26.8 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Kampus University Of Sumatera Cuma Ruko Kosong

Foto: Robert/PM University Of Sumatera.
Foto: Robert/PM
University Of Sumatera.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Profesor Marsaid Yushar Phd memang cukup cerdik. Untuk menyakinkan para calon pembeli ijazah palsu, pelaku menyebut University Of Sumatera memiliki 2 gedung kampus. Kampus I berada di Jalan Letda Sujono No. 90 Kec Medan Tembung dan kampus II berada di Jalan Abd Sani Muthalib Gg Sekolah Marelan, Kota Medan.

Setelah diperiksa, ternyata gedung yang berada di Jalan Letda Sujono hanyalah ruko kosong yang sudah usang. Sedangkan gedung yang berada di alamat kedua merupakan gedung milik SMP Swasta PGRI. Jadi, gedung yang ada di brosur itu bodong. Dan tidak pernah ada kegiatan belajar mengajar disana.

“Korban bukan hanya dari Medan, dari luar kota juga ada, dan masih kita lidik,” terang Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta didampingi Kasat Reskrim Kompol Aldi Subartono.

Saat wartawan menyambangi gedung di Jalan Letda Sujono, No. 90, Medan Tembung, ’gedungnya’ ternyata masih tahap perencanaan dan belum dibangun. Di lokasi, tampak spanduk universitas dan ketika memasuki lokasi yang dikelilingi tembok. Terlihat lapangan kosong dari luar dan sebuah bangunan bertingkat 2 yang berada di dalam lahan tersebut.

Namun di lokasi bangunan, tampak beberapa pemuda menanyakan maksud kedatangan wartawan. Belum lagi menjelaskan, pemuda itu langsung mengusir keluar dari lahan yang luasnya ditaksir 1 hektar tersebut. “Silakan keluar kalau masih mau selamat. Di sini nggak ada jalan. Jangan-jangan kau intel ya?” hardiknya.

Akhirnya wartawan keluar dan mencari tahu informasi dari warga. Ronny, warga sekitar bercerita bahwa gedung tersebut dulunya adalah pesantren. Namun pihak pengembang mencoba memindahkan para warga sekitar yang telah menjadikan gedung pesantren tersebut sebagai tempat tinggal mereka, yang secara terang-terangan menolak relokasi perpindahannya.

“Kampusnya belum dibangun bang, itu dulu bangunannya adalah pesantren. Udah lama gak ada aktifitas belajar mengajar di sana bang. Muncullah pihak pengembang ini untuk membangun kampus. Namun warga situ nolak dan gak mau pindah. Sempat ribut juga itu kemarin bang. Polisi aja diusir mereka. Abang tadi dari dalam kan, berani kalilah abang. Nanti kenapa-napa sama abang di dalam,” terang Ronny.

Namun lebih lanjut, Ronny tak mengetahui persis permasalahan warga didalam bangunan pesantren tersebut dengan pihak pengembang. “Bagusan besok datang aja. Bahaya kalau malam ini abang paksakan kali kedalam nyari infomasi, aku gak tau persis masalah mereka bang,” terang Ronny.(gib/mag2/trg)

Foto: Robert/PM University Of Sumatera.
Foto: Robert/PM
University Of Sumatera.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Profesor Marsaid Yushar Phd memang cukup cerdik. Untuk menyakinkan para calon pembeli ijazah palsu, pelaku menyebut University Of Sumatera memiliki 2 gedung kampus. Kampus I berada di Jalan Letda Sujono No. 90 Kec Medan Tembung dan kampus II berada di Jalan Abd Sani Muthalib Gg Sekolah Marelan, Kota Medan.

Setelah diperiksa, ternyata gedung yang berada di Jalan Letda Sujono hanyalah ruko kosong yang sudah usang. Sedangkan gedung yang berada di alamat kedua merupakan gedung milik SMP Swasta PGRI. Jadi, gedung yang ada di brosur itu bodong. Dan tidak pernah ada kegiatan belajar mengajar disana.

“Korban bukan hanya dari Medan, dari luar kota juga ada, dan masih kita lidik,” terang Kapolresta Medan Kombes Nico Afinta didampingi Kasat Reskrim Kompol Aldi Subartono.

Saat wartawan menyambangi gedung di Jalan Letda Sujono, No. 90, Medan Tembung, ’gedungnya’ ternyata masih tahap perencanaan dan belum dibangun. Di lokasi, tampak spanduk universitas dan ketika memasuki lokasi yang dikelilingi tembok. Terlihat lapangan kosong dari luar dan sebuah bangunan bertingkat 2 yang berada di dalam lahan tersebut.

Namun di lokasi bangunan, tampak beberapa pemuda menanyakan maksud kedatangan wartawan. Belum lagi menjelaskan, pemuda itu langsung mengusir keluar dari lahan yang luasnya ditaksir 1 hektar tersebut. “Silakan keluar kalau masih mau selamat. Di sini nggak ada jalan. Jangan-jangan kau intel ya?” hardiknya.

Akhirnya wartawan keluar dan mencari tahu informasi dari warga. Ronny, warga sekitar bercerita bahwa gedung tersebut dulunya adalah pesantren. Namun pihak pengembang mencoba memindahkan para warga sekitar yang telah menjadikan gedung pesantren tersebut sebagai tempat tinggal mereka, yang secara terang-terangan menolak relokasi perpindahannya.

“Kampusnya belum dibangun bang, itu dulu bangunannya adalah pesantren. Udah lama gak ada aktifitas belajar mengajar di sana bang. Muncullah pihak pengembang ini untuk membangun kampus. Namun warga situ nolak dan gak mau pindah. Sempat ribut juga itu kemarin bang. Polisi aja diusir mereka. Abang tadi dari dalam kan, berani kalilah abang. Nanti kenapa-napa sama abang di dalam,” terang Ronny.

Namun lebih lanjut, Ronny tak mengetahui persis permasalahan warga didalam bangunan pesantren tersebut dengan pihak pengembang. “Bagusan besok datang aja. Bahaya kalau malam ini abang paksakan kali kedalam nyari infomasi, aku gak tau persis masalah mereka bang,” terang Ronny.(gib/mag2/trg)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/