25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Terkait Satu Keluarga Tewas di Samosir, James Diduga Bunuh Diri Usai Bunuh Anak dan Istri

RUMAH KORBAN: Suasana di rumah James Samosir yang ditemukan warga tewas bersama istri dan dua anaknya, Rabu (24/10). Dugaan awal, James bunuh diri usai membunuh istri dan kedua anaknya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus pembunuhan sekeluarga yang terdiri dari sepasang suami isteri dan dua anaknya di Huta Janjimauli, Desa Tambun Sukkean, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir, masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Namun dugaan sementara, pembunuhan ini dilakukan sang suami, James Samosir (30), sebelum melakukan akhirnya dia bunuh diri.

“Untuk sementara dari hasil penyelidikan, pelaku pembunuhan adalah James Samosir, diduga lantaran dia dan istrinya sering bertengkar, tidak harmonis rumahtangganya,” kata Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto kepada wartawan, Kamis (25/10).

Menurutnya, korban Rosalina Gultom (29), sering tidak tinggal di rumah diduga karena kerap bertengkar denga suaminya. “Motif awalnya itu, karena istrinya sering meninggalkan si suami dan itu yang membuat suami kesal sehingga terjadilah pembunuhan tersebut. Kondisi ini bermula sejak enam bulan terakhir. Si istri membawa anak-anaknya pergi dari rumah,” katanya.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui terduga pelaku, James Samosir berkerja sebagai penderes tuak. Keempat korban hidup dalam kondisi perekonomian yang sulit. Ditambah lagi, kondisi fisik korban Rosalina Gultom tunawicara alias bisu.

Informasi terakhir dari Bidan Desa Tambun Sungkean, Arta Marpaung pada 19 Oktober 2018, korban Rosalina Gultom pernah datang ke Posyandu Desa Tambun Sungkean dengan kondisi wajah memar untuk memeriksa anaknya yang sedang sakit dan korban menyatakan, dia telah hamil sekitar enam pekan. “Jadi dugaan awal terkait penemuan keempat mayat tersebut lantaran dibunuh sendiri oleh James Samosir. Setelah dia bunuh semua, habis itu dia sayat sendiri nadi tangannya,” pungkas Agus.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja menerangkan, keempat mayat itu pertama kali ditemukan sekira pukul 10.00 WIB oleh tetangga korban, Jonson Sinaga. Diceritakannya, saat itu tetangga korban merasa curiga karena kerbau milik korban masih berada di bara (bagian bawah rumah adat batak toba tempat ternak milik korban).

Selanjutnya Jonson Sinaga memberitahukan hal tersebut kepada tetangga sekitar rumah korban dan ketika itu juga aparat desa, Leo Sinaga bersama dengan Darwis Simanjuntak. Mereka berusaha mencari keberadaan korban dengan mengintip melalui celah rumah tapi tidak kelihatan. Penasaran, Darwis Simanjuntak menuju ke jendela dapur rumah dan menemukan korban James Samosir sudah tergeletak di depan pintu kamar mandi,” katanya.

Selanjutnya, saksi bersama Kepala Desa Robert Sinaga tiba di lokasi dan masuk ke dalam rumah milik korban tersebut untuk mengecek di dapur rumah milik korban. “Jadi mereka curiga, istri dan anak korban tidak ditemukan, Karena merasa curiga atas keberadaan istri dan anak korban yang hilang, selanjutnya kepala desa memanggil orang tua istri korban untuk mencari di mana keberadaan mereka namun tak berhasil ditemui,” katanya.

Alhasil, orangtua istri korban bersama kepala desa dan warga lain datang ke masuk ke dalam ke ruang tamu rumah korban melalui dapur dan di situlah mereka melihat korban Rosalina Gultom dan kedua anaknya Rouli Agnes Samosir serta Fransiskus Isodorus Samosir berada di dalam kamar dengan kondisi terlentang dan bersimbah darah dan melihat kondisi ruang tamu berceceran darah.

Informasi ini pun sampai ke polisi. Personel Polsek Onanrunggu bersama personel Polres Samosir yang dipimpin Kapolres Samosir AKBP Agus Darojat langsung melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. Di dalam rumah itu polisi menyita sebuah pisau dengan sarung yang berlumuran darah, pakaian anak korban, sebatang balok kayu, botol racun hama. Mayat keempatnya pun saat ini telah berada di Rumahsakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi. (dvs)

RUMAH KORBAN: Suasana di rumah James Samosir yang ditemukan warga tewas bersama istri dan dua anaknya, Rabu (24/10). Dugaan awal, James bunuh diri usai membunuh istri dan kedua anaknya.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kasus pembunuhan sekeluarga yang terdiri dari sepasang suami isteri dan dua anaknya di Huta Janjimauli, Desa Tambun Sukkean, Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir, masih dalam penyelidikan aparat kepolisian. Namun dugaan sementara, pembunuhan ini dilakukan sang suami, James Samosir (30), sebelum melakukan akhirnya dia bunuh diri.

“Untuk sementara dari hasil penyelidikan, pelaku pembunuhan adalah James Samosir, diduga lantaran dia dan istrinya sering bertengkar, tidak harmonis rumahtangganya,” kata Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto kepada wartawan, Kamis (25/10).

Menurutnya, korban Rosalina Gultom (29), sering tidak tinggal di rumah diduga karena kerap bertengkar denga suaminya. “Motif awalnya itu, karena istrinya sering meninggalkan si suami dan itu yang membuat suami kesal sehingga terjadilah pembunuhan tersebut. Kondisi ini bermula sejak enam bulan terakhir. Si istri membawa anak-anaknya pergi dari rumah,” katanya.

Dari hasil pemeriksaan, diketahui terduga pelaku, James Samosir berkerja sebagai penderes tuak. Keempat korban hidup dalam kondisi perekonomian yang sulit. Ditambah lagi, kondisi fisik korban Rosalina Gultom tunawicara alias bisu.

Informasi terakhir dari Bidan Desa Tambun Sungkean, Arta Marpaung pada 19 Oktober 2018, korban Rosalina Gultom pernah datang ke Posyandu Desa Tambun Sungkean dengan kondisi wajah memar untuk memeriksa anaknya yang sedang sakit dan korban menyatakan, dia telah hamil sekitar enam pekan. “Jadi dugaan awal terkait penemuan keempat mayat tersebut lantaran dibunuh sendiri oleh James Samosir. Setelah dia bunuh semua, habis itu dia sayat sendiri nadi tangannya,” pungkas Agus.

Sebelumnya, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja menerangkan, keempat mayat itu pertama kali ditemukan sekira pukul 10.00 WIB oleh tetangga korban, Jonson Sinaga. Diceritakannya, saat itu tetangga korban merasa curiga karena kerbau milik korban masih berada di bara (bagian bawah rumah adat batak toba tempat ternak milik korban).

Selanjutnya Jonson Sinaga memberitahukan hal tersebut kepada tetangga sekitar rumah korban dan ketika itu juga aparat desa, Leo Sinaga bersama dengan Darwis Simanjuntak. Mereka berusaha mencari keberadaan korban dengan mengintip melalui celah rumah tapi tidak kelihatan. Penasaran, Darwis Simanjuntak menuju ke jendela dapur rumah dan menemukan korban James Samosir sudah tergeletak di depan pintu kamar mandi,” katanya.

Selanjutnya, saksi bersama Kepala Desa Robert Sinaga tiba di lokasi dan masuk ke dalam rumah milik korban tersebut untuk mengecek di dapur rumah milik korban. “Jadi mereka curiga, istri dan anak korban tidak ditemukan, Karena merasa curiga atas keberadaan istri dan anak korban yang hilang, selanjutnya kepala desa memanggil orang tua istri korban untuk mencari di mana keberadaan mereka namun tak berhasil ditemui,” katanya.

Alhasil, orangtua istri korban bersama kepala desa dan warga lain datang ke masuk ke dalam ke ruang tamu rumah korban melalui dapur dan di situlah mereka melihat korban Rosalina Gultom dan kedua anaknya Rouli Agnes Samosir serta Fransiskus Isodorus Samosir berada di dalam kamar dengan kondisi terlentang dan bersimbah darah dan melihat kondisi ruang tamu berceceran darah.

Informasi ini pun sampai ke polisi. Personel Polsek Onanrunggu bersama personel Polres Samosir yang dipimpin Kapolres Samosir AKBP Agus Darojat langsung melakukan olah TKP dan memeriksa saksi-saksi. Di dalam rumah itu polisi menyita sebuah pisau dengan sarung yang berlumuran darah, pakaian anak korban, sebatang balok kayu, botol racun hama. Mayat keempatnya pun saat ini telah berada di Rumahsakit Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi. (dvs)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/