28.9 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

Setel Musik Meski Ditegur, Remaja Tewas Diparang Sepupu

MADINA, SUMUTPOS.CO – Seorang remaja bernama Sopri, 17, di Mandailing Natal (Madina) tewas secara mengenaskan setelah ditebas dengan sebilah parang oleh sepupunya sendiri, Rafii, 35.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu malam (24/11/2018) sekira pukul 23.00 WIB.

“Motif sementara karena sakit hati. Korban bersama teman-temannya sedang berada di belakang rumah pelaku dan menyetel musik sambil nyanyi sehingga pelaku merasa terganggu. Kemudian, pelaku mengingatkan korban supaya berhenti, namun korban dan temannya tidak peduli,” terang Kapolsek Panyabungan AKP Andi Gustawi kepada Metro Tabagsel (Sumut Pos Group), Senin (26/11/2018).

Merasa sakit hati, pelaku keluar dari rumahnya dan membawa sebilah parang, dia lalu menemui korban bersama teman-temannya.

“Di situlah terjadi keributan, saat itu teman-teman korban kabur, sementara korban masih adu mulut dengan pelaku. Karena sudah emosi dan merasa sakit hati, pelaku lalu membacok korban dan mengenai kepala dan telinganya, parang tersebut dibawa pelaku dari rumahnya,” ujar Andi.

Usai dibacok, korban masih berusaha menghindar dan melarikan diri. Tetapi tak lama kemudian, korban jatuh dan tidak sadarkan diri, Sopri pun akhirnya meninggal dunia karena pendarahan.

Lalu, pihak keluarga menghubungi petugas kepolisian, dan Sopri dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Panyabungan untuk kepentingan visum.

“Kita mendapat laporan dari warga, dan langsung mencari pelaku. Sekarang pelaku sudah kami amankan beserta barang bukti,” terang Kapolsek.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (wan)

MADINA, SUMUTPOS.CO – Seorang remaja bernama Sopri, 17, di Mandailing Natal (Madina) tewas secara mengenaskan setelah ditebas dengan sebilah parang oleh sepupunya sendiri, Rafii, 35.

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu malam (24/11/2018) sekira pukul 23.00 WIB.

“Motif sementara karena sakit hati. Korban bersama teman-temannya sedang berada di belakang rumah pelaku dan menyetel musik sambil nyanyi sehingga pelaku merasa terganggu. Kemudian, pelaku mengingatkan korban supaya berhenti, namun korban dan temannya tidak peduli,” terang Kapolsek Panyabungan AKP Andi Gustawi kepada Metro Tabagsel (Sumut Pos Group), Senin (26/11/2018).

Merasa sakit hati, pelaku keluar dari rumahnya dan membawa sebilah parang, dia lalu menemui korban bersama teman-temannya.

“Di situlah terjadi keributan, saat itu teman-teman korban kabur, sementara korban masih adu mulut dengan pelaku. Karena sudah emosi dan merasa sakit hati, pelaku lalu membacok korban dan mengenai kepala dan telinganya, parang tersebut dibawa pelaku dari rumahnya,” ujar Andi.

Usai dibacok, korban masih berusaha menghindar dan melarikan diri. Tetapi tak lama kemudian, korban jatuh dan tidak sadarkan diri, Sopri pun akhirnya meninggal dunia karena pendarahan.

Lalu, pihak keluarga menghubungi petugas kepolisian, dan Sopri dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Panyabungan untuk kepentingan visum.

“Kita mendapat laporan dari warga, dan langsung mencari pelaku. Sekarang pelaku sudah kami amankan beserta barang bukti,” terang Kapolsek.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara. (wan)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/