30.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Pencarian Terkendala Cuaca

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Tiam Basarnas, Marinir dan warga sekitar melakukan pancarian korban hilang.

SUMUTPOS.CO – Sementara itu, di hari ke-8 pencarian pascakapal tenggelam, Tim SAR Gabungan belum juga menuai hasil baru korban KM Sinar Bangun.

“Kita mulai pencarian dari pukul 07.00 Wib, dengan menurunkan alat-alat yang kita miliki. Ternyata cuaca tidak mendukung. Cuaca tidak bersahabat. Sehingga kita putuskan untuk kembali. Kita tunggu, apabila cuaca sudah bagus kita akan lanjutkan kembali,” ucap Deputi Operasi Basarnas, Brigadir Jenderal TNI, Nugroho Budi Wiryanto kepada wartawan di Posko Utama di Tigaras, kemarin sore.

Budi mengatakan, pihaknya belum yakin 100 persen objek di dasar Danau Toba itu adalah kapal yang tengah dicari. Mereka menilai, masih diperlukan sejumlah penelitian dan analisis, agar benda itu bisa dipastikan apakah benar bangkai KM Sinar Bangun atau bukan.

“Indikasi dari kita, kita belum yakin. Untuk meyakinkan, kita perlu beberapa kali (pendalaman). Nanti kita undang juga ahlinya untuk memastikan apakah benda itu objek yang dicari atau bukan,” kata Budi.

Namun upaya untuk memastikan apakah objek itu adalah KM Sinar Bangun, diakuinya belum maksimal. Terkendala cuaca yang tidak bersahabat. “Ombaknya besar, anginnya gede, kemudian ada hujan. Hal itu sangat menentukan hasil scan sonar kita,” sebut Budi.

Karena itulah, Basarnas pesimis akan mampu mengevakuasi dan mengangkat KM Sinar Bangun tersebut dari kedalaman 490 meter. “Untuk pengangkatan dari kedalaman 500 meter, saya kira sulit sekali. Tetapi kita akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga yang lain. Mungkin ada yang bisa membantu kita,” jelas Nugroho.

Basarnas juga belum bisa memastikan, apakah proses pencarian tetap dilanjutkan atau dihentikan. “Nanti akan ada keputusan, apakah akan diperpanjang atau tidak. Saya rasa pemerintah akan hadir. Kata kuncinya: pemerintah hadir. Kita semua akan all out dan kita bekerja dengan hati. Itu yang menjadi pedoman kita,” tandasnya.

Sementara upaya pencarian dari helikopter, menurut Budi, sejauh ini belum ada tanda-tanda yang menunjukkan keberadaan para korban dan KM Sinar Bangun. Warga yang turut terjun melakukan upaya pencarian, termasuk kapal-kapal dari Samosir, juga belum membuahkan hasil. (gus/adi/esa/syn/ang/gid)

 

 

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos
Tiam Basarnas, Marinir dan warga sekitar melakukan pancarian korban hilang.

SUMUTPOS.CO – Sementara itu, di hari ke-8 pencarian pascakapal tenggelam, Tim SAR Gabungan belum juga menuai hasil baru korban KM Sinar Bangun.

“Kita mulai pencarian dari pukul 07.00 Wib, dengan menurunkan alat-alat yang kita miliki. Ternyata cuaca tidak mendukung. Cuaca tidak bersahabat. Sehingga kita putuskan untuk kembali. Kita tunggu, apabila cuaca sudah bagus kita akan lanjutkan kembali,” ucap Deputi Operasi Basarnas, Brigadir Jenderal TNI, Nugroho Budi Wiryanto kepada wartawan di Posko Utama di Tigaras, kemarin sore.

Budi mengatakan, pihaknya belum yakin 100 persen objek di dasar Danau Toba itu adalah kapal yang tengah dicari. Mereka menilai, masih diperlukan sejumlah penelitian dan analisis, agar benda itu bisa dipastikan apakah benar bangkai KM Sinar Bangun atau bukan.

“Indikasi dari kita, kita belum yakin. Untuk meyakinkan, kita perlu beberapa kali (pendalaman). Nanti kita undang juga ahlinya untuk memastikan apakah benda itu objek yang dicari atau bukan,” kata Budi.

Namun upaya untuk memastikan apakah objek itu adalah KM Sinar Bangun, diakuinya belum maksimal. Terkendala cuaca yang tidak bersahabat. “Ombaknya besar, anginnya gede, kemudian ada hujan. Hal itu sangat menentukan hasil scan sonar kita,” sebut Budi.

Karena itulah, Basarnas pesimis akan mampu mengevakuasi dan mengangkat KM Sinar Bangun tersebut dari kedalaman 490 meter. “Untuk pengangkatan dari kedalaman 500 meter, saya kira sulit sekali. Tetapi kita akan berkoordinasi dengan kementerian dan lembaga yang lain. Mungkin ada yang bisa membantu kita,” jelas Nugroho.

Basarnas juga belum bisa memastikan, apakah proses pencarian tetap dilanjutkan atau dihentikan. “Nanti akan ada keputusan, apakah akan diperpanjang atau tidak. Saya rasa pemerintah akan hadir. Kata kuncinya: pemerintah hadir. Kita semua akan all out dan kita bekerja dengan hati. Itu yang menjadi pedoman kita,” tandasnya.

Sementara upaya pencarian dari helikopter, menurut Budi, sejauh ini belum ada tanda-tanda yang menunjukkan keberadaan para korban dan KM Sinar Bangun. Warga yang turut terjun melakukan upaya pencarian, termasuk kapal-kapal dari Samosir, juga belum membuahkan hasil. (gus/adi/esa/syn/ang/gid)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/