Sampai di Jalan Sutomo, mereka bertemu seorang wanita lagi. Wanita yang sebelumnya mengaku mengenal pendeta tersebut mengatakan jika wanita yang mereka temui itu merupakan cucu dari pendeta yang dimaksud. Biasanya pendeta tersebut dipanggil dengan sebutan Akong.
“Terus kami jalan naik mobil, di Jalan Sutomo, kami jumpa wanita lain. Dia bilang itu cucunya Akong, itu cucunya pendeta itu. Menurutnya, pendeta itu sudah berusia 95 tahun, jadi wajib memanggil Akong. Cerita punya cerita, dia (cucu pendeta,red) bilang kalau mau ketemu Akong harus ditelepon terlebih dulu, nggak bisa sembarangan jumpa,” ucapnya.
Setelah itu, mereka pergi ke Jalan Sudirman, Siantar Barat, untuk bertemu pendeta yang dimaksud. Sampai di sebuah simpang dekat Warung Miso Pematang, wanita yang mengaku sebagi cucu pendeta itu kemudian turun dan mengaku ingin bertemu dengan kakeknya.
Tidak lama kemudian, wanita itu datang lagi bersama pria yang disebutnya sebagai pendeta. Mereka kemudian masuk ke dalam mobil tempat pelaku lain dan korban menunggu.
Nah, saat berada dalam mobil itu, pria yang mengaku pendeta tersebut mengatakan bahwa rumah tempat tinggal korban akan mengalami musibah.
Dia pun menyarankan agar rumah beserta harta milik korban didoakan untuk mengusir setan-setan yang mendiami rumah tersebut.
Karena penasaran, korban bertanya harus bagaimana agar bencana itu tidak datang ke rumahnya. Sang ‘pendeta’ pun mengajukan tiga syarat. Namun akhirnya ia hanya menyebut dua syarat saja.
“Akong bilang di rumah saya akan ada bencana, banyak setan. Mesti didoakan. Terus saya bilang gimana. Akong bilang ada tiga syarat, yang pertama ambil beras segenggaman dan seluruh harta dan uang dikumpulkan biar didoakan,” ungkapnya.