Dipaksa Nyabu
Tepatnya pada awal September 2015, Sekar mengaku kembali dihubungi MC, yang kemudian mengajaknya bertemu di salah satu cafe penjual burger di kawasan Jalan Perisai Rantauprapat. “Saat itu kami bertemu.Saya ditemani kawan sebangku saya di sekolah. Nah, disana, dia minta uang lagi Rp500 ribu. Tapi saat itu, saya bilang tidak ada karena memang saya lagi gak punya duit,”jelas Sekar.
Karena tak mendapatkan uang, MC pun memaksa Melati untuk ikut bersamanya berboncengan menunggangi sepeda motor. Sedangkan rekannya ID, terpaksa pulang sendirian.
“Rupanya, saya dibawa MC ke sebuah kamar kos-kosan rekannya di kawasan Jalan Batu Sangkar Rantauprapat. Dan di kamar kos itu, sudah menunggu 3 pria teman-teman dia,” jelasnya. Di kamar kos itu, Sekar mengaku mengaku dipaksa ikut pesta sabu dengan MC dan tiga rekannya.
“Mereka menghisab sabu. Dan saya sempat dipaksa untuk ikut memakai narkoba itu, tapi saya tetap menolak dan berontak,” ujarnya.
Usai pesta sabu itu, MC yang sudah di bawah pengaruh narkoba itu kemudian menarik paksa Melati masuk ke dalam kamar mandi. “Di dalam ruang kamar Mandi itu, MC pun kembali mencoba mencabuli saya. Tapi saya terus berontak, hingga akhirnya dia kesal dan mengurung saya dikamar mandi itu,” jelasnya.
Setelah beberapa menit terkurung di kamar mandi, MC pun kemudian menyuruh Melati pulang ke rumahnya dengan menumpangi becak bermotor. “Tapi sebelum saya pergi, MC mengambil paksa uang Rp100 ribu dari saku celana. Dan dia kembali mengancam saya harus menyediakan uang Rp400 ribu lagi, jika tak ingin foto bugil itu disebarkan,” terangnya.
Sejak kejadian itu, Melati pun mengaku tak pernah lagi bertemu dengan mantan pacarnya itu. Namun sekitar 2 pekan terakhir, sekolahnya tiba-tiba dihebohkan dengan beredarnya foto telanjang yang sangat mirip dengan wajahnya. “Bahkan foto itu sampai ke tangan kepala sekolah. Sampai-sampai saya mendapat skor dan panggoilan orang tua. Malu saya Pak!,” tandas Sekar.
Sementara MS (43), ayah Sekar baru mengetahui tentang foto telanjang anak perempuannya setelah mendapat panggilan dari pihak sekolah. “Satu minggu yang lalu saya dapat panggilan dari guru tempat anak saya sekolah. Saat itulah mereka memberitahukan dan bahkan menunjukkan foto itu kepada saya,” ujarnya. Mendapat informasi itu, MS pun langsung mengintrogasi Sekar yang kemudian menceritakan awal kejadian munculnya foto tersebut.
“Nah, setelah mendapat cerita, kami pun mendatangi rumah MC untuk meminta pertanggungjawaban. Tapi kami malah diusir oleh ibunya MC,” ungkapnya.
Kesal dengan MC dan keluarganya yang seakan lari dari tanggungjawab, MS pun membuat laporan pengaduan ke Mapolres Labuhanbatu pada Jumat (24/10) lalu. “Yang kita laporkan adalah tindak pencabulan, pemerasan dan penyebaran foto telanjang itu. Mudah-mudahan polisi dapat dengan cepat menangkap pelaku,” harapnya. Sementara Kasubag Humas Polres Labuhanbatu AKP Viktor Sibarani yang dikonfirmasi wartawan membenarkan adanya laporan korban. Kasus itupun, katanya, masih dalam penanganan pihak UPPA Polres Labuhanbatu. (nik/ing)