DAIRI, SUMUTPOS.CO – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mendukung program Pemkab Dairi terkait pengembangan pertanian terpadu di Kecamatan Parbuluan dan Tanah Pinem.
Dukungan tersebut disampaikan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, melalui Kepala Biro Perekonomian Setda Sumut, Naslindo Sirait, saat melakukan pertemuan aksi nyata pertanian terpadu antara Pemprov Sumut, Pemkab Dairi, perbankan, offtaker, dan petani di Gedung Nasional Djauli Manik, Rabu (28/9) lalu.
Pada kesempatan itu, Naslindo menyampaikan, pertemuan ini untuk mewujudkan rencana pembangunan pertanian terpadu di Kabupaten Dairi.
“Kami melihat potensi pengembangan holtikultura seperti kubis, kentang, cabai, dan bawang, cukup besar. Dan kami juga melihat, trend ke depan ini ketahanan pangan perlu terus dikembangkan dan dipetakan,” ungkap Naslindo.
Naslindo berharap, dengan adanya program pertanian terpadu, Kabupaten Dairi bisa menjadi lumbung pangan di Sumut, bahkan bisa menyuplai untuk daerah lain di Sumut, hingga Pulau Jawa.
“Maka harus dipastikan, kita membangun sebuah pertanian terpadu atau food estate, harus melibatkan semua stakeholder. Sehingga dari segi pembiayaan tidak tergantung APBD. Tentunya Pemprov Sumut Utara dan Kabupaten Dairi, bisa memfasilitasi infrastruktur seperti akses jalan pertanian, embung, internet, dan lain sebagainya,” harapnya.
Bupati Dairi, Eddy Keleng Ate Berutu mengaku senang, atas respons positif Gubernur Sumut. Menurutnya kehadiran Pemprov Sumut dan perbankan menambah semangat bagi Pemkab Dairi untuk mewujudkan pertanian terpadu itu. Merespons apa yang disampaikan oleh Pemprov Sumut soal Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan, akan mempermudah petani untuk mendapatkan permodalan.
“Terima kasih Pak Naslindo, sudah mengajak perbankan dari Medan seperti Bank Sumut, Bank Mandiri, Bank Mustika, BRI, dan offtaker, dalam rangka memperkuat pembiayaan untuk petani yang terlibat dalam pengembangan pertanian terpadu dengan skema KUR,” tuturnya.
Menurutnya, skema KUR ini diyakini sangat mudah, yakni dengan bunga rendah dan tanpa agunan.
“Selain itu, dari sisi pemasaran, ada offtaker yang menjamin hasil-hasil produksi ini, bisa dibeli lalu dipasarkan dengan harga yang lebih baik. Harapan kami program ini cepat terwujud. Kami juga mengharapkan perhatian dari segi anggaran untuk pembangunan akses jalan pertanian, gudang pupuk, embung, dan internet,” harapnya.
Eddy juga memaparkan kesiapan pertanian Kabupaten Dairi, dalam mengelola pertanian terpadu. Dia menyebutkan, Pemkab Dairi telah menyiapkan 400 hektare untuk pertanian terpadu di Kecamatan Parbuluan. Namun penanamannya dilakukan secara bertahap.
“Kami siap dengan tugas yang diberikan Pak Gubernur. Ada 400 hektare lahan sudah kami siapkan untuk pengembangan tanaman hortikultura terpadu. Komoditinya cabai, kentang, kubis, dan bawang. Penanamannya dilakukan secara bertahap, hingga beberapa tahun ke depan. Dalam 2 minggu ke depan, telah disiapkan 22 hektare lahan untuk penanaman hortikultura terpadu,” jelasnya.
“Seluas 22 hektare lahan di Parbuluan ini, sudah dimatangkan. Alat berat sudah berada di lokasi dan tempatnya strategis,” pungkas Eddy. (rud/saz)