KABANJAHE, SUMUTPOS.CO -Meski tinggal di posko pengungsian dengan berbagai kekurangan dan keterbatasan, hal ini tak menyurutkan semangat dan niat para muslim pengungsi erupsi Gunung Sinabung untuk menjalankan ibadah puasa. Mereka mengaku bahagia dan bersyukur masih diberikan kesempatan untuk menjalankan perintah agama seperti tahun tahun sebelum.
“Walau hidup berdesak-desakan di posko dan menu sahur dan berbuka dengan lauk-pauk seadanya itu tidak masalah, kami bertekad untuk tetap menjalankan ibadah puasa,” tegas Pinta Br Sitepu (30), salah seorang pengungsi saat ditemui Sumut Pos di Posko Pengungsian Gedung KNPI Kabanjahe, Selasa (23/5) sore.
Menurut Pinta, saat ini ada 300 jiwa pengungsi Sinabung yang beragama Islam di posko KNPI. Mereka berasal dari Desa Berastepu, Kecamatan Naman Teran Kabupaten Karo.
Sejumlah pengungsi mengatakan, meski terkena musibah, mereka tetap akan menjalankan ibadah puasa seperti biasa. Bagi mereka sahur di tempat pengungsian sangat tidak diinginkan oleh siapapun, karena bencana Sinabung ini mereka terpaksa harus sahur dan berbuka dalam suasana sekarang ini.
“Kami yakin siapapun tidak ingin seperti kami, namun apa mau dikata, semuanya sudah terjadi. Sampai hari ini Gunung Sinabung masih erupsi, kami tak bisa pulang karena rumah dan desa kami juga sudah tertimbun. Mau tak mau kami harus bertahan di sini, meski kami sendiri tak tau entah sampai kapan di sini,” sebut pengungsi.
Meski terlihat pasrah namun mereka tetap berharap dan berdoa agar pemerintah mempercepat proses pembangunan hunian tetap (huntap) bagi mereka. “Karena sampai hari ini Sinabung masih erupsi, kami berharap dan berdoa agar pemerintah segera memberikan huntap kami,” harap mereka.
Dengan huntap, pengungsi berharap mereka bisa memulai hidup normal seperti orang kebanyakan.