27.8 C
Medan
Saturday, May 11, 2024

Covid-19 di Karo Bertambah

KARO, SUMUTPOS.CO – Kabuapten Karo juga menjadi salahsatu dari 11 zona merah di Sumut. Data teranyar, jumlah PDP di kabupaten ini sebanyak 2 orang, positif Covid-19 berdasarkan hasil RT-PCR sebanyak 20 orang, meninggal 0 kasus, dan sembuh 2 orang.

Menyikapi dan mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19, Pemkab Karo menyiapkan rumah sakit khusus rujukan penanganan Covid-19 di luar Rumah Sakit Umum Kabanjahe, sebagai RS rujukan. Langkah ini diambil dengan mempertimbangkan keterbatasan fasilitas yang dimiliki RSU Kabanjahe.

“Kita mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk, seperti adanya lonjakan pasien Covid-19. Jangan sampai nanti pasien tidak tertangani, karena RSU Kabanjahe sebagai RS rujukan, rawan melebihi kapasitas,” kata Bupati Karo, Terkelin Brahmana yang juga Ketua GTPP Covid-19 Karo.

RS khusus rujukan penanganan Covid-19 yang dipilih salahsatunya eks RSU Flora di Jalan Letjen Djamin Ginting Kabanjahe. Berikutnya, RSU Efarina Etaham Berastagi.

“Siap tidak siap, rumah sakit di Kabupaten Karo ya harus siap merawat ODP, PDP, maupun positif Covid-19. Makanya kita usulkan eks RSU Flora maupun RSU Efarina Etaham Berastagi juga jadi rumah sakit rujukan,” sebut Terkelin.

Terkait wacana penambahan RS rujukan, Direktur RSUD Kabanjahe, Arjuna Wijaya, mengatakan mengingat aturan yang ada, lebih aman melakukan sistem kerja sama dengan pihak rumah sakit swasta, ketimbang kontrak/sewa. Pertimbangannya adalah masalah anggaran yang berasal dari Kementerian Kesehatan dan refocusing APBD Karo.

“Pilihan yang nyaman dan aman jelas prinsip menjalin kerja sama (MoU) dengan dana pusat. Namun demikian bukan berarti sewa-menyewa tidak dijalankan, tetap kita ikuti sesuai mekanisme. Seandainya, RSU Efarina menjadi bagian rujukan pasien positif Covid-19, maka akan diutamakan PDP guna ditangani dan dirawat,” imbuh Arjuna.

KARO, SUMUTPOS.CO – Kabuapten Karo juga menjadi salahsatu dari 11 zona merah di Sumut. Data teranyar, jumlah PDP di kabupaten ini sebanyak 2 orang, positif Covid-19 berdasarkan hasil RT-PCR sebanyak 20 orang, meninggal 0 kasus, dan sembuh 2 orang.

Menyikapi dan mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19, Pemkab Karo menyiapkan rumah sakit khusus rujukan penanganan Covid-19 di luar Rumah Sakit Umum Kabanjahe, sebagai RS rujukan. Langkah ini diambil dengan mempertimbangkan keterbatasan fasilitas yang dimiliki RSU Kabanjahe.

“Kita mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terburuk, seperti adanya lonjakan pasien Covid-19. Jangan sampai nanti pasien tidak tertangani, karena RSU Kabanjahe sebagai RS rujukan, rawan melebihi kapasitas,” kata Bupati Karo, Terkelin Brahmana yang juga Ketua GTPP Covid-19 Karo.

RS khusus rujukan penanganan Covid-19 yang dipilih salahsatunya eks RSU Flora di Jalan Letjen Djamin Ginting Kabanjahe. Berikutnya, RSU Efarina Etaham Berastagi.

“Siap tidak siap, rumah sakit di Kabupaten Karo ya harus siap merawat ODP, PDP, maupun positif Covid-19. Makanya kita usulkan eks RSU Flora maupun RSU Efarina Etaham Berastagi juga jadi rumah sakit rujukan,” sebut Terkelin.

Terkait wacana penambahan RS rujukan, Direktur RSUD Kabanjahe, Arjuna Wijaya, mengatakan mengingat aturan yang ada, lebih aman melakukan sistem kerja sama dengan pihak rumah sakit swasta, ketimbang kontrak/sewa. Pertimbangannya adalah masalah anggaran yang berasal dari Kementerian Kesehatan dan refocusing APBD Karo.

“Pilihan yang nyaman dan aman jelas prinsip menjalin kerja sama (MoU) dengan dana pusat. Namun demikian bukan berarti sewa-menyewa tidak dijalankan, tetap kita ikuti sesuai mekanisme. Seandainya, RSU Efarina menjadi bagian rujukan pasien positif Covid-19, maka akan diutamakan PDP guna ditangani dan dirawat,” imbuh Arjuna.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/