan infrastruktur pendukung di Danau Toba, Menko meminta para Bupati yang berada di kawasan Danau Toba untuk menyampaikan program dan apa saja yang mereka perlukan. Beliau menggarisbawahi bahwa pemerintah pusat akan serius membantu pembangunannya, dengan syarat Pemerintah Daerah juga serius bekerjasama. (tam/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/