26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Siraman Debu Sinabung Picu Jumlah Penderita ISPA

Di KNIA Masih Tipis
Sementara, angin yang bergerak dari Barat Daya menuju Timur Laut kemarin mengakibatkan kawasan Tanjungmorawa, Lubukpakam dan Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deliserdang dihujani debu vulkanik. Namun, debu vulkanik ini tidak mengakibatkan penerbangan terganggu di Bandara Internasional Kualanamu.

Dihubungi melalui sambungan selular, Petugas Prakirawan BMKG Bandara Internasional Kualanamu, Yolanda mengatakan, jarak pandang sejak Jumat (26/6) pagi hingga malam sekitar pukul 20.00 WIB, masih dalam keadaan normal. Yakni, mulai dari 1,9 hingga 9 Km.

“Dengan jarak pandang segitu, landasan di KNIA tidak tertutup. Jadinya, penerbangan masih dalam keadaan normal. Sampai malam ini pun (kemarin, Red) ada, debu vulkanik itu tetapi tipis-tipis karena bisa sampai di KNIA dan Lubukpakam sekitarnya itu ditiup oleh angin,” ungkapnya.

Ia juga membenarkan, Kamis (25/6) lalu, debu vulkanik sempat menghiasi Lubukpakam dan sekitarnya karena pergerakan arah angin. Salah seorang warga Lubukpakam, Fani (32) mengaku harus keluar rumah dengan mengenakan masker.

Itu terjadi lantaran debu vulkanik sudah menyambangi Lubukpakam dan sekitarnya. “Malam ini debu vulkanik sudah sampai di Pakam. Jadinya, kami harus pakai masker keluar,” katanya. (des/put/ted/rbb)

Di KNIA Masih Tipis
Sementara, angin yang bergerak dari Barat Daya menuju Timur Laut kemarin mengakibatkan kawasan Tanjungmorawa, Lubukpakam dan Bandara Internasional Kualanamu di Kabupaten Deliserdang dihujani debu vulkanik. Namun, debu vulkanik ini tidak mengakibatkan penerbangan terganggu di Bandara Internasional Kualanamu.

Dihubungi melalui sambungan selular, Petugas Prakirawan BMKG Bandara Internasional Kualanamu, Yolanda mengatakan, jarak pandang sejak Jumat (26/6) pagi hingga malam sekitar pukul 20.00 WIB, masih dalam keadaan normal. Yakni, mulai dari 1,9 hingga 9 Km.

“Dengan jarak pandang segitu, landasan di KNIA tidak tertutup. Jadinya, penerbangan masih dalam keadaan normal. Sampai malam ini pun (kemarin, Red) ada, debu vulkanik itu tetapi tipis-tipis karena bisa sampai di KNIA dan Lubukpakam sekitarnya itu ditiup oleh angin,” ungkapnya.

Ia juga membenarkan, Kamis (25/6) lalu, debu vulkanik sempat menghiasi Lubukpakam dan sekitarnya karena pergerakan arah angin. Salah seorang warga Lubukpakam, Fani (32) mengaku harus keluar rumah dengan mengenakan masker.

Itu terjadi lantaran debu vulkanik sudah menyambangi Lubukpakam dan sekitarnya. “Malam ini debu vulkanik sudah sampai di Pakam. Jadinya, kami harus pakai masker keluar,” katanya. (des/put/ted/rbb)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/