31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Bangun Sekolah Anak-anak Pengungsi, Tiarma Hibahkan Tanahnya ke Pemkab Karo

DIABADIKAN: Tiarma (pakai topi tengah) diabadikan bersama Bupati Karo Terkelin Brahmana di lokasi tanah yang dihibahkan kepada Pemkab Karo, Rabu (28/8).

KARO, SUMUTPOS.CO – Tiarma Ginting (64 ) menghibahkan tanah miliknya seluas 6.410 meter persegi yang telah bersertifikat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo. Hibah ini dimaksudkan warga Desa Kuta Tengah, Kecamatan Simpang Empat itu, agar Pemerintah Kabupaten Karo membangun gedung sekolah dasar.

Desa Kuta Tengah, Kecamatan Simpang Empat, salah satu desa yang seluruh warganya diungsikan, dan menetap di hunian sementara (Huntara) Desa Surbakti.

Direncanakan, warga Desa Kuta Tengah akan dikembalikan ke desa mereka setelah pemerintah menurunkan level status Gunung Sinabung dari level IV (Awas) menjadi level III (Siaga), sejak Senin 20 Mei 2019.

“Saya ikhlas menghibahkan tanah tersebut ke Pemda Karo dengan harapan anak-anak kami bersekolah nantinya, saat kembali ke Desa Kuta Tengah tidak susah dan repot menuntut ilmu ke Simpang Empat karena jauh. Dan kami orangtua tidak was-was,” ungkap Tiarma Ginting saat mendampingi Bupati Karo Terkelin Brahmana meninjau lokasi tanah miliknya, Rabu (28/8).

Tiarma menyatakan, tanah miliknya seluas 6.410 meter persegi itu telah bersertifikat. Tanah yang akan dihibahkan Tiarma Ginting saat ini dimanfaatkan sebagai tempat berladang, bertani oleh warga setempat lazim disebut perladangan Juma Sungai. Pemilik lahan berjanji akan segera mengosongkan lahan yang saat ini ditanami tomat yang akan dipanen.

Sebelum diungsikan, anak warga Desa Kuta Tengah bersekolah di SD 040475 Tigaserangkai di Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat. Sejak terjadinya erupsi Gunung Sinabung, aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut dihentikan. Para anak didik dipindahkan ke SD di Desa Surbakti. Bupati Karo Terkelin Brahmana menilai lahan yang akan dihibahkan Tiarma Ginting cocok dan strategis untuk dibangunkan gedung sekolah dasar.

Didampingi Kalak BPBD Karo Martin Sitepu, Kabid Logistik Natanael Perangin-angin, Kabid Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Karo Parlindungan Gurusinga, Camat Simpang Empat Amsah Perangin-angin, Terkelin Brahmana meninjau lahan yang akan dihibahkan Tiarma Ginting.

Bupati memerintahkan Dinas Pendidikan Karo bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menindaklanjuti rencana hibah tanah Tiarma Ginting.

Kalak BPBD Karo Martin Sitepu menjelaskan, rencana pemulangan pengungsi asal Desa Kuta Tengah dilakukan September 2019. “Rencana awal September 2019, kita sosialisasi agar masyarakat dapat kembali i ke desanya sesuai penurunan status Gunung Sinabung.

Jika pembangunan sekolah dikerjakan oleh BPBD, maka wacana kami sebelum masyarakat kembali , kami BPBD siap membangun sekolah SD sementara melalui gotong-royong TNI. Sebab dana tersebut ada dikucurkan (anggaran) melalui fasos (fasilitas sosial) dan fasum (fasilitas umum),” tutur Martin.

Ditambahkannya, apabila bukan BPBD yang mengerjakan, diambilalih oleh Dinas Pendidikan, dinas tersebut akan menganggarkan dulu biaya pembangunan sekolah. (deo/han)

DIABADIKAN: Tiarma (pakai topi tengah) diabadikan bersama Bupati Karo Terkelin Brahmana di lokasi tanah yang dihibahkan kepada Pemkab Karo, Rabu (28/8).

KARO, SUMUTPOS.CO – Tiarma Ginting (64 ) menghibahkan tanah miliknya seluas 6.410 meter persegi yang telah bersertifikat kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Karo. Hibah ini dimaksudkan warga Desa Kuta Tengah, Kecamatan Simpang Empat itu, agar Pemerintah Kabupaten Karo membangun gedung sekolah dasar.

Desa Kuta Tengah, Kecamatan Simpang Empat, salah satu desa yang seluruh warganya diungsikan, dan menetap di hunian sementara (Huntara) Desa Surbakti.

Direncanakan, warga Desa Kuta Tengah akan dikembalikan ke desa mereka setelah pemerintah menurunkan level status Gunung Sinabung dari level IV (Awas) menjadi level III (Siaga), sejak Senin 20 Mei 2019.

“Saya ikhlas menghibahkan tanah tersebut ke Pemda Karo dengan harapan anak-anak kami bersekolah nantinya, saat kembali ke Desa Kuta Tengah tidak susah dan repot menuntut ilmu ke Simpang Empat karena jauh. Dan kami orangtua tidak was-was,” ungkap Tiarma Ginting saat mendampingi Bupati Karo Terkelin Brahmana meninjau lokasi tanah miliknya, Rabu (28/8).

Tiarma menyatakan, tanah miliknya seluas 6.410 meter persegi itu telah bersertifikat. Tanah yang akan dihibahkan Tiarma Ginting saat ini dimanfaatkan sebagai tempat berladang, bertani oleh warga setempat lazim disebut perladangan Juma Sungai. Pemilik lahan berjanji akan segera mengosongkan lahan yang saat ini ditanami tomat yang akan dipanen.

Sebelum diungsikan, anak warga Desa Kuta Tengah bersekolah di SD 040475 Tigaserangkai di Desa Gamber, Kecamatan Simpang Empat. Sejak terjadinya erupsi Gunung Sinabung, aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut dihentikan. Para anak didik dipindahkan ke SD di Desa Surbakti. Bupati Karo Terkelin Brahmana menilai lahan yang akan dihibahkan Tiarma Ginting cocok dan strategis untuk dibangunkan gedung sekolah dasar.

Didampingi Kalak BPBD Karo Martin Sitepu, Kabid Logistik Natanael Perangin-angin, Kabid Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Karo Parlindungan Gurusinga, Camat Simpang Empat Amsah Perangin-angin, Terkelin Brahmana meninjau lahan yang akan dihibahkan Tiarma Ginting.

Bupati memerintahkan Dinas Pendidikan Karo bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menindaklanjuti rencana hibah tanah Tiarma Ginting.

Kalak BPBD Karo Martin Sitepu menjelaskan, rencana pemulangan pengungsi asal Desa Kuta Tengah dilakukan September 2019. “Rencana awal September 2019, kita sosialisasi agar masyarakat dapat kembali i ke desanya sesuai penurunan status Gunung Sinabung.

Jika pembangunan sekolah dikerjakan oleh BPBD, maka wacana kami sebelum masyarakat kembali , kami BPBD siap membangun sekolah SD sementara melalui gotong-royong TNI. Sebab dana tersebut ada dikucurkan (anggaran) melalui fasos (fasilitas sosial) dan fasum (fasilitas umum),” tutur Martin.

Ditambahkannya, apabila bukan BPBD yang mengerjakan, diambilalih oleh Dinas Pendidikan, dinas tersebut akan menganggarkan dulu biaya pembangunan sekolah. (deo/han)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/