28.9 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Puasa Bukan Alasan untuk Menurunkan Kinerja

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos_
Gubernur Sumatera Utara, Erry Nuradi makan sahur bersama keluarga di kediamannya Jalan Teuku Daud Medan, Selasa (30/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sumut Pos kembali melanjutkan program tahunan di Bulan Ramadan, Sahur Bersama Tokoh. Selasa (30/5) dini hari, Tim Sahur Sumut Pos berkesempatan makan sahur bersama Gubernur Sumut HT Erry Nuradi di rumah dinasnya, Jalan Tengku Daud, Medan. Dari meja makan sederhana, beberapa perbincangan ringan mengisi suasana menjelang waktu imsyak sembari menyantap hidangan.

Mulai dari dinamika politik di Sumut, evaluasi kinerja di internal pemerintahan selama masa kepemimpinannya sebagai gubernur defenitif selama setahun, hingga analisis sosial politik bagaimana peluang pada Pilgub 2018 mendatang.

Erry pun mengklarifikasi, ternyata dinamika atau perdebatan tentang yel-yel Sumut Paten yang sering menjadi tagline di berbagai media massa maupun media sosial, bukan sesuatu yang perlu diperdebatkan. Sebab untuk membuatnya, tidak perlu ada peraturan kepala daerah baru bisa menghadirkannya di masyarakat. Selain itu, tagline dimaksud kemudian dibuktikan dengan program di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memang cenderung menggunakan istilah ‘Paten’.

“Bukan hanya Sumut, daerah lain kan juga pakai yel-yel atau jargon. Apalagi harusnya RPJMD Sumut itu direvisi menyesuaikan program Pemerintah Pusat. Tetapi pertimbangannya, sekarang ini tahun politik,” ujar Erry yang tidak mau hal ini menjadi perdebatan yang tidak substansial.

Perbincangan ringan berlanjut pada bagaimana dirinya menekankan kepada seluruh SKPD untuk bisa memaksimalkan program yang sudah disusun sedemikian rupa. Langkah evaluasi kinerja menjadi catatan bagi Erry menilai, sejauh mana sudah upaya jajarannya itu melaksanakan visi misi guna mewujudkan cita-cita Sumut Sejahtera dan Paten. Bahkan dirinya sempat memberikan peringatan kepada pimpinan instansi di Pemprov Sumut soal reward and punishmen.

Selanjutnya, diskusi mulai mengarah ke dinamika politik menjelang masuknya tahapan Pilgub Sumut yang kemungkinan akan dimulai beberapa bulan lagi. Disebutkan Erry, ada beberapa nama yang muncul dipermukaan dengan slogan dan gaya masing-masing. Tetapi untuk bisa mendapat tempat di mata masyarakat, ada ukuran penilaian yang biasanya dilihat dari hasil survey. Ukuran ini kemudian menjadi pertimbangan bagi pihak yang berkepentingan (partai politik) sebelum menentukan siapa yang akan diusung sebagai calon atau pasangan calon.

Foto: Triadi Wibowo/Sumut Pos_
Gubernur Sumatera Utara, Erry Nuradi makan sahur bersama keluarga di kediamannya Jalan Teuku Daud Medan, Selasa (30/5).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sumut Pos kembali melanjutkan program tahunan di Bulan Ramadan, Sahur Bersama Tokoh. Selasa (30/5) dini hari, Tim Sahur Sumut Pos berkesempatan makan sahur bersama Gubernur Sumut HT Erry Nuradi di rumah dinasnya, Jalan Tengku Daud, Medan. Dari meja makan sederhana, beberapa perbincangan ringan mengisi suasana menjelang waktu imsyak sembari menyantap hidangan.

Mulai dari dinamika politik di Sumut, evaluasi kinerja di internal pemerintahan selama masa kepemimpinannya sebagai gubernur defenitif selama setahun, hingga analisis sosial politik bagaimana peluang pada Pilgub 2018 mendatang.

Erry pun mengklarifikasi, ternyata dinamika atau perdebatan tentang yel-yel Sumut Paten yang sering menjadi tagline di berbagai media massa maupun media sosial, bukan sesuatu yang perlu diperdebatkan. Sebab untuk membuatnya, tidak perlu ada peraturan kepala daerah baru bisa menghadirkannya di masyarakat. Selain itu, tagline dimaksud kemudian dibuktikan dengan program di sejumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang memang cenderung menggunakan istilah ‘Paten’.

“Bukan hanya Sumut, daerah lain kan juga pakai yel-yel atau jargon. Apalagi harusnya RPJMD Sumut itu direvisi menyesuaikan program Pemerintah Pusat. Tetapi pertimbangannya, sekarang ini tahun politik,” ujar Erry yang tidak mau hal ini menjadi perdebatan yang tidak substansial.

Perbincangan ringan berlanjut pada bagaimana dirinya menekankan kepada seluruh SKPD untuk bisa memaksimalkan program yang sudah disusun sedemikian rupa. Langkah evaluasi kinerja menjadi catatan bagi Erry menilai, sejauh mana sudah upaya jajarannya itu melaksanakan visi misi guna mewujudkan cita-cita Sumut Sejahtera dan Paten. Bahkan dirinya sempat memberikan peringatan kepada pimpinan instansi di Pemprov Sumut soal reward and punishmen.

Selanjutnya, diskusi mulai mengarah ke dinamika politik menjelang masuknya tahapan Pilgub Sumut yang kemungkinan akan dimulai beberapa bulan lagi. Disebutkan Erry, ada beberapa nama yang muncul dipermukaan dengan slogan dan gaya masing-masing. Tetapi untuk bisa mendapat tempat di mata masyarakat, ada ukuran penilaian yang biasanya dilihat dari hasil survey. Ukuran ini kemudian menjadi pertimbangan bagi pihak yang berkepentingan (partai politik) sebelum menentukan siapa yang akan diusung sebagai calon atau pasangan calon.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/