31 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

DPRD Sumut Terus Perjuangkan Penerangan & Pembangunan Jembatan di Jalan Alternatif Medan-Berastagi

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara, Baskami Ginting, mengaku terus berupaya dalam memperjuangkan pengadaan penerangan dan pembangunan jembatan di jalan alternatif Medan – Berastagi via Kutalimbaru agar dapat segera digunakan masyarakat luas, khususnya warga Sumatera Utara.

Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, setelah mengamati proses pengerjaan jalur tersebut dan mendengar penyampaian pihak pelaksana tender, proyek tersebut menghadapi beberapa kendala.

Misalnya, kata Baskami, di area penghujung jalur, tepatnya wilayah Lau Gedang yang membutuhkan jembatan yang menghubungkan dua area perbukitan.

“Jembatan ini tidak termasuk dalam anggaran Rp2,7 triliun. Setelah dikalkulasi oleh pihak kontraktor, membutuhkan akses jembatan di tengah medan yang cukup terjal,” ucap Baskami, Rabu (29/11/2023).

Dikatakan Baskami, pihaknya terus memperjuangkan rampungnya jalan alternatif itu, termasuk solusi terhadap persoalan di lapangan yang terjadi.

“Kita memperjuangkan agar anggaran untuk jembatan ini dapat diakomodir di tahun 2024, termasuk penerangan di sepanjang jalur alternatif,” ujarnya.

Baskami mengatakan, dari total 55 km panjang jalan alternatif, masih ada sisa jalan yang belum diaspal, yakni sepanjang 17 kilometer enuju Berastagi, Karo.

“Kita berupaya semaksimal mungkin agar nantinya jalan ini dapat rampung dengan segera,” katanya.

Baskami juga meminta masyarakat untuk bersabar, menanti rampungnya jalan alternatif Medan- Brastagi via Kutalimbaru.

“Saya meminta kepada masyarakat untuk turut bersabar. Kita terus rutin mengawasi jalannya proyek itu, memastikan kontraktor benar-benar bekerja sesuai target yang telah disepakati,” pungkasnya.
(map/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Utara, Baskami Ginting, mengaku terus berupaya dalam memperjuangkan pengadaan penerangan dan pembangunan jembatan di jalan alternatif Medan – Berastagi via Kutalimbaru agar dapat segera digunakan masyarakat luas, khususnya warga Sumatera Utara.

Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, setelah mengamati proses pengerjaan jalur tersebut dan mendengar penyampaian pihak pelaksana tender, proyek tersebut menghadapi beberapa kendala.

Misalnya, kata Baskami, di area penghujung jalur, tepatnya wilayah Lau Gedang yang membutuhkan jembatan yang menghubungkan dua area perbukitan.

“Jembatan ini tidak termasuk dalam anggaran Rp2,7 triliun. Setelah dikalkulasi oleh pihak kontraktor, membutuhkan akses jembatan di tengah medan yang cukup terjal,” ucap Baskami, Rabu (29/11/2023).

Dikatakan Baskami, pihaknya terus memperjuangkan rampungnya jalan alternatif itu, termasuk solusi terhadap persoalan di lapangan yang terjadi.

“Kita memperjuangkan agar anggaran untuk jembatan ini dapat diakomodir di tahun 2024, termasuk penerangan di sepanjang jalur alternatif,” ujarnya.

Baskami mengatakan, dari total 55 km panjang jalan alternatif, masih ada sisa jalan yang belum diaspal, yakni sepanjang 17 kilometer enuju Berastagi, Karo.

“Kita berupaya semaksimal mungkin agar nantinya jalan ini dapat rampung dengan segera,” katanya.

Baskami juga meminta masyarakat untuk bersabar, menanti rampungnya jalan alternatif Medan- Brastagi via Kutalimbaru.

“Saya meminta kepada masyarakat untuk turut bersabar. Kita terus rutin mengawasi jalannya proyek itu, memastikan kontraktor benar-benar bekerja sesuai target yang telah disepakati,” pungkasnya.
(map/ram)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/