MEDAN, SUMUTPOS.CO -Bakal calon (balon) perseorangan peserta anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Dadang Darmawan Pasaribu memberi garansi keikutsertaannya menyerahkan syarat dukungan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara pada, Kamis ( 26/4). Dia bahkan ingin menepis anggapan bahwa tradisi selama ini bahwa dominasi tua renta sebagai senator DPD yang tidak mampu berbuat apa-apa.
“Saya menggaransi pada masyarakat Sumatera Utara andaikan saya diberi amanah nantinya, saya bukan melanjutkan tradisi tua renta ada di DPD RI yang identik tak bisa berbuat apa-apa. Itu jadi jaminan saya,” kata Dadang kepada wartawan di kantor KPU Sumut, Jalan Perintis Kemerdekaan Medan.
Tidak hanya itu, kondisi yang membanding-bandingkan peserta yang mendaftar saat ini adalah seperti semut antara gajah-gajah di DPD RI. Hal tersebut diakui dan sangat dipahaminya sebagai seorang aktivis.
“Kami menyadari itu tapi perlu kami pahami sebagai aktivis, kalau kalah itu sebuah keabadian bagi kami. Hari ini kalau kami menang adalah bonus dari Tuhan semesta alam. Jadi, kami tak perlu menangisi hal itu apalagi tahu kondisi politik kita hari ini. Karena yang kami tunggu adalah dukungan teman-teman semua. Tuhan dan teman itu modal sosial kami termasuk teman jurnalis,” paparnya.
Sementara, mantan anggota DPRD Sumut, Syamsul Hilal justru sangat ingin berbuat lebih banyak bila terlibat langsung sebagai DPD.”Saya ingin berbuat jika terpilih sesuai fungsi dan kewenangan DPD. Karena selama ini tak terasa manfaatnya bagi daerah itu menurut saya,” ucapnya.
Demikian halnya, Mantan Gubernur Sumut Syamsul Arifin akan melanjutkan karir politiknya sebagai anggota DPD RI di Pemilu 2019. Mantan Ketua DPD Golkar Sumut ini pun menyerahkan syarat dukungan sebagai balon DPD RI asal Sumut ke KPU Sumut, kemarin.
MEDAN, SUMUTPOS.CO -Bakal calon (balon) perseorangan peserta anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Dadang Darmawan Pasaribu memberi garansi keikutsertaannya menyerahkan syarat dukungan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara pada, Kamis ( 26/4). Dia bahkan ingin menepis anggapan bahwa tradisi selama ini bahwa dominasi tua renta sebagai senator DPD yang tidak mampu berbuat apa-apa.
“Saya menggaransi pada masyarakat Sumatera Utara andaikan saya diberi amanah nantinya, saya bukan melanjutkan tradisi tua renta ada di DPD RI yang identik tak bisa berbuat apa-apa. Itu jadi jaminan saya,” kata Dadang kepada wartawan di kantor KPU Sumut, Jalan Perintis Kemerdekaan Medan.
Tidak hanya itu, kondisi yang membanding-bandingkan peserta yang mendaftar saat ini adalah seperti semut antara gajah-gajah di DPD RI. Hal tersebut diakui dan sangat dipahaminya sebagai seorang aktivis.
“Kami menyadari itu tapi perlu kami pahami sebagai aktivis, kalau kalah itu sebuah keabadian bagi kami. Hari ini kalau kami menang adalah bonus dari Tuhan semesta alam. Jadi, kami tak perlu menangisi hal itu apalagi tahu kondisi politik kita hari ini. Karena yang kami tunggu adalah dukungan teman-teman semua. Tuhan dan teman itu modal sosial kami termasuk teman jurnalis,” paparnya.
Sementara, mantan anggota DPRD Sumut, Syamsul Hilal justru sangat ingin berbuat lebih banyak bila terlibat langsung sebagai DPD.”Saya ingin berbuat jika terpilih sesuai fungsi dan kewenangan DPD. Karena selama ini tak terasa manfaatnya bagi daerah itu menurut saya,” ucapnya.
Demikian halnya, Mantan Gubernur Sumut Syamsul Arifin akan melanjutkan karir politiknya sebagai anggota DPD RI di Pemilu 2019. Mantan Ketua DPD Golkar Sumut ini pun menyerahkan syarat dukungan sebagai balon DPD RI asal Sumut ke KPU Sumut, kemarin.