Hal senada diungkapkan Wali Kota Gunung Sitoli Lakhomi Zako Zebua, hikmah dari musibah ini memberi makna ke depan untuk masyarakat Nias lebih waspada, lebih siap, dan tangguh, jika bencana sampai terulang kembali. “Seperti yang sama-sama diketahui, Kepulauan Nias rawan gempa yang dekat dengan zona subdiksi antara lempengan Samudera India dengan Benua Eruasia, potensi gempa sangat tinggi,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, Gubernur Sumut bersama Wali Kota Gunung Sitoli, serta unsur SKPD Pemprov Sumut, dan Pemko Gunung Sitoli, menari tarian Maena Siaga (tarian siaga bencana) bersama para siswa SD.
Saat itu, Erry menyerahkan sejumlah bantuan, di antaranya 3 kursi roda dan 10 tongkat, yang diserahkan kepada Dinas Sosial Gunung Sitoli, seragam sekolah SD, SMP, dan SMA, serta buku saku.
Usai memperingati 12 tahun gempa Nias, Erry juga melakukan peletakan batu pertama di bekas lokasi hotel wisata. Dan akan dibangun sebuah monumen peringatan gempa di Nias. (bal/saz)