30.6 C
Medan
Friday, May 10, 2024

Menuju UNESCO Global Geopark, Danau Toba Harus Persiapkan Diri

KETERANGAN: Kadis Pariwisata Sumut, dr Ria Novida Telaumbanua Mkes memberikan keterangan dalam FGD Geopark Kaldera Toba, beberapa waktu lalu.
KETERANGAN: Kadis Pariwisata Sumut, dr Ria Novida Telaumbanua Mkes memberikan keterangan dalam FGD Geopark Kaldera Toba, beberapa waktu lalu.

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Kelulusan Danau Toba masuk UNESCO Global Geopark akan diumumkan pada konfrensi di Paris, April 2020 mendatang. Kemudian, sertifikat akan diserahkan pada konfrensi di Jeju, Korea Selatan, September 2020.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Utara, dr Ria Novida Telaumbanua Mkes, untuk menjaga status Danau Toba sebagai UNESCO Global Geopark, perlu dilakukan banyak hal.

“Kita tidak boleh cepat puas setelah Danau Toba lulus masuk Unesco Global Geopark. Sebab, setelah empat tahun, akan dilakukan penilaian ulang,” ujar Ria Novida pada FGD di Parapat, kemarin.

Menurutnya, untuk menjaga status UNESCO Global Geopark, perlu dilakukan penguatan badan pengelola Kaldera Toba dengan pengelola/SDM di 16 Geosite. Kemudian meningkatkan rakyat sejahtera berbasis pertanian budaya dan pemberdayaan masyarakat di Kawasan Geopark Kaldera Toba.

“Perlu juga meningkatkan pelestarian seni budaya di Geopark Toba, peningkatan edukasi melalui penyediaan Panel informasi Geopark Kaldera Toba di setiap Geosite baik dari aspek Geologi, Budaya dan Biologi yang ada di kawasan Geopark Kaldera Toba, sebagai penguatan informasi kepada wisatawan yang berkunjung ke kawasan Geopark Kaldera Toba,” sebutnya.

Disebutkan ada sekitar 40 aspek yang perlu ditingkatkan dalam menjaga status Danau Toba.

“Yang paling penting adalah koordinasi dan sinkronisasi antar kementerian/Instansi, lembaga, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan Geopark adalah sebuah keharusan, jika kita ingin menjadikan kawasan Geopark yang berkualitas serta berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan,” tegasnya.

Ria mengungkapkan, pihaknya tidak sabar untuk memperoleh sertifikat dan dijadikannya Geopark Kaldera Toba menjadi anggota UNESCO Global Geopark. Pasalnya, sertifikat itu akan menghadirkan banyak keuntungan.

“Dengan resminya masuk sebagai Global Geopark, maka Danau Toba akan terpromosikan secara Internasional melalui bendera UNESCO tanpa harus disertai dengan pembiayaan besar,” tambahnya.

Kemudian, penetapan Geopark Kaldera Toba sebagai anggota UNESCO Global Geopark akan menjadi ikon baru pariwisata indonesia yang berbasis masyarakat dan konservasi sehingga dapat lebih menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Sumatera Utara.

“Juga akan menarik minat investor luar negeri jika Geopark Kaldera Toba telah resmi go-internasional, baik dari aspek konservasi, pendidikan, maupun pariwisata. Dan, membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia tetap menjunjung komitmen,” tagasnya.

Danau Toba sendiri akan menjadi kelima yang terdaftar sebagai anggota UNECO Global Geopark, setelah Geopark Global Unesco Rinjani, Geopark Global Unesco Sewu, Geopark Global Unesco Batur dan Geoapark Global Unesco Ciletuh. (dek)

KETERANGAN: Kadis Pariwisata Sumut, dr Ria Novida Telaumbanua Mkes memberikan keterangan dalam FGD Geopark Kaldera Toba, beberapa waktu lalu.
KETERANGAN: Kadis Pariwisata Sumut, dr Ria Novida Telaumbanua Mkes memberikan keterangan dalam FGD Geopark Kaldera Toba, beberapa waktu lalu.

TOBASA, SUMUTPOS.CO – Kelulusan Danau Toba masuk UNESCO Global Geopark akan diumumkan pada konfrensi di Paris, April 2020 mendatang. Kemudian, sertifikat akan diserahkan pada konfrensi di Jeju, Korea Selatan, September 2020.

Menurut Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Utara, dr Ria Novida Telaumbanua Mkes, untuk menjaga status Danau Toba sebagai UNESCO Global Geopark, perlu dilakukan banyak hal.

“Kita tidak boleh cepat puas setelah Danau Toba lulus masuk Unesco Global Geopark. Sebab, setelah empat tahun, akan dilakukan penilaian ulang,” ujar Ria Novida pada FGD di Parapat, kemarin.

Menurutnya, untuk menjaga status UNESCO Global Geopark, perlu dilakukan penguatan badan pengelola Kaldera Toba dengan pengelola/SDM di 16 Geosite. Kemudian meningkatkan rakyat sejahtera berbasis pertanian budaya dan pemberdayaan masyarakat di Kawasan Geopark Kaldera Toba.

“Perlu juga meningkatkan pelestarian seni budaya di Geopark Toba, peningkatan edukasi melalui penyediaan Panel informasi Geopark Kaldera Toba di setiap Geosite baik dari aspek Geologi, Budaya dan Biologi yang ada di kawasan Geopark Kaldera Toba, sebagai penguatan informasi kepada wisatawan yang berkunjung ke kawasan Geopark Kaldera Toba,” sebutnya.

Disebutkan ada sekitar 40 aspek yang perlu ditingkatkan dalam menjaga status Danau Toba.

“Yang paling penting adalah koordinasi dan sinkronisasi antar kementerian/Instansi, lembaga, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan Geopark adalah sebuah keharusan, jika kita ingin menjadikan kawasan Geopark yang berkualitas serta berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan,” tegasnya.

Ria mengungkapkan, pihaknya tidak sabar untuk memperoleh sertifikat dan dijadikannya Geopark Kaldera Toba menjadi anggota UNESCO Global Geopark. Pasalnya, sertifikat itu akan menghadirkan banyak keuntungan.

“Dengan resminya masuk sebagai Global Geopark, maka Danau Toba akan terpromosikan secara Internasional melalui bendera UNESCO tanpa harus disertai dengan pembiayaan besar,” tambahnya.

Kemudian, penetapan Geopark Kaldera Toba sebagai anggota UNESCO Global Geopark akan menjadi ikon baru pariwisata indonesia yang berbasis masyarakat dan konservasi sehingga dapat lebih menarik minat wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Sumatera Utara.

“Juga akan menarik minat investor luar negeri jika Geopark Kaldera Toba telah resmi go-internasional, baik dari aspek konservasi, pendidikan, maupun pariwisata. Dan, membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia tetap menjunjung komitmen,” tagasnya.

Danau Toba sendiri akan menjadi kelima yang terdaftar sebagai anggota UNECO Global Geopark, setelah Geopark Global Unesco Rinjani, Geopark Global Unesco Sewu, Geopark Global Unesco Batur dan Geoapark Global Unesco Ciletuh. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/