25.6 C
Medan
Friday, May 3, 2024

Merepet saat Bangunkan Suami, Istri Ditendang.. Eh Bunuh Diri

Foto: PM
Rindu Murah Sari Br Sipayung, gantung diri setelah ditendang suaminya, karena menurut perintah membangunkan suami untuk berangkat kerja.

BERASTAGI, SUMUTPOS.COPenyesalan! Hanya itu yang tersisa bagi Frengki Barasa (26). Karena tak bisa mengontrol emosi, dia harus kehilangan istrinya, Rindu Murah Sari Br Sipayung (18) untuk selama-lamanya.

Pagi kemarin (24/7), sang istri didapati tetangga telah tewas tergantung kabel listrik di pintu kamar. Walau posisi kematian Rindu tak lazim layaknya korban gantung diri, tapi pihak kepolisian memastikan korban tewas bunuh diri.

Ditemui di dekat kamar mayat RSU Kabanjahe, sekira pukul 11:45 wib, Frengki menyebutkan jika dia dan Rindu sempat terlibat pertengkaran sebelum dirinya berangkat kerja.

Pagi itu, korban yang bangun lebih dulu, membangunkannya sambil merepet. Awalnya repetan sang istri tak digubris. Namun karena tak kunjung bangkit dari tempat tidur, repetan Rindu mulai kasar. Frengki dibilang babi.

“Terlambat saja kau bangun setiap hari babi. Bangun kau babi,” kata Frengki mengulang ucapan korban. Kata-kata itulah yang membuat dirinya emosi dan langsung menendang istrinya.

Tak ingin pertengkaran semakin memanas, pria yang mengontrak di Desa Lau Gumba, Berastagi, ini beres-beres lalu bergegas meninggalkan rumah. Buruh bangunan ini memilih langsung ke tempat kerja.

Belum lama beraktifitas, ponsel Frengky berbunyi. Ketika panggilan dijawab, ternyata yang menelepon adalah Anto. Tetangganya tersebut minta diantar pulang karena mendadak sakit.

Mendengar itu, Frengky lantas bergegas ke tempat kerja Anto. Begitu bertemu, mereka pun bergegas pulang. Namun ketika melintasi rumahnya, pria yang telah 2 tahun menikah ini melihat warga berkerumun di rumahnya.

Penasaran, dia pun menyempatkan diri menanyakan apa yang terjadi. Saat itulah Frengky baru mengetahui bahwa istrinya meninggal dunia akibat gantung diri.

“Aku tidak menyangka ini terjadi. Padahal, kami cuma bertengkar kecil sebelum aku berangkat kerja,” kesahnya saat menunggu mertuanya datang, sembari mengungkapkan jika mereka belum dikaruniai anak.

Tewasnya Rindu pertama kali diketahui tetangganya. Pagi itu, dari dalam rumah terdengar suara mencurigakan. Ingin tahu apa yang terjadi, warga coba mengecek tapi pintu rumah terkunci dari dalam.

Penasaran, warga lalu mengintip dari kaca pintu. Melihat korban tergantung, pintu pun dibuka paksa. Namun nahas. Meski pintu berhasil dibuka, nyawa Rindu tetap tak terselamatkan. Berikutnya, warga menghubungi Anto agar memberitahu Frengky terkait kejadian yang menimpa istrinya.

Kanit Reskrim Polsek Berastagi, Ipda Dedi Ginting ketika dikonfirmasi di Mapolsek menegaskan jika korban murni tewas karena gantung diri. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ada ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Jenasah diserahkan ke pihak keluarga setelah selesai visum dan dibuatkan surat keterangan dari kepolisian.(asi/ius/ras)

Foto: PM
Rindu Murah Sari Br Sipayung, gantung diri setelah ditendang suaminya, karena menurut perintah membangunkan suami untuk berangkat kerja.

BERASTAGI, SUMUTPOS.COPenyesalan! Hanya itu yang tersisa bagi Frengki Barasa (26). Karena tak bisa mengontrol emosi, dia harus kehilangan istrinya, Rindu Murah Sari Br Sipayung (18) untuk selama-lamanya.

Pagi kemarin (24/7), sang istri didapati tetangga telah tewas tergantung kabel listrik di pintu kamar. Walau posisi kematian Rindu tak lazim layaknya korban gantung diri, tapi pihak kepolisian memastikan korban tewas bunuh diri.

Ditemui di dekat kamar mayat RSU Kabanjahe, sekira pukul 11:45 wib, Frengki menyebutkan jika dia dan Rindu sempat terlibat pertengkaran sebelum dirinya berangkat kerja.

Pagi itu, korban yang bangun lebih dulu, membangunkannya sambil merepet. Awalnya repetan sang istri tak digubris. Namun karena tak kunjung bangkit dari tempat tidur, repetan Rindu mulai kasar. Frengki dibilang babi.

“Terlambat saja kau bangun setiap hari babi. Bangun kau babi,” kata Frengki mengulang ucapan korban. Kata-kata itulah yang membuat dirinya emosi dan langsung menendang istrinya.

Tak ingin pertengkaran semakin memanas, pria yang mengontrak di Desa Lau Gumba, Berastagi, ini beres-beres lalu bergegas meninggalkan rumah. Buruh bangunan ini memilih langsung ke tempat kerja.

Belum lama beraktifitas, ponsel Frengky berbunyi. Ketika panggilan dijawab, ternyata yang menelepon adalah Anto. Tetangganya tersebut minta diantar pulang karena mendadak sakit.

Mendengar itu, Frengky lantas bergegas ke tempat kerja Anto. Begitu bertemu, mereka pun bergegas pulang. Namun ketika melintasi rumahnya, pria yang telah 2 tahun menikah ini melihat warga berkerumun di rumahnya.

Penasaran, dia pun menyempatkan diri menanyakan apa yang terjadi. Saat itulah Frengky baru mengetahui bahwa istrinya meninggal dunia akibat gantung diri.

“Aku tidak menyangka ini terjadi. Padahal, kami cuma bertengkar kecil sebelum aku berangkat kerja,” kesahnya saat menunggu mertuanya datang, sembari mengungkapkan jika mereka belum dikaruniai anak.

Tewasnya Rindu pertama kali diketahui tetangganya. Pagi itu, dari dalam rumah terdengar suara mencurigakan. Ingin tahu apa yang terjadi, warga coba mengecek tapi pintu rumah terkunci dari dalam.

Penasaran, warga lalu mengintip dari kaca pintu. Melihat korban tergantung, pintu pun dibuka paksa. Namun nahas. Meski pintu berhasil dibuka, nyawa Rindu tetap tak terselamatkan. Berikutnya, warga menghubungi Anto agar memberitahu Frengky terkait kejadian yang menimpa istrinya.

Kanit Reskrim Polsek Berastagi, Ipda Dedi Ginting ketika dikonfirmasi di Mapolsek menegaskan jika korban murni tewas karena gantung diri. Berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ada ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban. Jenasah diserahkan ke pihak keluarga setelah selesai visum dan dibuatkan surat keterangan dari kepolisian.(asi/ius/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/