32.8 C
Medan
Saturday, April 27, 2024

Harga Beras dan Telur Terus Melonjak di Tebingtinggi

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Para pedagang di sejumlah pasar tradisional di Kota Tebingtinggi mengeluhkan kenaikan harga komoditas seperti beras jenis Ir 46 melambung tinggi menembus Rp112. 000 per 10 kg ditingkat pengecer, sedangkan harga di toko maupun grosir Rp110.000 per kg.

Selain itu, para pedagang juga mengeluhkan kenaikan telur ayam jenis buras Rp1.700 per butir, dan harga berbeda sesuai besar telurnya.

Sedangkan untuk harga-harga kebutuhan pokok lainnya, seperti cabai di empat pasar tradisional Pasar Gambir, Pasar Inpres, Pasar Sakti dan Pasar Hongkong masih stabil dikisaran Rp45.000 per kg untuk jenis cabai merah, cabai keriting Rp 42.000 per kg, cabai hijau Rp35.000 per kg dan cabai rawit Rp50.000 per kg. Kemudian harga tomat masih Rp10.000 per kg, kentang Rp10.000 per kg, kubis dan kol Rp4.000 per kg dan minyak goreng curah Rp14.000 per kg dan gula pasir Rp12.000 per kg.

Dari keterangan sejumlah pedagang, R Br Sianturi pedagang sembako di Pasar Gambir Kota Tebingtnggi kenaikan harga belum terjadi dibeberapa kebutuhan harga bahan pangan pokok, tetapi harga beras dan telur ayam buras terus melonjak.

“Kemungkinan akan naik kembali harganya menjelang akhir tahun 2022 yaitu pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dengan naiknya harga beras dan telur ayam, pembeli menurun. Pembeli lebih memilih membeli beras eceran karena keterbatasan biaya,”keluh Boru Sianturi.

Sementara itu, Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tebingtinggi, Marimbun Marpaung menyatakan, bahwa saat ini hasil hitungan dari pihak BPS Kota Tebingtnggi angka inflasi di Tebingtinggi cendurung melambai dikisaran 4,56 persen.

Menurut Marimbun, ada beberapa langkah yang telah dilakukan Pemko Tebingtinggi dalam mengantisipasi inflasi tahun 2023, di antaranya melakukan imbauan melalui pengumuman dan baliho terkait stok pangan aman, dan imbauan untuk berbelanja produk lokal dan tidak panic buying (pembelian berlebihan).

“Kami mengimbau masyarakat untuk penghematan energi dan tanam pangan cepat panen, serta melakukan penindakan penimbun bahan pokok, melakukan kerja sama dengan daerah pemasok beras dan bahan pangan lainnya, seperti Kabupaten Serdang Bedagai, serta melakukan penghematan energi. Kita juga tanam pangan cepat panen,” paparnya.

Sedangkan Kadis Perdagangan dan UMKM Koperasi Kota Tebingtinggi Zahidin mengatakan, pihaknya segera melakukan survei terkait kenaikan sejumlah kebutuhan pokok di wilayah Kota Tebingtinggi. Rencana pihak Dinas Perdagangan akan melakukan Operasi Pasar (OP) pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) tanggal 23-24 Desember 2022 dan jelang Nataru tanggal 29-31 Desember dengan melibatkan pihak Bulog.(ian/han)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Para pedagang di sejumlah pasar tradisional di Kota Tebingtinggi mengeluhkan kenaikan harga komoditas seperti beras jenis Ir 46 melambung tinggi menembus Rp112. 000 per 10 kg ditingkat pengecer, sedangkan harga di toko maupun grosir Rp110.000 per kg.

Selain itu, para pedagang juga mengeluhkan kenaikan telur ayam jenis buras Rp1.700 per butir, dan harga berbeda sesuai besar telurnya.

Sedangkan untuk harga-harga kebutuhan pokok lainnya, seperti cabai di empat pasar tradisional Pasar Gambir, Pasar Inpres, Pasar Sakti dan Pasar Hongkong masih stabil dikisaran Rp45.000 per kg untuk jenis cabai merah, cabai keriting Rp 42.000 per kg, cabai hijau Rp35.000 per kg dan cabai rawit Rp50.000 per kg. Kemudian harga tomat masih Rp10.000 per kg, kentang Rp10.000 per kg, kubis dan kol Rp4.000 per kg dan minyak goreng curah Rp14.000 per kg dan gula pasir Rp12.000 per kg.

Dari keterangan sejumlah pedagang, R Br Sianturi pedagang sembako di Pasar Gambir Kota Tebingtnggi kenaikan harga belum terjadi dibeberapa kebutuhan harga bahan pangan pokok, tetapi harga beras dan telur ayam buras terus melonjak.

“Kemungkinan akan naik kembali harganya menjelang akhir tahun 2022 yaitu pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru). Dengan naiknya harga beras dan telur ayam, pembeli menurun. Pembeli lebih memilih membeli beras eceran karena keterbatasan biaya,”keluh Boru Sianturi.

Sementara itu, Kadis Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Tebingtinggi, Marimbun Marpaung menyatakan, bahwa saat ini hasil hitungan dari pihak BPS Kota Tebingtnggi angka inflasi di Tebingtinggi cendurung melambai dikisaran 4,56 persen.

Menurut Marimbun, ada beberapa langkah yang telah dilakukan Pemko Tebingtinggi dalam mengantisipasi inflasi tahun 2023, di antaranya melakukan imbauan melalui pengumuman dan baliho terkait stok pangan aman, dan imbauan untuk berbelanja produk lokal dan tidak panic buying (pembelian berlebihan).

“Kami mengimbau masyarakat untuk penghematan energi dan tanam pangan cepat panen, serta melakukan penindakan penimbun bahan pokok, melakukan kerja sama dengan daerah pemasok beras dan bahan pangan lainnya, seperti Kabupaten Serdang Bedagai, serta melakukan penghematan energi. Kita juga tanam pangan cepat panen,” paparnya.

Sedangkan Kadis Perdagangan dan UMKM Koperasi Kota Tebingtinggi Zahidin mengatakan, pihaknya segera melakukan survei terkait kenaikan sejumlah kebutuhan pokok di wilayah Kota Tebingtinggi. Rencana pihak Dinas Perdagangan akan melakukan Operasi Pasar (OP) pada Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) tanggal 23-24 Desember 2022 dan jelang Nataru tanggal 29-31 Desember dengan melibatkan pihak Bulog.(ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/