26 C
Medan
Sunday, October 20, 2024
spot_img

Lahar Dingin Terjang Desa di Lingkar Sinabung

Foto: Anita/PM Kondisi lahar dingin yang turun mengguyur Desa Perbaji Kec Tiganderket Kab. Karo Sumatera Utara  yang masuk dalam kawasan 4,5 kilometer dari wilayah Gunung Sinabung, pada Senin (26/4) jam 14:00 WIB.
Foto: Anita/PM
Kondisi lahar dingin yang turun mengguyur Desa Perbaji Kec Tiganderket Kab. Karo Sumatera Utara yang masuk dalam kawasan 4,5 kilometer dari wilayah Gunung Sinabung, pada Senin (26/4) jam 14:00 WIB.

TIGA NDERKET, SUMUTPOS.CO – Hujan deras yang mengguyur sekitar kaki Gunung Sinabung, Senin (25/4) siang menyebabkan sejumlah desa dibanjiri lahar dingin. Desa Perbaji, Kecamatan Tiga Nderket yang berada di radius 4,5 Km adalah satu dari beberapa desa yang jadi korban.

Hingga Selasa (26/4) sore, lahar dingin yang menggenangi desa itu mencapai ketinggian satu meter. Lahar berwarna coklat itu juga sudah menggenangi pemukiman. Kondisi ini yang membuat warga Desa Perbaji was-was. Apalagi, selama ini anak-anak mereka suka mandi di Sungai Lau Borus.

“Masyarakat sekitar sangat kawatir akan turunnya lahar dingin ini, apabila hujan deras mengguyur lereng Gunung Sinabung, desa kami ini pasti diterjang lahar dingin. Anak – anak yang kami takutkan, karena mereka kerap mandi–mandi saat hujan di Sungai Lau Barus,” ungkap Hermato Tarigan (42) didampingi warga lain.

Karena itu, Hermanto meminta Pemkab Karo lebih memerhatikan dan peduli pada mereka. “Kami berharap Pemkab Karo mencari solusi atas masalah ini. Kami takut akan ada jatuh korban jiwa di sini,” tandasnya.

Sementara itu, BPBD Karo Matius Sembiring yang dikonfirmasi mengakui banjir lahar dingin yang terjadi di musim dingin memang sangat berbahaya. Karena itu saat BPBD sedang giat melakukan inventarisasi di berbagai wilayah, khususnya aliran sungai untuk mengantisipasi ancaman banjir lahar dingin ini.

“Kami sedang melakukan langkah antisipasi dengan melakukan inventarisasi area-area yang berpotensi terdampak, terutama daerah sekitar sungai yang dilewati aliran lahar dingin ketika di musim hujan. Selain itu, kami juga telah berkoordinasi dengan masing-masing instansi,” ujar Sembiring. Menurutnya, sungai yang sangat berpotensi menjadi area yang dilewati lahar dingin adalah Sungai Lau Borus. Karena berhulu di Gunung Sinabung sehingga otomatis menjadi jalur banjir lahar dingin.

“Kami akan terus memantau kawasan sungai tersebut untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor maupun banjir lahar dingin saat musim hujan tiba,” ujarnya. Mengantisipasi potensi banjir lahar dingin BPBD Karo dengan menggandeng relawan untuk siaga dalam menghadapi ancaman bencana. Kesediaan mereka dengan BPBD adalah menyiapkan berbagai hal untuk mengantisipasi bencana, menjalin komunikasi dari hulu ke hilir sungai, dan siap melakukan evakuasi jika sudah mengancam keselamatan warga sekitar. “Kita sudah membangun tanggul (sedimen). Meski begitu kita menyarankan warga di sekitar Sungai Lau Borus untuk selalu waspada,” tandasnya. (cr7/deo)

Foto: Anita/PM Kondisi lahar dingin yang turun mengguyur Desa Perbaji Kec Tiganderket Kab. Karo Sumatera Utara  yang masuk dalam kawasan 4,5 kilometer dari wilayah Gunung Sinabung, pada Senin (26/4) jam 14:00 WIB.
Foto: Anita/PM
Kondisi lahar dingin yang turun mengguyur Desa Perbaji Kec Tiganderket Kab. Karo Sumatera Utara yang masuk dalam kawasan 4,5 kilometer dari wilayah Gunung Sinabung, pada Senin (26/4) jam 14:00 WIB.

TIGA NDERKET, SUMUTPOS.CO – Hujan deras yang mengguyur sekitar kaki Gunung Sinabung, Senin (25/4) siang menyebabkan sejumlah desa dibanjiri lahar dingin. Desa Perbaji, Kecamatan Tiga Nderket yang berada di radius 4,5 Km adalah satu dari beberapa desa yang jadi korban.

Hingga Selasa (26/4) sore, lahar dingin yang menggenangi desa itu mencapai ketinggian satu meter. Lahar berwarna coklat itu juga sudah menggenangi pemukiman. Kondisi ini yang membuat warga Desa Perbaji was-was. Apalagi, selama ini anak-anak mereka suka mandi di Sungai Lau Borus.

“Masyarakat sekitar sangat kawatir akan turunnya lahar dingin ini, apabila hujan deras mengguyur lereng Gunung Sinabung, desa kami ini pasti diterjang lahar dingin. Anak – anak yang kami takutkan, karena mereka kerap mandi–mandi saat hujan di Sungai Lau Barus,” ungkap Hermato Tarigan (42) didampingi warga lain.

Karena itu, Hermanto meminta Pemkab Karo lebih memerhatikan dan peduli pada mereka. “Kami berharap Pemkab Karo mencari solusi atas masalah ini. Kami takut akan ada jatuh korban jiwa di sini,” tandasnya.

Sementara itu, BPBD Karo Matius Sembiring yang dikonfirmasi mengakui banjir lahar dingin yang terjadi di musim dingin memang sangat berbahaya. Karena itu saat BPBD sedang giat melakukan inventarisasi di berbagai wilayah, khususnya aliran sungai untuk mengantisipasi ancaman banjir lahar dingin ini.

“Kami sedang melakukan langkah antisipasi dengan melakukan inventarisasi area-area yang berpotensi terdampak, terutama daerah sekitar sungai yang dilewati aliran lahar dingin ketika di musim hujan. Selain itu, kami juga telah berkoordinasi dengan masing-masing instansi,” ujar Sembiring. Menurutnya, sungai yang sangat berpotensi menjadi area yang dilewati lahar dingin adalah Sungai Lau Borus. Karena berhulu di Gunung Sinabung sehingga otomatis menjadi jalur banjir lahar dingin.

“Kami akan terus memantau kawasan sungai tersebut untuk mengantisipasi terjadinya bencana longsor maupun banjir lahar dingin saat musim hujan tiba,” ujarnya. Mengantisipasi potensi banjir lahar dingin BPBD Karo dengan menggandeng relawan untuk siaga dalam menghadapi ancaman bencana. Kesediaan mereka dengan BPBD adalah menyiapkan berbagai hal untuk mengantisipasi bencana, menjalin komunikasi dari hulu ke hilir sungai, dan siap melakukan evakuasi jika sudah mengancam keselamatan warga sekitar. “Kita sudah membangun tanggul (sedimen). Meski begitu kita menyarankan warga di sekitar Sungai Lau Borus untuk selalu waspada,” tandasnya. (cr7/deo)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru