KARO, SUMUTPOS.CO – Sebanyak 12 ekor satwa berbagai jenis, yang menjadi korban erupsi dan awan panas Gunung Sinabung dievakuasi komunitas pencinta satwa Medan. Dari seluruh hewan yang dievakuasi, seekor anjing mengalami luka bakar mencapai 30 persen.
Ke-12 satwa yang dievakuasi, terdiri satu ekor kucing, lima ekor ayam, dan enam ekor anjing. Seluruh satwa itu, tengah mendapatkan perawatan medis dari tim dokter hewan di Klinik Buana Vet di Jalan Abdullah Lubis, Medan.
Untuk saat ini, seekor anjing yang diberi nama Uring, mengalami luka bakar persen 30 persen. Akibat tersapu awan panas dari Gunung Sinabung.
“Dari seluruh satwa yang dievakuasi, Uring lah mengalami penyakit yang harus dilakukan perawatan khusus dari tim medis hewan dengan luka bakar yang diderita anjing tersebut,” ungkap Drh Al-Misbah pencinta satwa Kota Medan kepada wartawan, Rabu (25/5) sore.
Uring tampak diinfus dan setiap satu jam dilakukan kontrol kesehatannya. “Hari ini, sudah tenang dan tidak agresif lagi. Untuk pemulihannya, dilakukan tujuh hingga 10 hari. Setelah pulih dikembalikan lagi kepada pemiliknya,” tuturnya.
Untuk evakuasi seluruh hewan itu di Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo, dilakukan pada Selasa (24/5). Sedangkan, untuk kuncing dan ayam sudah dikembalikan kepada pemiliknya.
“Untuk ayam dan kuncing sudah dikembalikan kepada pemiliknya. Karena, kondisinya tidak parah. Setelah kita cek kondisinya dan dirawat, kondisinya sudah pulih,” tandas Al-Misbah.
Adi saputro seorang anggota Pencinta Satwa Medan mengatakan evakuasi ini dilakukan secara relawan dan tanpa dipungut biaya kepada pemilik hewan-hewan tersebut.”Ada 12 ekor hewan kita evakuasi dari Desa Gamber yang terdampak erupsi dan awan panas Sinabung,” jelasnya.
Tim pencinta satwa ini, melakukan penyisiran di daerah tersebut. Setelah didata atas pemilik hewan itu. Baru seluruh satwa tersebut dibawah ke klinik mereka untuk dilakukan perawatan medis atas luka yangd diderita hewan itu.
“Setelah kami klarifikasi seluruh satwa ada pemilik. Kemudian dilakukan pendataan dan perawatan di klinik,” jelasnya.
Selain Uring, Adi mengungkapkan ada seekor anjing akan dilakukan operasi. Karena, luka dibagian perut akibat gigit oleh kera liar di kawasan Gunung Sinabung. Kemudian, anjing itu mengalami luka dan bernanah dibagian perut bekas gigitan kera tersebut.
“Setelah Uring sehat baru kita lakukan operasi itu,” tuturnya.
Begitu juga, komunitas ini sudah memberikan nomor telpon secara mobile kepada masyarakat di Kabupaten, bila hewan peliharaannya sedang sakit dan perluh mendapatkan perawat medis akibat erupsi Gunung Sinabung.
“Kita saat ini, untuk mengevakuasi kita juga berkordinasi dengan Tim SAR dan TNI. Jadinya, kita bisa masuk zona merah tanpa didamping mereka untuk mencari hewan yang terlantar dan korban dari erupsi Sinabung itu,” tuturnya.
Adi juga mengatakan setelah dilakukan perawatan dan sembuh. Komunitas ini, akan mengembalikan hewan-hewan tersebut kepada majikannya. “Sebaliknya, bila pemiliknya mau menjeguk hewannya di klinik. Kita akan jemput pemilik dan membawahnya ke kesini. Transportasi kita juga menanggungnya. Semua dilakukan suka relawan dan tanpa dipungut biaya seper pun,” tandasnya. (gus)