26.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Situs Tua di Karo Terbengkalai

ilustrasi

KARO, SUMUTPOS.CO – Situs yang diyakini peninggalan pada masa Hindu di Desa Pulo, Kecamatan Kuta Buluh, Kabupaten Karo, terbengkalai. Di area tersebut masih terdapat sejumlah jejak peninggalan arkeologi, masa lalu. Satu gapura masih berdiri kokoh, garis-garis relief masih dapat dilihat dengan jelas.

Pantauan di lokasi situs, Senin (22/7), pagar bergapura menyerupai gerbang terbuka. Batu-batu pagar tampak berlumut. Tak jauh dari gapura pagar, sebuah gapura berukuran besar berdiri.

Di Kabupaten Karo terdapat sejumlah situs bersejarah masa kehidupan lampau. Di Desa Pulo, situs ini satu dari situs lain di Tanah Karo, dengan kondisi yang memprihatinkan. “Dari sejak aku sekolah dan mengetahui adanya situs bersejarah ini ada di kampungku, kurasa tak pernah ada perawatan,” kata Jekin Sembiring Depari warga sekitar.

Dia mengenal situs itu dengan sebutan situs candi masa Hindu. “Zaman India (Hindu) ini,” ucapnya.

Jekin menyayangkan situs tersebut tidak terjaga dan terawat. Selain kondisi situs, Jekin mengaku kehilangan sejarah tentang keberadaan situs itu.

Menurutnya, penting mengetahui sejarah keberadaan situs, menjadi warisan dari para bulang (kakek), nini (nenek). “Info (sejarah) yang diwariskan bulang, nini kita lenyap ditelan bumi begitu saja. Apa lagi generasi sekarang, manalah tahu,” ungkapnya.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Karo untuk memberikan perhatian terhadap situs tersebut. Jekin bukan tak ingin merawat situs itu, tapi khawatir dituduh merusak areal cagarbudaya tersebut. “ Takutnya, kita bersihkan malah dituding pula kita merusak situs ini. Jadi serba salah. Ya, beginilah jadinya, seperti kita lihat,” imbuhnya. (deo/han)

ilustrasi

KARO, SUMUTPOS.CO – Situs yang diyakini peninggalan pada masa Hindu di Desa Pulo, Kecamatan Kuta Buluh, Kabupaten Karo, terbengkalai. Di area tersebut masih terdapat sejumlah jejak peninggalan arkeologi, masa lalu. Satu gapura masih berdiri kokoh, garis-garis relief masih dapat dilihat dengan jelas.

Pantauan di lokasi situs, Senin (22/7), pagar bergapura menyerupai gerbang terbuka. Batu-batu pagar tampak berlumut. Tak jauh dari gapura pagar, sebuah gapura berukuran besar berdiri.

Di Kabupaten Karo terdapat sejumlah situs bersejarah masa kehidupan lampau. Di Desa Pulo, situs ini satu dari situs lain di Tanah Karo, dengan kondisi yang memprihatinkan. “Dari sejak aku sekolah dan mengetahui adanya situs bersejarah ini ada di kampungku, kurasa tak pernah ada perawatan,” kata Jekin Sembiring Depari warga sekitar.

Dia mengenal situs itu dengan sebutan situs candi masa Hindu. “Zaman India (Hindu) ini,” ucapnya.

Jekin menyayangkan situs tersebut tidak terjaga dan terawat. Selain kondisi situs, Jekin mengaku kehilangan sejarah tentang keberadaan situs itu.

Menurutnya, penting mengetahui sejarah keberadaan situs, menjadi warisan dari para bulang (kakek), nini (nenek). “Info (sejarah) yang diwariskan bulang, nini kita lenyap ditelan bumi begitu saja. Apa lagi generasi sekarang, manalah tahu,” ungkapnya.

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Karo untuk memberikan perhatian terhadap situs tersebut. Jekin bukan tak ingin merawat situs itu, tapi khawatir dituduh merusak areal cagarbudaya tersebut. “ Takutnya, kita bersihkan malah dituding pula kita merusak situs ini. Jadi serba salah. Ya, beginilah jadinya, seperti kita lihat,” imbuhnya. (deo/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/