30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Kawanan Preman Curi 1,5 Ton Ubi

BINJAI- Sekelompok pemuda yang diduga preman mencuri 1,5 ton ubi milik para petani di Lingkungan IX, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur. Kelompok pemuda itu bersenjata tajam dan menggunakan dua mobil pick up.

“Para preman itu juga mengendarai mobil Taft BK 4 YO,” cetus sejumlah warga yang menjadi korban.

Warga yang tak ingin disebutkan namanya itu mengatakan, dia tidak sempat melihat sopir yang mengendarai mobil Taft tersebut. Dia juga menjelaskan, peristiwa itu terjadi Rabu (29/8) sekitar pukul 14.00 WIB. Ketika itu warga sedang memanen tanaman ubi yang berada di lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN 2 Sei Semayang.

Rencananya hasil panen itu akan diambil pembelinya sekira pukul 15.00 WIB. Ubi yang telah dipanen itu, lantas diletakan di pinggir Jalan Bangau. Tiba-tiba dua mobil pick up, yang dikawal puluhan pemuda dengan mengendarai sejumlah sepeda motor datang ke lokasi. Dengan membawa sejumlah senjata tajam (sajam) kelompok pemuda ini, membuat para pemilik ubi berhamburan lari ketakutan, masuk kembali ke dalam ladang mereka sembari mengingatkan warga lainnya.

Namun warga sempat melihat salah seorang kelompok pemuda tersebut memakai celana OKP. Setelah aksi kelompok pemuda ini diketahui warga, kalau mereka disebut-sebut anggota Parlin, Ketua PAC PP Binjai Timur, akhirnya puluhan pemuda itupun kabur, dengan menggondol ubi kayu hasil yang baru dipanen dalam karung dengan dua mobil pickup.

Akibat peristiwa itu, upah warga dari memanen ubi tersebut terpaksa ditunda karena rugi.

“Aku melihat mereka datang pakai dua mobil pickup, bersama kereta (sepeda motor) dan satu orang pakai celana loreng PP. Kami nggak tahu mereka ini orang siapa, tapi selama ini kami ada masalah dengan anggota Parlin. Mungkin puluhan pemuda yang mencuri ubi kami itu anggota Parlin,” cetus sejumlah warga.

“Kalau kami taksir jumlah ubi yang dicuri itu sekitar 1,5 ton. Soalnya, untuk satu karung saja beratnya mencapai 100 Kg. Sementara yang dicuri mereka itu sebanyak dua pick up. Aku juga nggak tahu siapa puluhan pemuda itu, cuma menurut warga yang lain itu anggota Parlin,” tambahnya.
Syamsul Bahri, selaku ketua Kelompok Tani Anugrah, mengatakan, pihaknya belum membuat pengaduan secara tertulis ke Polsek atau Polres Binjai. “Meski kami belum buat pengaduan, tetapi hal ini sudah kami memberitahukan secara lisan ke Polsek Binjai Timur. Dan rencananya kami akan membuat pengaduan secara resmi ke Poldasu,” tegas Syamsul.

Sementara itu, Parlin, ketua PP PAC Binjai Timur, membantah semua atas tudingan warga. “Kapan anggota saya curi ubi? Siapa warga yang mengatakan itu? Kalau gitu, suruh aja warga itu datang ke rumah saya biar saya tunjukan semua anggota saya. Biar semuanya jelas, ada nggak anggota saya terlibat dalam pencurian itu,” tegas Parlin.

Disinggung dirinya juga ikut langsung dalam aksi pencurian tersebut, Parlin tetap membantah. “Ah, mana ada saya turun kesana. Macam yang nggak punya uang saja saya sampai-sampai mencuri ubi. Jadi begini saja, lebih baik warga itu ketemu sama saya agar persoalan ini jelas. Jangan karena keterangan sepihak, beritanya jadi tidak jelas,” kata Parlin.

Kanit Reskrim Polsek Binjai Timur, Ipda Rudi mengatakan, kedatangnan puluhan pemuda yang mencuri ubi warga memang benar. Namun pihaknya belum dapat memastikan siapa sebenarnya sekelompok pemuda tersebut.

“Kejadian itu memang ada. Dan menurut warga, sekelompok pemuda itu anggota Parlin. Tapi kita belum dapat pastikan hal itu benar atau tidak, karena belum ada keterangan lebih lanjut. Apalagi, pihak warga belum ada membuat laporan secara resmi kepada kita,” ujar Ipda Rudi.(ndi)

BINJAI- Sekelompok pemuda yang diduga preman mencuri 1,5 ton ubi milik para petani di Lingkungan IX, Kelurahan Mencirim, Kecamatan Binjai Timur. Kelompok pemuda itu bersenjata tajam dan menggunakan dua mobil pick up.

“Para preman itu juga mengendarai mobil Taft BK 4 YO,” cetus sejumlah warga yang menjadi korban.

Warga yang tak ingin disebutkan namanya itu mengatakan, dia tidak sempat melihat sopir yang mengendarai mobil Taft tersebut. Dia juga menjelaskan, peristiwa itu terjadi Rabu (29/8) sekitar pukul 14.00 WIB. Ketika itu warga sedang memanen tanaman ubi yang berada di lahan eks Hak Guna Usaha (HGU) PTPN 2 Sei Semayang.

Rencananya hasil panen itu akan diambil pembelinya sekira pukul 15.00 WIB. Ubi yang telah dipanen itu, lantas diletakan di pinggir Jalan Bangau. Tiba-tiba dua mobil pick up, yang dikawal puluhan pemuda dengan mengendarai sejumlah sepeda motor datang ke lokasi. Dengan membawa sejumlah senjata tajam (sajam) kelompok pemuda ini, membuat para pemilik ubi berhamburan lari ketakutan, masuk kembali ke dalam ladang mereka sembari mengingatkan warga lainnya.

Namun warga sempat melihat salah seorang kelompok pemuda tersebut memakai celana OKP. Setelah aksi kelompok pemuda ini diketahui warga, kalau mereka disebut-sebut anggota Parlin, Ketua PAC PP Binjai Timur, akhirnya puluhan pemuda itupun kabur, dengan menggondol ubi kayu hasil yang baru dipanen dalam karung dengan dua mobil pickup.

Akibat peristiwa itu, upah warga dari memanen ubi tersebut terpaksa ditunda karena rugi.

“Aku melihat mereka datang pakai dua mobil pickup, bersama kereta (sepeda motor) dan satu orang pakai celana loreng PP. Kami nggak tahu mereka ini orang siapa, tapi selama ini kami ada masalah dengan anggota Parlin. Mungkin puluhan pemuda yang mencuri ubi kami itu anggota Parlin,” cetus sejumlah warga.

“Kalau kami taksir jumlah ubi yang dicuri itu sekitar 1,5 ton. Soalnya, untuk satu karung saja beratnya mencapai 100 Kg. Sementara yang dicuri mereka itu sebanyak dua pick up. Aku juga nggak tahu siapa puluhan pemuda itu, cuma menurut warga yang lain itu anggota Parlin,” tambahnya.
Syamsul Bahri, selaku ketua Kelompok Tani Anugrah, mengatakan, pihaknya belum membuat pengaduan secara tertulis ke Polsek atau Polres Binjai. “Meski kami belum buat pengaduan, tetapi hal ini sudah kami memberitahukan secara lisan ke Polsek Binjai Timur. Dan rencananya kami akan membuat pengaduan secara resmi ke Poldasu,” tegas Syamsul.

Sementara itu, Parlin, ketua PP PAC Binjai Timur, membantah semua atas tudingan warga. “Kapan anggota saya curi ubi? Siapa warga yang mengatakan itu? Kalau gitu, suruh aja warga itu datang ke rumah saya biar saya tunjukan semua anggota saya. Biar semuanya jelas, ada nggak anggota saya terlibat dalam pencurian itu,” tegas Parlin.

Disinggung dirinya juga ikut langsung dalam aksi pencurian tersebut, Parlin tetap membantah. “Ah, mana ada saya turun kesana. Macam yang nggak punya uang saja saya sampai-sampai mencuri ubi. Jadi begini saja, lebih baik warga itu ketemu sama saya agar persoalan ini jelas. Jangan karena keterangan sepihak, beritanya jadi tidak jelas,” kata Parlin.

Kanit Reskrim Polsek Binjai Timur, Ipda Rudi mengatakan, kedatangnan puluhan pemuda yang mencuri ubi warga memang benar. Namun pihaknya belum dapat memastikan siapa sebenarnya sekelompok pemuda tersebut.

“Kejadian itu memang ada. Dan menurut warga, sekelompok pemuda itu anggota Parlin. Tapi kita belum dapat pastikan hal itu benar atau tidak, karena belum ada keterangan lebih lanjut. Apalagi, pihak warga belum ada membuat laporan secara resmi kepada kita,” ujar Ipda Rudi.(ndi)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/