32.9 C
Medan
Thursday, June 13, 2024

Lahar Dingin Sinabung Rusak Tanaman Warga

TINJAU: Bupati Karo, Terkelin Brahmana saat meninjau lokasi Sabo Dam (aliran lahar dingin)yang jebol hingga merusak tanaman petani.  solideosumut pos
TINJAU: Bupati Karo, Terkelin Brahmana saat meninjau lokasi Sabo Dam (aliran lahar dingin)yang jebol hingga merusak tanaman petani.
solideo/sumut pos

KARO, SUMUTPOS.CO – Para petani di Kecamatan Tiganderket dan Kutabuluh terancam gagal panen, karena tanaman mereka diterjang lahar dingin Gunung Sinabung, Jumat (24/4).

Lahar dingin yang merusak tanaman para petani itupun mendapat perhatian dari Bupati Karo Terkelin Brahmana, yang turun melihat lokasi yang terdampak.

Terkelin pun memerintahkan instansi terkait untuk mengerahkan alat berat dalam penanganan dampak lahar dingin dan jebolnya sabo dam.”Kondisi ini sangat memprihatinkan. Sabo dam yang dibangun sebagai antisipasi jalur lahar dingin tidak mampu mengakomodir lahar dingin yang membawa material kayu, batu, pasir dan kerikil,” ujar Terkelin.

Dikatakan Terkelin, akibat jebolnya sabo dam, lahar dingin meluber ke ladang warga dan membuka jalur baru di luar sabo dam.

Terkelin juga meminta warga agar tetap tenang dalam masa pandemi virus Corona, dan mengutamakan keselamatan dan kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan pemerintah.

Camat Tiganderket Syukur Brahmana menjelaskan, kejadian lahar dingin Gunung Sinabung terjadi pada Kamis 23 April 2020. Lahar dingin menerjang wilayah Desa Kutambaru dan Kecamatan Tiganderket.

Disebutkannya, dampak lahar dingin menyebabkan jalan darat penghubung Kecamatan Tiganderket dengan Kecamatan Kuta Buluh, sulit dilalui. “Lantaran lahar dingin tidak masuk areal sabo dam, tetapi melalui perladangan warga dan mengarah ke jalan raya penghubung Tiganderket-Kuta Buluh,” ucapnya.

Sekretaris Desa, Rahmat Perangin-angin mengatakan, dampak lahar dingin menggenangi perladangan akibatnya terjadi gagal panen. “Sesuai data, lahan warga (tergenang lahar dingin) 5,5 hektar terimbas, dengan tanaman bermacam-macam. Ditaksir keruguan mencapai ratusan juta,” kata Rahmat.

Sementara untuk pemukiman warga, Rahmat menyatakan, pendataan sedang dilakukan.

“Ada beberapa rumah warga terimbas akibat lahar dingin,” katanya.

Sementara itu, Agus Surbakti dari BPBD Karo, meminta masyarakat agar berhati-hati dan waspada serta mengajak warga menjauhi jalur sabo dam. Kejadian lahar dingin Gunung Sinabung sudah terjadi sebanyak 14 kali. (deo/han)

TINJAU: Bupati Karo, Terkelin Brahmana saat meninjau lokasi Sabo Dam (aliran lahar dingin)yang jebol hingga merusak tanaman petani.  solideosumut pos
TINJAU: Bupati Karo, Terkelin Brahmana saat meninjau lokasi Sabo Dam (aliran lahar dingin)yang jebol hingga merusak tanaman petani.
solideo/sumut pos

KARO, SUMUTPOS.CO – Para petani di Kecamatan Tiganderket dan Kutabuluh terancam gagal panen, karena tanaman mereka diterjang lahar dingin Gunung Sinabung, Jumat (24/4).

Lahar dingin yang merusak tanaman para petani itupun mendapat perhatian dari Bupati Karo Terkelin Brahmana, yang turun melihat lokasi yang terdampak.

Terkelin pun memerintahkan instansi terkait untuk mengerahkan alat berat dalam penanganan dampak lahar dingin dan jebolnya sabo dam.”Kondisi ini sangat memprihatinkan. Sabo dam yang dibangun sebagai antisipasi jalur lahar dingin tidak mampu mengakomodir lahar dingin yang membawa material kayu, batu, pasir dan kerikil,” ujar Terkelin.

Dikatakan Terkelin, akibat jebolnya sabo dam, lahar dingin meluber ke ladang warga dan membuka jalur baru di luar sabo dam.

Terkelin juga meminta warga agar tetap tenang dalam masa pandemi virus Corona, dan mengutamakan keselamatan dan kesehatan sesuai dengan protokol kesehatan pemerintah.

Camat Tiganderket Syukur Brahmana menjelaskan, kejadian lahar dingin Gunung Sinabung terjadi pada Kamis 23 April 2020. Lahar dingin menerjang wilayah Desa Kutambaru dan Kecamatan Tiganderket.

Disebutkannya, dampak lahar dingin menyebabkan jalan darat penghubung Kecamatan Tiganderket dengan Kecamatan Kuta Buluh, sulit dilalui. “Lantaran lahar dingin tidak masuk areal sabo dam, tetapi melalui perladangan warga dan mengarah ke jalan raya penghubung Tiganderket-Kuta Buluh,” ucapnya.

Sekretaris Desa, Rahmat Perangin-angin mengatakan, dampak lahar dingin menggenangi perladangan akibatnya terjadi gagal panen. “Sesuai data, lahan warga (tergenang lahar dingin) 5,5 hektar terimbas, dengan tanaman bermacam-macam. Ditaksir keruguan mencapai ratusan juta,” kata Rahmat.

Sementara untuk pemukiman warga, Rahmat menyatakan, pendataan sedang dilakukan.

“Ada beberapa rumah warga terimbas akibat lahar dingin,” katanya.

Sementara itu, Agus Surbakti dari BPBD Karo, meminta masyarakat agar berhati-hati dan waspada serta mengajak warga menjauhi jalur sabo dam. Kejadian lahar dingin Gunung Sinabung sudah terjadi sebanyak 14 kali. (deo/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/