31.7 C
Medan
Thursday, May 2, 2024

Lalulintas di Pangururan Rawan Macet

Foto: Edwin Simbolon/Sumut Pos
LUBANG: Sejumlah lubang menganga di Jalan Dr FL Tobing dan Ronggur Nihuta, Kota Pangururan.

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO -Arus lalulintas di Kota Pangururan, Kabupaten Samosir rawan macet. Hal itu akibat lubang galian untuk perbaikan jalan dibiarkan. Selain itu, kondisi tersebut rawan menimbulkan penyakit karena abu berterbangan.

Menurut pantuan Sumut Pos, Rabu (25/10), lubang tersebut berada di sepanjang Jalan FL Tobing dan Jalan Ronggur Nihata, yang merupakan akses menuju Pasar Inpres Pangururan. Kecamaten pun kerap terjadi, khususnya pada jam-jam sibuk.

“Lubang-lubang itu memang sangat mengganggu. Apalagi di pinggir jalan ada alat berat diperkirkan. Dubu juga berterbangan kalau ada angin. Kita berharap pembangunan ini cepat selesai,” ujar salah seorang pengemudi kepada Sumut Pos.

Kasatlantas Polres Samosir, AKP Ferimon ketika dikonfirmasi mengakui, kondisi jalan itu membuat pihaknya terpaksa ekstra keras untuk mengatur lalulintas. “Kita harus menurunkan petugas agar tidak terjadi kemacetan parah,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah menyurati rekanan agar lubang-lubang itu secepatnya ditutup. “Rekanan harus mematuhi Undang-Undang No 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Ini dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan,” tambahnya.

Sedangkan Kadis Perhubungan Samosir Nurdin Siahaan mengatakan, proyek ini merupakan pemasangan guardriil (pembatas jalan). Pemasangan itu dilakukan di beberapa ruas jalan untuk mendukung geopark.

“Bukan hanya di Kota Pangururan, kita juga akan memang pembatas jalan di kawasan perbukitan Kecamatan Sitio-tio dan Harian. Selain guardriil, juga akan memasang rambu lalu lintas lainnya,” jelasnya. (mag-8/dek)

 

Foto: Edwin Simbolon/Sumut Pos
LUBANG: Sejumlah lubang menganga di Jalan Dr FL Tobing dan Ronggur Nihuta, Kota Pangururan.

SAMOSIR, SUMUTPOS.CO -Arus lalulintas di Kota Pangururan, Kabupaten Samosir rawan macet. Hal itu akibat lubang galian untuk perbaikan jalan dibiarkan. Selain itu, kondisi tersebut rawan menimbulkan penyakit karena abu berterbangan.

Menurut pantuan Sumut Pos, Rabu (25/10), lubang tersebut berada di sepanjang Jalan FL Tobing dan Jalan Ronggur Nihata, yang merupakan akses menuju Pasar Inpres Pangururan. Kecamaten pun kerap terjadi, khususnya pada jam-jam sibuk.

“Lubang-lubang itu memang sangat mengganggu. Apalagi di pinggir jalan ada alat berat diperkirkan. Dubu juga berterbangan kalau ada angin. Kita berharap pembangunan ini cepat selesai,” ujar salah seorang pengemudi kepada Sumut Pos.

Kasatlantas Polres Samosir, AKP Ferimon ketika dikonfirmasi mengakui, kondisi jalan itu membuat pihaknya terpaksa ekstra keras untuk mengatur lalulintas. “Kita harus menurunkan petugas agar tidak terjadi kemacetan parah,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga sudah menyurati rekanan agar lubang-lubang itu secepatnya ditutup. “Rekanan harus mematuhi Undang-Undang No 22 tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan. Ini dilakukan untuk meminimalisir kecelakaan,” tambahnya.

Sedangkan Kadis Perhubungan Samosir Nurdin Siahaan mengatakan, proyek ini merupakan pemasangan guardriil (pembatas jalan). Pemasangan itu dilakukan di beberapa ruas jalan untuk mendukung geopark.

“Bukan hanya di Kota Pangururan, kita juga akan memang pembatas jalan di kawasan perbukitan Kecamatan Sitio-tio dan Harian. Selain guardriil, juga akan memasang rambu lalu lintas lainnya,” jelasnya. (mag-8/dek)

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/