25 C
Medan
Tuesday, May 21, 2024

Runway Bandara Kualanamu Baru Tuntas 12 Persen

Jalan Tak Ada yang Layak Dilintasi

DELI SERDANG-Landas pacu (runway) Bandara Kuala Namu, Deli Serdang baru selesai 12 persen dari target penyelesaian akhir 2012. Pembangunan runway yang telah berjalan dua tahun ini hanya sebatas untuk proses menstabilkan lapisan tanah.

Amatan wartawan Sumut Pos di lokasi pembangunan bandara, tiga alat berat sedang bekerja dan sejumlah truk pengangkut pasir timbun tampak mondar-mandir di lokasi runway. Bukan itu saja, di lokasi runway sepanjang sepanjang 3.750 meter dan lebar 60 meter itu dipasang sejumlah pipa untuk menguras kandungan air.
Satuan Kerja (Satker) Pembangunan Bandara Kualanamu, Sigit Widodo mengatakan pembangunan runway ditargetkan selesai akhir 2012. Karena hal itu sesuai kontrak kerja dengan pihak kontraktor.

“Sesuai laporan 25 September 2011, pembangunan runway sudah 12 persen selesai,” ucapnya ketika ditemui Sumut Pos, Kamis (29/9) di ruang kerjanya di lokasi pembangunan Bandara Kuala Namun, Deli Serdang.

Widodo menerangkan keterlambatan pembangunan runway itu memiliki kendala, mulai teknis hingga kepada kendala material. Namun, hal itu sudah diselesaikan secepatnya. Sehingga, sekarang ini pihak kontraktor terus bekerja.
Pejabat di Kementrian Perhubungan itu memaparkan, hingga kini pembangunan runway tidak ada anjlok, melainkan sengaja dianjlokkan karena runway yang dibangun harus memiliki konstruksi tanah yang stabil agar pada saat operasionalnya tidak anjlok lagi.

“Sekarang ini runway terus ditimpa tanah dengan rupa-rupa beban yang sama dengan bobot pesawat A380, supaya ketika ditimpa beban yang sama tidak anjlok,” katanya. “Makanya, di lokasi pembangunan runway dipasang pipa untuk mengeluarkan air,” tambahnya.

Tapi, dia optimis penyelesaian runway bisa tuntas 2012 sama dengan target penyelesaian Bandara Kualanamu secara keseluruhan. “Penyelesaian Bandara Kualanamu bisa tuntas, bila seluruh instansi mendukungnya,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Hukum, Humas dan Umum Project Implementation Unit Bandara Kualanamu PT Angkasa Pura (AP) II, Wisnu Budi Setianto menyampaikan, fisik bangunan Bandara Kualanamu di lahan seluas 1.365 hektar sudah selesai 83 persen.

Hanya saja, sekarang ini belum bisa dilakukan percobaan perangkat secara keseluruhan dikarenakan instalasi seperti telekomunikasi, listrik dan air belum bisa difungsikan. Khusus untuk telekomunikasi dan listrik belum ada kesepakatan antar instansi, tapi untuk masalah airnya tinggal keputusan bersama.

“Bandara Kuala Namu ini bisa selesai, jika seluruh instansinya mendukung, jadi kami harap semua mendukungnya,” paparnya.

Ketika Sumut Pos bertandang ke kawasan itu, ada sedikit keanehan mengenai akses jalan menuju bandara itu. Memang, banyak jalan menuju bandara itu. Tapi, tak satupun layak untuk dilalui menggunakan kendaraan roda empat. Keseluruhan jalan rusak.

“Inilah yang masih jadi kendala, kami berharap seluruhnya bisa tuntas secara bersamaan. Termasuk jalan ini juga harus tuntas,” harapnya. (ril)

Jalan Tak Ada yang Layak Dilintasi

DELI SERDANG-Landas pacu (runway) Bandara Kuala Namu, Deli Serdang baru selesai 12 persen dari target penyelesaian akhir 2012. Pembangunan runway yang telah berjalan dua tahun ini hanya sebatas untuk proses menstabilkan lapisan tanah.

Amatan wartawan Sumut Pos di lokasi pembangunan bandara, tiga alat berat sedang bekerja dan sejumlah truk pengangkut pasir timbun tampak mondar-mandir di lokasi runway. Bukan itu saja, di lokasi runway sepanjang sepanjang 3.750 meter dan lebar 60 meter itu dipasang sejumlah pipa untuk menguras kandungan air.
Satuan Kerja (Satker) Pembangunan Bandara Kualanamu, Sigit Widodo mengatakan pembangunan runway ditargetkan selesai akhir 2012. Karena hal itu sesuai kontrak kerja dengan pihak kontraktor.

“Sesuai laporan 25 September 2011, pembangunan runway sudah 12 persen selesai,” ucapnya ketika ditemui Sumut Pos, Kamis (29/9) di ruang kerjanya di lokasi pembangunan Bandara Kuala Namun, Deli Serdang.

Widodo menerangkan keterlambatan pembangunan runway itu memiliki kendala, mulai teknis hingga kepada kendala material. Namun, hal itu sudah diselesaikan secepatnya. Sehingga, sekarang ini pihak kontraktor terus bekerja.
Pejabat di Kementrian Perhubungan itu memaparkan, hingga kini pembangunan runway tidak ada anjlok, melainkan sengaja dianjlokkan karena runway yang dibangun harus memiliki konstruksi tanah yang stabil agar pada saat operasionalnya tidak anjlok lagi.

“Sekarang ini runway terus ditimpa tanah dengan rupa-rupa beban yang sama dengan bobot pesawat A380, supaya ketika ditimpa beban yang sama tidak anjlok,” katanya. “Makanya, di lokasi pembangunan runway dipasang pipa untuk mengeluarkan air,” tambahnya.

Tapi, dia optimis penyelesaian runway bisa tuntas 2012 sama dengan target penyelesaian Bandara Kualanamu secara keseluruhan. “Penyelesaian Bandara Kualanamu bisa tuntas, bila seluruh instansi mendukungnya,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Hukum, Humas dan Umum Project Implementation Unit Bandara Kualanamu PT Angkasa Pura (AP) II, Wisnu Budi Setianto menyampaikan, fisik bangunan Bandara Kualanamu di lahan seluas 1.365 hektar sudah selesai 83 persen.

Hanya saja, sekarang ini belum bisa dilakukan percobaan perangkat secara keseluruhan dikarenakan instalasi seperti telekomunikasi, listrik dan air belum bisa difungsikan. Khusus untuk telekomunikasi dan listrik belum ada kesepakatan antar instansi, tapi untuk masalah airnya tinggal keputusan bersama.

“Bandara Kuala Namu ini bisa selesai, jika seluruh instansinya mendukung, jadi kami harap semua mendukungnya,” paparnya.

Ketika Sumut Pos bertandang ke kawasan itu, ada sedikit keanehan mengenai akses jalan menuju bandara itu. Memang, banyak jalan menuju bandara itu. Tapi, tak satupun layak untuk dilalui menggunakan kendaraan roda empat. Keseluruhan jalan rusak.

“Inilah yang masih jadi kendala, kami berharap seluruhnya bisa tuntas secara bersamaan. Termasuk jalan ini juga harus tuntas,” harapnya. (ril)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/