25.6 C
Medan
Thursday, May 16, 2024

TOLONG! Perut Bocah Ini Membesar

Foto: Riki/Metro Tanjungbalai/Grup Sumut Pos  Gilang Fitra Wijaya, (Tengah) didampingi orang tuanya Iswandi dan Ratih Kumala Sari.
Foto: Riki/Metro Tanjungbalai/Grup Sumut Pos
Gilang Fitra Wijaya, (Tengah) didampingi orang tuanya Iswandi dan Ratih Kumala Sari.

TANJUNGBALAI, SUMUTPOS.CO – Selama empat tahun ini Gilang Fitra Wijaya (9) harus menahan rasa sakit yang tak tertahankan atas penyakit aneh yang dideritanya. Bahkan, kini perut anak pasangan Iswandi (33) dan Ratih Kumala Sari (32) itu telah membesar.

Disambangi di kediamannya Jalan Rel Kereta Api, Lingkungan II, Kelurahan Pematang Pasir, Kecamatan Teluk Nibung, Tanjungbalai, Iswandi dan Ratih Kumala menceritakan penyakit yang diderita Gilang. Menurut Iswandi, Gilang sudah lebih tujuh kali dibawa ke rumah sakit, baik di Tanjungbalai, Asahan maupun di Medan. Namun para dokter yang memeriksa Gilang tidak bisa memastikan penyakit apa yang menimpa siswa kelas 3 SD ini.

Hingga memasuki tahun keempat, kondisi Gilang semakin mengkawatirkan. Perutnya kian membesar, testis dan tubuhnya membengkak. Batuk dan sesak nafas tak hentinya menyerang. Akibat kondisi itu, kini Gilang tidak bisa melanjutkan sekolah dan bermain bersama teman-teman sebayanya.

“Terakhir dokter bilang kemungkinan hati yang bermasalah, saya minta supaya dioperasi meski saya tidak tahu harus mengambil biaya dari mana. Tetapi dokter mengatakan ditunda dulu, diberi obat dulu, tapi hingga sekarang kondisinya bukan membaik, malah kian parah,” lirih Iswandi.

Sejak sakit hingga kini semua harta termasuk rumah, tanah, becak, dan sepedamotor sudah terjual untuk keperluan berobat Gilang. Bukan malah sembuh, kondisi Gilang malah semakin melemah. Ratih menambahkan, awal penyakit Gilang terjadi pada akhir 2011 lalu. Ketika itu anak pertama dari tiga bersaudara itu terserang demam tinggi. Seperti biasa, Ratih pun memberinya obat dari warung sembari mengompres.

Namun upaya itu tidak membuahkan hasil, bahkan di tengah malam panas tubuh Gilang semakin tinggi. Setelah diperiksa ke rumah sakit, suhunya mencapai 42 derajat celcius. Sejak saat itu Gilang mulai lemah, diapun bolak balik keluar rumah sakit mulai dari RSUD Kota Tanjungbalai, RSUD Abdul Manan Simatupang, sampai Adam Malik Medan. Bahkan rumah sakit yang terkenal di Medan sesuai rujukan dokter Adam Malik juga telah dicoba. Hasilnya nihil, tak satupun dokter yang tahu apa penyakit Gilang,
“Periksa darah, rongent, CT Scan, periksa ginjal, jantung, paru-paru, sampai pada foto MRI yang biayanya Rp4.500.000 sudah dilakukan. Tapi beginilah, perut anakku semakin membesar, bahkan saat ini dia tidak bisa lagi tidur, harus bersandar, karena perutnya sakit,” ungkapnya.

Foto: Riki/Metro Tanjungbalai/Grup Sumut Pos  Gilang Fitra Wijaya, (Tengah) didampingi orang tuanya Iswandi dan Ratih Kumala Sari.
Foto: Riki/Metro Tanjungbalai/Grup Sumut Pos
Gilang Fitra Wijaya, (Tengah) didampingi orang tuanya Iswandi dan Ratih Kumala Sari.

TANJUNGBALAI, SUMUTPOS.CO – Selama empat tahun ini Gilang Fitra Wijaya (9) harus menahan rasa sakit yang tak tertahankan atas penyakit aneh yang dideritanya. Bahkan, kini perut anak pasangan Iswandi (33) dan Ratih Kumala Sari (32) itu telah membesar.

Disambangi di kediamannya Jalan Rel Kereta Api, Lingkungan II, Kelurahan Pematang Pasir, Kecamatan Teluk Nibung, Tanjungbalai, Iswandi dan Ratih Kumala menceritakan penyakit yang diderita Gilang. Menurut Iswandi, Gilang sudah lebih tujuh kali dibawa ke rumah sakit, baik di Tanjungbalai, Asahan maupun di Medan. Namun para dokter yang memeriksa Gilang tidak bisa memastikan penyakit apa yang menimpa siswa kelas 3 SD ini.

Hingga memasuki tahun keempat, kondisi Gilang semakin mengkawatirkan. Perutnya kian membesar, testis dan tubuhnya membengkak. Batuk dan sesak nafas tak hentinya menyerang. Akibat kondisi itu, kini Gilang tidak bisa melanjutkan sekolah dan bermain bersama teman-teman sebayanya.

“Terakhir dokter bilang kemungkinan hati yang bermasalah, saya minta supaya dioperasi meski saya tidak tahu harus mengambil biaya dari mana. Tetapi dokter mengatakan ditunda dulu, diberi obat dulu, tapi hingga sekarang kondisinya bukan membaik, malah kian parah,” lirih Iswandi.

Sejak sakit hingga kini semua harta termasuk rumah, tanah, becak, dan sepedamotor sudah terjual untuk keperluan berobat Gilang. Bukan malah sembuh, kondisi Gilang malah semakin melemah. Ratih menambahkan, awal penyakit Gilang terjadi pada akhir 2011 lalu. Ketika itu anak pertama dari tiga bersaudara itu terserang demam tinggi. Seperti biasa, Ratih pun memberinya obat dari warung sembari mengompres.

Namun upaya itu tidak membuahkan hasil, bahkan di tengah malam panas tubuh Gilang semakin tinggi. Setelah diperiksa ke rumah sakit, suhunya mencapai 42 derajat celcius. Sejak saat itu Gilang mulai lemah, diapun bolak balik keluar rumah sakit mulai dari RSUD Kota Tanjungbalai, RSUD Abdul Manan Simatupang, sampai Adam Malik Medan. Bahkan rumah sakit yang terkenal di Medan sesuai rujukan dokter Adam Malik juga telah dicoba. Hasilnya nihil, tak satupun dokter yang tahu apa penyakit Gilang,
“Periksa darah, rongent, CT Scan, periksa ginjal, jantung, paru-paru, sampai pada foto MRI yang biayanya Rp4.500.000 sudah dilakukan. Tapi beginilah, perut anakku semakin membesar, bahkan saat ini dia tidak bisa lagi tidur, harus bersandar, karena perutnya sakit,” ungkapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/