26 C
Medan
Thursday, February 20, 2025

Sindikat ‘Pendeta Palsu’ Kuras A Lien Rp1 Miliar

Seperti dihipnotis, entah mengapa korban langsung percaya. Selanjutnya dengan diantar para pelaku, korban pulang ke rumahnya. Dia pun menuju tempat penyimpanan harta benda dan uangnya. Tidak hanya itu, korban juga mengambil buku tabungan dan menarik seluruh uangnya di Bank Mestika yang berada di Jalan Merdeka, Siantar Barat.

“Saya ambil uang di ATM Rp600 juta. Jumlah uang tunai yang terkumpul saat itu sampai Rp1 miliar, karena di rumah saya juga mengambil uang dollar Singapura dan ringgit Malaysia,” terangnya sembari mengatakan ketika mengambil uang ke bank, dia diantar oleh para pelaku.

Namun di sana, para pelaku hanya menunggu di dalam mobil yang diparkir di depan ruko, yang posisinya berada di dekat Bank Mestika.

Setelah mengambil seluruh uang dan harta bendanya, korban masuk lagi ke dalam mobil. Di mobil itu, salah seorang pelaku memberikan sebuah tas dan mengatakan agar korban menaruh uang dan perhiasannya di dalam tas tersebut. Korban pun menuruti permintaan itu dan kemudian sang pendeta berdoa sambil mengucapkan mantra-mantra yang sama sekali tidak dimengerti korban.

Kemudian saat mobil yang mereka tumpangi berada di depan Hotel Sapadia Jalan Diponegoro, Kelurahan Karo, tas tersebut dikembalikan kepada korban.

Korban kemudian diturunkan di depan hotel dan para pelaku mengatakan agar korban pulang ke rumah menaiki becak. Korban pun pulang ke rumah sambil membawa tas tersebut.

Sesampainya di lantai dua rumahnya, korban penasaran dan membuka tas itu. Betapa terkejutnya dia melihat uang dan perhiasan yang dia taruh sebelumnya dalam tas itu berganti dengan benda-benda tidak berharga. Di antaranya botol air mineral, garam, gula merah dan gulungan tisu.

Merasa ditipu, di hari yang sama sekira pukul 13.00 wib, korban yang ditemani anak laki-lakinya melaporkan kejadian ke Mapolres Pematangsiantar.

Saat memasuki ruang Sentra Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT), korban tampak menangis mengingat harta yang selama ini dia kumpulkan berpindah tangan begitu saja.

Kasat Reserse Kriminal Polres Siantar, AKP Restuadi melalui KBO Sat Reskrim Iptu J Simanjuntak membenarkan laporan korban. Simanjuntak mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap para pelaku.

“Iya sudah kita periksa korbannya. Para pelaku masih kita lidik,” ujarnya. (cr-05/hez/metrosiantar/jpg/nin/ras)

Seperti dihipnotis, entah mengapa korban langsung percaya. Selanjutnya dengan diantar para pelaku, korban pulang ke rumahnya. Dia pun menuju tempat penyimpanan harta benda dan uangnya. Tidak hanya itu, korban juga mengambil buku tabungan dan menarik seluruh uangnya di Bank Mestika yang berada di Jalan Merdeka, Siantar Barat.

“Saya ambil uang di ATM Rp600 juta. Jumlah uang tunai yang terkumpul saat itu sampai Rp1 miliar, karena di rumah saya juga mengambil uang dollar Singapura dan ringgit Malaysia,” terangnya sembari mengatakan ketika mengambil uang ke bank, dia diantar oleh para pelaku.

Namun di sana, para pelaku hanya menunggu di dalam mobil yang diparkir di depan ruko, yang posisinya berada di dekat Bank Mestika.

Setelah mengambil seluruh uang dan harta bendanya, korban masuk lagi ke dalam mobil. Di mobil itu, salah seorang pelaku memberikan sebuah tas dan mengatakan agar korban menaruh uang dan perhiasannya di dalam tas tersebut. Korban pun menuruti permintaan itu dan kemudian sang pendeta berdoa sambil mengucapkan mantra-mantra yang sama sekali tidak dimengerti korban.

Kemudian saat mobil yang mereka tumpangi berada di depan Hotel Sapadia Jalan Diponegoro, Kelurahan Karo, tas tersebut dikembalikan kepada korban.

Korban kemudian diturunkan di depan hotel dan para pelaku mengatakan agar korban pulang ke rumah menaiki becak. Korban pun pulang ke rumah sambil membawa tas tersebut.

Sesampainya di lantai dua rumahnya, korban penasaran dan membuka tas itu. Betapa terkejutnya dia melihat uang dan perhiasan yang dia taruh sebelumnya dalam tas itu berganti dengan benda-benda tidak berharga. Di antaranya botol air mineral, garam, gula merah dan gulungan tisu.

Merasa ditipu, di hari yang sama sekira pukul 13.00 wib, korban yang ditemani anak laki-lakinya melaporkan kejadian ke Mapolres Pematangsiantar.

Saat memasuki ruang Sentra Pelayanan Terpadu Kepolisian (SPKT), korban tampak menangis mengingat harta yang selama ini dia kumpulkan berpindah tangan begitu saja.

Kasat Reserse Kriminal Polres Siantar, AKP Restuadi melalui KBO Sat Reskrim Iptu J Simanjuntak membenarkan laporan korban. Simanjuntak mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap para pelaku.

“Iya sudah kita periksa korbannya. Para pelaku masih kita lidik,” ujarnya. (cr-05/hez/metrosiantar/jpg/nin/ras)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/