26.7 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Penderita HIV/AIDS di Tebingtinggi 59 Orang

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Tebingtinggi sangat peduli tentang kesehatan, salah satunya pengetatan kepada masyarakat untuk tidak terkena narkoba dan HIV AIDS.

TERIMA: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menerima kunjungan dari Badan Pekerja Join Health Council (BPJHC).SOPIAN/SUMUT POS.

Demikian disampaikan Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan saat menerima kunjungan dari Badan Pekerja Join Health Council (BPJHC) di Gedung Balai Kota, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Rabu (24/3) sore.

Dijelaskan Umar Zunaidi, dalam Peraturan Wali Kota (Perwal), semua calon pengantin harus diperiksa kesehatannya, apakan terindikasi pengguna narkoba, HIV AIDS atau penyakit kelamin lainnya, tetapi Perwal tersebut mendapat protes dari masyarakat.

“Sebenarnya kami ingin membuat suatu transparansi bukan menghalangi orang berumah tangga, tapi untuk menghindari permasalahan di belakang hari. Antara lain, kalau penyakit HIV AIDS ini tidak kita kendalikan, maka akan berkembang cepat,”terangnya.

Bila masyarakat tidak terima dengan sistem yang ada, dipersilahkan mereka menikah dengan cara masing masing. Namun pelaksanaan Perwal tersebut menggandeng Kementerian Agama, tidak akan menikahkan orang belum jelas dari pada status kesehatannya.

Umar Zunaidi mengungkapkan, hingga saat ini penderita HIV AIDS di Kota Tebingtinggi sebanyak 59 orang, dan memiliki komunitas sendiri. “Kami mencoba menyadarkan mereka, bahwa apa yang telah dilakukan hal yang salah. Kami juga berupaya melakukan pengobatan dengan sistem tim kesehatan yang dimiliki,”tandasnya.

Ditambahkan Umar, Kota Tebingtinggi merupakan kota lintasan sehingga berbagai kegiatan di luar pemantaun seperti peredaran narkoba dengan bekerjasama dengan pihak kepolisian. Namun saat ini Pemerintah Kota Tebingtinggi tetap fokus mengatasi penyebaran Covid-19, masalah HIV AIDS, narkotika, stunting, angka kematian ibu dan bayi dan kanker serviks. “Kami berharap pihak Provinsi bisa membantu kami,” pinta Umar.

Sementara itu, anggota Badan Pekerja Join Health Council (BPJHC) dan sekaligus sebagai Ketua Satgas Bakti Kesehatan Bermartabat (BKB), dr Hari Yusmanadi menyampaikan, kunjungan dalam rangka vokasi mencari permasalahan yang ada di Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi.

“Terkait permasalahan permasalahan kesehatan, kita akan memfasilitasi dengan mengkoordinasikan agar semua permasalahan bisa terselesaikan, baik itu aturan maupun teknis pelaksanaan, supaya nanti ada sinkronisasi di dalam bekerja. Harapan kita kuantitas khususnya di Kota Tebingtinggi bisa terlayani dengan baik,” harap dr Hari Yusmanadi. (ian/han)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Kota Tebingtinggi sangat peduli tentang kesehatan, salah satunya pengetatan kepada masyarakat untuk tidak terkena narkoba dan HIV AIDS.

TERIMA: Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menerima kunjungan dari Badan Pekerja Join Health Council (BPJHC).SOPIAN/SUMUT POS.

Demikian disampaikan Wali Kota Tebingtinggi, Umar Zunaidi Hasibuan saat menerima kunjungan dari Badan Pekerja Join Health Council (BPJHC) di Gedung Balai Kota, Jalan Sutomo Kota Tebingtinggi, Rabu (24/3) sore.

Dijelaskan Umar Zunaidi, dalam Peraturan Wali Kota (Perwal), semua calon pengantin harus diperiksa kesehatannya, apakan terindikasi pengguna narkoba, HIV AIDS atau penyakit kelamin lainnya, tetapi Perwal tersebut mendapat protes dari masyarakat.

“Sebenarnya kami ingin membuat suatu transparansi bukan menghalangi orang berumah tangga, tapi untuk menghindari permasalahan di belakang hari. Antara lain, kalau penyakit HIV AIDS ini tidak kita kendalikan, maka akan berkembang cepat,”terangnya.

Bila masyarakat tidak terima dengan sistem yang ada, dipersilahkan mereka menikah dengan cara masing masing. Namun pelaksanaan Perwal tersebut menggandeng Kementerian Agama, tidak akan menikahkan orang belum jelas dari pada status kesehatannya.

Umar Zunaidi mengungkapkan, hingga saat ini penderita HIV AIDS di Kota Tebingtinggi sebanyak 59 orang, dan memiliki komunitas sendiri. “Kami mencoba menyadarkan mereka, bahwa apa yang telah dilakukan hal yang salah. Kami juga berupaya melakukan pengobatan dengan sistem tim kesehatan yang dimiliki,”tandasnya.

Ditambahkan Umar, Kota Tebingtinggi merupakan kota lintasan sehingga berbagai kegiatan di luar pemantaun seperti peredaran narkoba dengan bekerjasama dengan pihak kepolisian. Namun saat ini Pemerintah Kota Tebingtinggi tetap fokus mengatasi penyebaran Covid-19, masalah HIV AIDS, narkotika, stunting, angka kematian ibu dan bayi dan kanker serviks. “Kami berharap pihak Provinsi bisa membantu kami,” pinta Umar.

Sementara itu, anggota Badan Pekerja Join Health Council (BPJHC) dan sekaligus sebagai Ketua Satgas Bakti Kesehatan Bermartabat (BKB), dr Hari Yusmanadi menyampaikan, kunjungan dalam rangka vokasi mencari permasalahan yang ada di Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi.

“Terkait permasalahan permasalahan kesehatan, kita akan memfasilitasi dengan mengkoordinasikan agar semua permasalahan bisa terselesaikan, baik itu aturan maupun teknis pelaksanaan, supaya nanti ada sinkronisasi di dalam bekerja. Harapan kita kuantitas khususnya di Kota Tebingtinggi bisa terlayani dengan baik,” harap dr Hari Yusmanadi. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/