Ruang Kerja Kadisdik Karo Ambruk

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Puluhan PNS yang tengah bekerja di kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Karo mendadak digemparkan akibat asbes ruang kerja Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Karo Eddi Surbakti tiba-tiba ambruk. Peristiwa ini terjadi saat Kota Kabanjahe diguyur hujan deras.

Beruntung saat peristiwa yang terjadi pada Kamis (23/2) sekira pukul 14.30 itu, Eddi sedang tak di ruang kerjanya. Meski begitu, akibat kejadian ini menyebabkan air hujan membanjiri ruangan sang Kadis. Karena berada di lantai dua, air juga mengalir ke lantai dasar gedung. Sontak para PNS termasuk Eddi sibuk dan bahu membahu memindahkan barang-barang yang berada di ruangan itu.

Para PNS perempuan juga terlihat sibuk menguras air dari lantai 1 dan 2 gedung menggunakan alat pel dan ember. “Tiba-tiba saja kejadiannya, kami pikir rubuh tadi kantor ini, soalnya keras kali suaranya. Setelah kami cek, ternyata ruang kerja bapak (Kadis_red) yang ambruk. Untunglah bapak itu sedang tak berada di ruang kerjanya, kalau nggak sudah ketimpalah,” kata seorang PNS perempuan yang ditemui Sumut Pos disela-sela kesibukannya menguras air yang tergenang.

Pantauan Sumut Pos, asbes yang ambruk itu berada persis di atas meja kerja Eddi. Karena takut berkasnya basah, Eddi juga terlihat sibuk mengangkati barang -barang dari ruang kerjanya. Saat diwawancarai kru koran ini, Eddi tak begitu menujukkan rasa kecewanya.

“Namanya juga kerja semua pasti ada tantangannya, macamlah itu,” katanya sembari tersenyum.

Eddi mengaku sudah menghubungi sekaligus melaporkan kejadian itu pada PPK yang mengerjakan pembangunan gedung kantor yang dipimpinnya itu. “Gedung ini masih dalam tahap pemeliharaan hingga 1 Desember 2017, jadi pihak PPK yang harus bertanggungjawab untuk melakukan perbaikan,” tandasnya.

Ambruknya asbes ruang kerja Kadisdik Karo itu sontak menimbulkan tanda tanya besar. Apalagi gedung itu baru selesai dibangun dan diresmikan Wakil Bupati Karo Cory Sebayang pada Selasa 27 Desember 2016 lalu.  “Ini perlu diselidiki ini, masak baru 3 bulan  selesai dibangun sudah rubuh,” cetus salah seorang warga yang ditemui di sekitar lokasi. (deo/yaa)

KABANJAHE, SUMUTPOS.CO – Puluhan PNS yang tengah bekerja di kantor Dinas Pendidikan (Disdik) Karo mendadak digemparkan akibat asbes ruang kerja Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Karo Eddi Surbakti tiba-tiba ambruk. Peristiwa ini terjadi saat Kota Kabanjahe diguyur hujan deras.

Beruntung saat peristiwa yang terjadi pada Kamis (23/2) sekira pukul 14.30 itu, Eddi sedang tak di ruang kerjanya. Meski begitu, akibat kejadian ini menyebabkan air hujan membanjiri ruangan sang Kadis. Karena berada di lantai dua, air juga mengalir ke lantai dasar gedung. Sontak para PNS termasuk Eddi sibuk dan bahu membahu memindahkan barang-barang yang berada di ruangan itu.

Para PNS perempuan juga terlihat sibuk menguras air dari lantai 1 dan 2 gedung menggunakan alat pel dan ember. “Tiba-tiba saja kejadiannya, kami pikir rubuh tadi kantor ini, soalnya keras kali suaranya. Setelah kami cek, ternyata ruang kerja bapak (Kadis_red) yang ambruk. Untunglah bapak itu sedang tak berada di ruang kerjanya, kalau nggak sudah ketimpalah,” kata seorang PNS perempuan yang ditemui Sumut Pos disela-sela kesibukannya menguras air yang tergenang.

Pantauan Sumut Pos, asbes yang ambruk itu berada persis di atas meja kerja Eddi. Karena takut berkasnya basah, Eddi juga terlihat sibuk mengangkati barang -barang dari ruang kerjanya. Saat diwawancarai kru koran ini, Eddi tak begitu menujukkan rasa kecewanya.

“Namanya juga kerja semua pasti ada tantangannya, macamlah itu,” katanya sembari tersenyum.

Eddi mengaku sudah menghubungi sekaligus melaporkan kejadian itu pada PPK yang mengerjakan pembangunan gedung kantor yang dipimpinnya itu. “Gedung ini masih dalam tahap pemeliharaan hingga 1 Desember 2017, jadi pihak PPK yang harus bertanggungjawab untuk melakukan perbaikan,” tandasnya.

Ambruknya asbes ruang kerja Kadisdik Karo itu sontak menimbulkan tanda tanya besar. Apalagi gedung itu baru selesai dibangun dan diresmikan Wakil Bupati Karo Cory Sebayang pada Selasa 27 Desember 2016 lalu.  “Ini perlu diselidiki ini, masak baru 3 bulan  selesai dibangun sudah rubuh,” cetus salah seorang warga yang ditemui di sekitar lokasi. (deo/yaa)