32.8 C
Medan
Monday, May 6, 2024

Penarik Betor Dihakimi Massa

Foto: Sopian/Sumut Pos
Petugas kepolisian Satuan Shabara Polres Tebingtinggi ketika mengamankan pelaku pencurian, Raja Horas dari amukan warga.

SUMUTPOS.CO  – Raja Horas Situmorang (30), nyaris tewas dihakimi massa karena tertangkap hendak mencuri di rumah Meri Boru Sembiring, Jalan Deblot Sundoro Kelurahan Bagelen Kota Tebingtinggi, Selasa (28/3).

Informasi yang dihimpun, sebelumnya Raja datang mengendarai becak motor BK 4040 NAC. Selanjutnya, warga Jalan Jambu Lingkungan 2, Kelurahan Lalang, Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi, ini masuk ke rumah Meri hendak mengambil besi.

Akan tetapi, aksinya keburu ketahuan karena dipergoki anak korban, Budi. Saat diteriaki maling, warga yang mendengar langsung mengamankan Raja dan dipukuli sampai bonyok.

Untung saja, petugas kepolisian dari Satuan Shabara yang melintas menyelamatkan Raja dari amukan massa. Selanjutnya, Raja dan barang bukti dibawa Polres Tebingtinggi.

Di kantor polisi, Raja Horas mengaku khilaf karena desakan ekonomi, pekerjaan sehari hari sebagai penarik becak motor tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga di rumah. “Khilaf Pak, tak ada niat saya mau mencuri. Hasrat itu datangnya tiba tiba. Saya hanya mau mengambil pintu besi saja,”jelasnya. (ian/han)

Foto: Sopian/Sumut Pos
Petugas kepolisian Satuan Shabara Polres Tebingtinggi ketika mengamankan pelaku pencurian, Raja Horas dari amukan warga.

SUMUTPOS.CO  – Raja Horas Situmorang (30), nyaris tewas dihakimi massa karena tertangkap hendak mencuri di rumah Meri Boru Sembiring, Jalan Deblot Sundoro Kelurahan Bagelen Kota Tebingtinggi, Selasa (28/3).

Informasi yang dihimpun, sebelumnya Raja datang mengendarai becak motor BK 4040 NAC. Selanjutnya, warga Jalan Jambu Lingkungan 2, Kelurahan Lalang, Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi, ini masuk ke rumah Meri hendak mengambil besi.

Akan tetapi, aksinya keburu ketahuan karena dipergoki anak korban, Budi. Saat diteriaki maling, warga yang mendengar langsung mengamankan Raja dan dipukuli sampai bonyok.

Untung saja, petugas kepolisian dari Satuan Shabara yang melintas menyelamatkan Raja dari amukan massa. Selanjutnya, Raja dan barang bukti dibawa Polres Tebingtinggi.

Di kantor polisi, Raja Horas mengaku khilaf karena desakan ekonomi, pekerjaan sehari hari sebagai penarik becak motor tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga di rumah. “Khilaf Pak, tak ada niat saya mau mencuri. Hasrat itu datangnya tiba tiba. Saya hanya mau mengambil pintu besi saja,”jelasnya. (ian/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/