27.8 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Erry: Jadikan Tonggak Sejarah

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) HT Erry Nuradi diabadakin bersama Wali Kota Gunung Sitoli Lakhomi Zako Zebua, Bupati Nias Sokhiatulo Laoli, Bupati Nias Barat Faduhusi Daely, Bupati Nias Utara Ingati Nazaro, Anggota DPD RI Parlindungan Purba pada peringatan 12 tahun gempa Nias yang terjadi tepat pada 28 Maret 2005 silam. Peringatan ini dilaksanakan di Taman Ya’ahowu Kota Gunung Sitoli, Rabu (29/3).

GUNUNG SITOLI, SUMUTPOS.CO -Gubernur Sumatera Utara (Sumut) HT Erry Nuradi, bersama masyarakat Nias, larut dalam peringatan 12 tahun gempa Nias yang terjadi tepat pada 28 Maret 2005 silam. Peringatan ini dilaksanakan di Taman Ya’ahowu Kota Gunung Sitoli, Rabu (29/3).

Hadir pada kegiatan tersebut, Wali Kota Gunung Sitoli Lakhomi Zako Zebua, Bupati Nias Sokhiatulo Laoli, Bupati Nias Barat Faduhusi Daely, Bupati Nias Utara Ingati Nazaro, Anggota DPD RI Parlindungan Purba, serta sejumlah SKPD Sumut, dan segenap unsur Forkopimda se-Kepulauan Nias.

Dalam kesempatan itu, Erry mengatakan, 12 tahun lalu peristiwa gempa yang sangat dahsyat melanda Nias.

“Musibah ini dipandang dari perspektif agama, sesungguhnya merupakan peringatan Tuhan kepada umat-Nya. Namun di balik itu semua, ternyata musibah itu memiliki hikmah dan pelajaran bagi kita, terutama masyarakat Nias,” tutur Erry.

Menurut Erry, gempa Nias telah memberikan masyarakat Indonesiak khususnya Nias, suatu pembelajaran yang sangat berharga, mengingat semuanya tak lagi memikirkan egoisme, namun saling memberikan pertolongan dan mengabaikan perselisihan yang selama ini terjadi. “Saat terjadi gempa Nias, semua masyatakat Indonesia tertuju ke Nias, mereka bahu-membahu memberikan bantuan fisik dan dana,” ungkapnya.

Untuk itu, Erry berpesan serta berharap, agar warga Nias jangan terus meratapi gempa Nias, tapi justru harus bisa memacu masyarakat Nias untuk menumbuhkan rasa kebersamaan untuk mencapai suatu masyarakat yang lebih baik. Di sisi lain, ia menambahkan, musibah tersebut membangun solidaritas puluhan negara sahabat untuk membantu. “Masyarakat dunia tanpa kita minta langsung menawarkan bantuan ke Nias, khususnya di titik bencana. Maka atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan tertinggi kepada semua pihak, yang secara bahu-membahu melakukan pembangunan dan menciptaakan keharmonisan di Nias,” kata Erry.

Erry juga kagum dengan bangkitnya rasa persaudaraan dan solidaritas, gempa Nias juga memberikan bangsa Indonesia suatu pembelajaran yang berharga, yakni bagaimana cara menangani bencana secara cepat dan tepat, selain mengingat Nias dan Indonesia merupakan wilayah rawan bencana. “Kami percaya dengan komitmen dan semangat baru ini, masyarakat Nias sekarang bangkit dan akan berubah menjadi Nusa Indah Andalan Sumut (Nias) yang nyaman, aman, dan sejahtera,” jelasnya.

Karena itu, ia mengajak masyarakat Pulau Nias, khususnya para pemuka agama, pemuka masyarakat, pemuka adat, tokoh pemuda dan tokoh politik, masyarakat perantauan kabupaten/kota agar bersatu padu membangun Nias baru. “Jadikan musibah ini sebagai tonggak sejarah untuk membangkitkan warga Nias bekerja dengan tulus dan ikhlas,” kata Erry.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) HT Erry Nuradi diabadakin bersama Wali Kota Gunung Sitoli Lakhomi Zako Zebua, Bupati Nias Sokhiatulo Laoli, Bupati Nias Barat Faduhusi Daely, Bupati Nias Utara Ingati Nazaro, Anggota DPD RI Parlindungan Purba pada peringatan 12 tahun gempa Nias yang terjadi tepat pada 28 Maret 2005 silam. Peringatan ini dilaksanakan di Taman Ya’ahowu Kota Gunung Sitoli, Rabu (29/3).

GUNUNG SITOLI, SUMUTPOS.CO -Gubernur Sumatera Utara (Sumut) HT Erry Nuradi, bersama masyarakat Nias, larut dalam peringatan 12 tahun gempa Nias yang terjadi tepat pada 28 Maret 2005 silam. Peringatan ini dilaksanakan di Taman Ya’ahowu Kota Gunung Sitoli, Rabu (29/3).

Hadir pada kegiatan tersebut, Wali Kota Gunung Sitoli Lakhomi Zako Zebua, Bupati Nias Sokhiatulo Laoli, Bupati Nias Barat Faduhusi Daely, Bupati Nias Utara Ingati Nazaro, Anggota DPD RI Parlindungan Purba, serta sejumlah SKPD Sumut, dan segenap unsur Forkopimda se-Kepulauan Nias.

Dalam kesempatan itu, Erry mengatakan, 12 tahun lalu peristiwa gempa yang sangat dahsyat melanda Nias.

“Musibah ini dipandang dari perspektif agama, sesungguhnya merupakan peringatan Tuhan kepada umat-Nya. Namun di balik itu semua, ternyata musibah itu memiliki hikmah dan pelajaran bagi kita, terutama masyarakat Nias,” tutur Erry.

Menurut Erry, gempa Nias telah memberikan masyarakat Indonesiak khususnya Nias, suatu pembelajaran yang sangat berharga, mengingat semuanya tak lagi memikirkan egoisme, namun saling memberikan pertolongan dan mengabaikan perselisihan yang selama ini terjadi. “Saat terjadi gempa Nias, semua masyatakat Indonesia tertuju ke Nias, mereka bahu-membahu memberikan bantuan fisik dan dana,” ungkapnya.

Untuk itu, Erry berpesan serta berharap, agar warga Nias jangan terus meratapi gempa Nias, tapi justru harus bisa memacu masyarakat Nias untuk menumbuhkan rasa kebersamaan untuk mencapai suatu masyarakat yang lebih baik. Di sisi lain, ia menambahkan, musibah tersebut membangun solidaritas puluhan negara sahabat untuk membantu. “Masyarakat dunia tanpa kita minta langsung menawarkan bantuan ke Nias, khususnya di titik bencana. Maka atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan tertinggi kepada semua pihak, yang secara bahu-membahu melakukan pembangunan dan menciptaakan keharmonisan di Nias,” kata Erry.

Erry juga kagum dengan bangkitnya rasa persaudaraan dan solidaritas, gempa Nias juga memberikan bangsa Indonesia suatu pembelajaran yang berharga, yakni bagaimana cara menangani bencana secara cepat dan tepat, selain mengingat Nias dan Indonesia merupakan wilayah rawan bencana. “Kami percaya dengan komitmen dan semangat baru ini, masyarakat Nias sekarang bangkit dan akan berubah menjadi Nusa Indah Andalan Sumut (Nias) yang nyaman, aman, dan sejahtera,” jelasnya.

Karena itu, ia mengajak masyarakat Pulau Nias, khususnya para pemuka agama, pemuka masyarakat, pemuka adat, tokoh pemuda dan tokoh politik, masyarakat perantauan kabupaten/kota agar bersatu padu membangun Nias baru. “Jadikan musibah ini sebagai tonggak sejarah untuk membangkitkan warga Nias bekerja dengan tulus dan ikhlas,” kata Erry.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/