31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Opsi Basarnas: Tarik atau Angkat Kapal

Triadi Wibowo/Sumut Pos_
Petugas Basarnas berjalan di dekat alat pendeteksi titik bangkai kapal di dermaga Tiga ras, Sabtu (23/6)

SUMUTPOS.CO – Objek yang terdeteksi di dasar Danau Toba itu, ukurannya cukup besar. Panjang 20 meter dengan lebar 5 meter. Karena itulah benda itu diduga bangkai Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Senin pekan lalu. Untuk mengevakuasi benda yang berada di kedalaman air mencapai 490 meter itu, Tim Basarnas bingung memilih: menarik atau mengangkat bangkai kapal. Tapi tampaknya, Basarnas lebih suka pilihan pertama.

“Saat ini kita berupaya semaksimal mungkin untuk mengevakuasi bangkai kapal. Apakah akan mengangkat, menarik, atau bagaimana. Karena kita tidak punya yang namanya robot,” ucap  Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI M Syaugi, kepada wartawan di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (25/6).

Jika pilihan adalah mengangkat badan kapal, Syaugi menyebutkan, hasil konsultasi pihaknya ke beberapa negara, alat evakuasi baru bisa digunakan untuk benda yang berada di kedalaman maksimal 100 meter. “Itupun, objek temuan harus dipotong-potong jika terlalu besar,” katanya.

Karena itu, ia berharap bangkai KM Sinar Bangun bisa ditarik. “Paling tidak kalau ditarik, dia bisa lepas. Harapannya, korban di dalam kapal naik ke permukaan. Kita intinya untuk mengambil korban sebanyak mungkin dari dalam danau. Kapal nelayan di sini juga antusias membantu kita,” katanya.

Senin (25/6) kemarin, Basarnas menerjunkan alat  milik Basarnas dan TNI Angkatan Laut. Namun belum bisa memberi hasil maksimal dalam mengevakuasi korban. Termasuk untuk mengangkat bangkai Kapal Motor Sinar Bangun ini. “Kendalanya, kita tidak punya robot untuk orang bisa masuk sampai ke kedalaman 490 meter,” jelas Syaugi.

Untuk pilihan menarik bangkai kapal, hari ini selasa (26/6), Tim SAR akan mencoba menurunkan jangkar di lokasi temuan objek diduga kapal. Mereka berencana berusaha menarik objek tersebut dengan jangkar kapal. “Kalau kuat, ditarik. Kalau nggak kuat ya kita lihatlah. Saya mementingkan usaha… hasil kita nggak tau . Tapi kita all out dalam operasi ini,” katanya.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga mengakui TNI dan Tim SAR berharap besar objek tersebut merupakan bangkai KM Sinar Bangun. Sambil memastikan hal itu, sambung dia, tim di lapangan tengah mencari cara yang pas untuk mengangkat atau mengevakuasi bangkai kapal itu ke permukaan Danau Toba. ”Karena diduga kuat masih banyak korban yang terperangkap di kapal itu,” ujarnya.

Triadi Wibowo/Sumut Pos_
Petugas Basarnas berjalan di dekat alat pendeteksi titik bangkai kapal di dermaga Tiga ras, Sabtu (23/6)

SUMUTPOS.CO – Objek yang terdeteksi di dasar Danau Toba itu, ukurannya cukup besar. Panjang 20 meter dengan lebar 5 meter. Karena itulah benda itu diduga bangkai Kapal Motor (KM) Sinar Bangun yang tenggelam di Danau Toba, Senin pekan lalu. Untuk mengevakuasi benda yang berada di kedalaman air mencapai 490 meter itu, Tim Basarnas bingung memilih: menarik atau mengangkat bangkai kapal. Tapi tampaknya, Basarnas lebih suka pilihan pertama.

“Saat ini kita berupaya semaksimal mungkin untuk mengevakuasi bangkai kapal. Apakah akan mengangkat, menarik, atau bagaimana. Karena kita tidak punya yang namanya robot,” ucap  Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI M Syaugi, kepada wartawan di Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Senin (25/6).

Jika pilihan adalah mengangkat badan kapal, Syaugi menyebutkan, hasil konsultasi pihaknya ke beberapa negara, alat evakuasi baru bisa digunakan untuk benda yang berada di kedalaman maksimal 100 meter. “Itupun, objek temuan harus dipotong-potong jika terlalu besar,” katanya.

Karena itu, ia berharap bangkai KM Sinar Bangun bisa ditarik. “Paling tidak kalau ditarik, dia bisa lepas. Harapannya, korban di dalam kapal naik ke permukaan. Kita intinya untuk mengambil korban sebanyak mungkin dari dalam danau. Kapal nelayan di sini juga antusias membantu kita,” katanya.

Senin (25/6) kemarin, Basarnas menerjunkan alat  milik Basarnas dan TNI Angkatan Laut. Namun belum bisa memberi hasil maksimal dalam mengevakuasi korban. Termasuk untuk mengangkat bangkai Kapal Motor Sinar Bangun ini. “Kendalanya, kita tidak punya robot untuk orang bisa masuk sampai ke kedalaman 490 meter,” jelas Syaugi.

Untuk pilihan menarik bangkai kapal, hari ini selasa (26/6), Tim SAR akan mencoba menurunkan jangkar di lokasi temuan objek diduga kapal. Mereka berencana berusaha menarik objek tersebut dengan jangkar kapal. “Kalau kuat, ditarik. Kalau nggak kuat ya kita lihatlah. Saya mementingkan usaha… hasil kita nggak tau . Tapi kita all out dalam operasi ini,” katanya.

Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga mengakui TNI dan Tim SAR berharap besar objek tersebut merupakan bangkai KM Sinar Bangun. Sambil memastikan hal itu, sambung dia, tim di lapangan tengah mencari cara yang pas untuk mengangkat atau mengevakuasi bangkai kapal itu ke permukaan Danau Toba. ”Karena diduga kuat masih banyak korban yang terperangkap di kapal itu,” ujarnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/